Sarooooo Ruma, teriak Orang Sangiang, "Korem 162 Namanya Wira Bhakti, Danrem Namanya Agus Bhakti dan Kapal Namanya Akbar Wira Bhakti" diringi tepuk tangan para hadirin
Malam hari sebelum kapal diluncurkan, dilakukan doa bersama di atas geladak kapal. Ritual Ziki Roko Kapa (zikir dan doa) yang diiringi lantunan ayat suci Al-Qur'an, bacaan Barzanji dan Shalawat kepada Rasulullah saw menjadi momen khidmat, menyatukan warga dalam doa untuk keberkahan kapal dan masyarakat, menandakan penyerahan seluruh proses kepada kehendak Sang Pencipta Allah SWT.
Kalondo Lopi
Kedatangan Danrem: Suasana Kian Riuh
Matahari pagi perlahan terbit dari balik Gunung Sangiang, mengawali hari penuh semangat di Desa Sangiang, Kecamatan Wera. Di pesisir pantai, warga mulai berkumpul, suasana terasa hidup. Tali-temali penarik kapal tradisional Pinisi mulai dipasang dan dipastikan kuat, sementara aroma masakan khas Bima menguap dari dapur-dapur sederhana. Para ibu dengan cekatan mempersiapkan hidangan terbaik sebagai tanda syukur dan jamuan bagi warga yang bergotong royong menarik kapal.
Dari berbagai penjuru, masyarakat datang berbondong-bondong. Tak hanya dari wilayah Wera, tetapi juga dari luar daerah, bahkan wisatawan mancanegara yang menumpang kapal dari Labuan Bajo turut hadir, penasaran menyaksikan tradisi unik ini. Tradisi Kalondo Lopi, sebuah warisan budaya yang kian jarang ditemui, menjadi magnet luar biasa yang memikat banyak pihak.
Brigjen TNI Agus Bhakti, Danrem 162/Wirabhakti, bersama rombongan tiba di lokasi dengan penuh semangat. Kehadiran beliau memberikan energi tambahan kepada warga yang sudah menunggu sejak pagi. Dari atas Geladak Kapal dengan lantang, beliau memimpin langsung jalannya persiapan penarikan kapal.