Diversifikasi adalah upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru, atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas. Diversifikasi dapat dilakukan denga tiga cara :
- Diversifikasi konsentris
Produk baru yang diperkenalkan memiliki hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk yang sudah ada. Contoh, Unilever selain memproduksi pasta gigi, juga memproduksi sikat gig.
- Diversifikasi horisontal
Perusahaan menambah produk-produk baru yang tidak berkaitan dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama. Contoh, perusahaan Garuda
- Diversifikasi konglomerat
Produk yang dihasilkan sama sekali baru, tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan produk yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda. Contoh, Canon yang memproduksi mesin fotocopy juga memproduksi kamera, komputer dan printer.
Secara umum tujuan yang ingin dicapai dengan strategi ini adalah:
- Meningkatkan pertumbuhan disaat produk berada di level kedewasaan dalam PLC
- Menjaga stabilitas
- Meningkatkan kredibitas dipasar modal.
Selain strategi-strategi diatas, dalam bauran pemasaran (marketing mix) dalam hal ini P yang pertama yaitu product, setelah positioning atau brand positioning terbentuk maka penting sekali untuk memilih nama merek atau brand name. Dalam memilih nama merek terdapat empat cara, yaitu:
- Dengan memilih nama yang langsung menjelaskan manfaat produk (mis. Head & Shoulders)
- Memakai nama yang memberi asosiasi tertentu. (mis. Listerin obat kumur mulut)
- Dengan memilih nama yang sama sekali beda. (mis. Apple Computer)
- Dengan memakai nama sederhana, mudah diingat dan gampang diucapkan. (mis.Toyota)
Demikian pembahasan singkat dari P pertama atau product dalam marketing mix. Untuk selanjutnya adalah pembahasan untuk P yang kedua atau Price (harga).
(bersambung pada tulisan berikutnya...)
***Sumber tulisan***
- "Strategi Pemasaran", Fandy Tjiptono, 1997
- "Cerdas Beriklan", Adhy Trisnanto, 2007