Salah satu momen yang paling diingat adalah bagaimana Danrem 162/WB menyapa dan berinteraksi dengan warga tanpa jarak. Ketua Pemuda Sangiang, Saifullah, dengan bangga mengatakan bahwa, untuk pertama kalinya, "seorang perwira tinggi militer hadir langsung di tengah masyarakat Sangiang, memimpin dan menyaksikan tradisi Kalondo Lopi. Ketulusan dan kedekatan Danrem dengan warga begitu terasa, bahkan ada momen di mana warga memeluk beliau sebagai tanda penghargaan dan cinta. Jika Ada orang yang membahas Kalondo Lopi Sangiang Api, orang pasti akan mengkaitkan dengan Sosok Brigjen TNI Agus Bhakti".
Bagi Kepala Desa Sangiang, kehadiran Brigjen TNI Agus Bhakti adalah sebuah kehormatan. "Tak hanya karena beliau seorang perwira tinggi, tetapi juga karena beliau adalah Jenderal pertama yang pernah mengunjungi kantor desa mereka. Hal ini menunjukkan perhatian dan penghargaan yang luar biasa terhadap masyarakat desa, sesuatu yang mungkin belum pernah mereka rasakan sebelumnya".
Ketika Haji Jazrij, pemilik kapal Kalondo Lopi, menyampaikan terima kasih kepada Danrem, kata-kata yang keluar dari mulutnya hampir tak terbaca. Matanya yang berkaca-kaca menceritakan betapa dalam rasa terima kasih yang dirasakannya. Keberhasilan acara, yang dipimpin oleh Danrem, dan pemberian nama kapal dengan nama "AKBAR WIRA BHAKTI" menjadi simbol penting bagi warga Sangiang. Sebuah perjalanan panjang yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa memiliki.
Jejak yang dikenang Selamanya
Brigjen TNI Agus Bhakti telah mencatatkan namanya sebagai bagian dari sejarah Bima. Perhatiannya yang tulus dan kontribusinya yang nyata membuktikan bahwa seorang pemimpin tidak hanya memimpin dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan. Kalondo Lopi di Desa Sangiang menjadi saksi bahwa nilai tradisi, kebersamaan, dan spiritualitas dapat menciptakan peradaban yang bernilai tinggi.
Sudah selesai... Belum..!
Admin pun mencari informasi di Mataram, Satu Minggu.... Dua Minggu..... bahkan selama satu Bulan, Danrem 162/WB Brigjen TNI Agus Bhakti hanya bercerita tentang Kalondo Lopi, Kalondo Lopi dan Kalondo Lopi di Sangiang Api Wera Kab. Bima. Beliau bercerita tentang, Gunung Sangiang Api, Kuda Bima, Kain Tenun, Kuliner Kadodo Nunggi Wera, Daging Spesial yang di Sajikan, Orang Orang Sangiang dan Kapal Pinisi yang dibuat tanpa Sketsa di Kaki Gunung Berapi yang berjalan sendiri ke Laut....