Mohon tunggu...
Sofiyan Mohammad
Sofiyan Mohammad Mohon Tunggu... -

Banten

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kupanggil Dia Sudra

24 April 2014   22:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:14 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Ya, aku Sudrajat Hidayat yang suka nyontek setiap ujian dulu,” jawabnya menegaskan ingatanku, sambil merangkul pundakku membuka pintu depan sedan.

Sepanjang perjalanan, ia tidak henti-henti menceritakan kisah hidupnya selama tidak bertemu denganku. Ia mengaku kecewa dengan teman seperjuangnya yang menggadaikan idealismenya untuk bisa hidup layak.

“Kata Ronggo Warsito, ini zaman edan, Bung. Mau edan gak tahan, gak edan gak kebagian,” kilahnya.

Sejak berlaku Sudra, ia mengaku hubungan dengan keluarganya tidak akur, dan kuliahnya hancur. Waktunya habis untuk membangun mimpi-mimpi ideologinya. Menyadarkan kaum sudra untuk memahami akan hak-haknya yang dirampas. Juga menyadarkan kalangan menengah akan keberpihakan pada kaum sudra. Untuk aktivitas itu, tidak jarang ia berpindah tempat, bahkan meski berteman dengan segala keterbatasan. “Aku tidak kuasa melawan keadaan. Meski harus sikut sana, sikut sini, persetan. Dengan banyak uang, aku jadi banyak berbuat,’ kilahnya lagi, sebelum aku memberondong pertanyaan akan komitmen keberpihakannya yang kerap diagungkannya dulu.

Sudra yang kukenal kini tidak lagi seperti dulu. Ia sudah menjelma bak brahmana. Tapi, sebrahmana apapun dia sekarang, aku tetap memanggilnya Sudra. Bukan Drajat ataupun Dayat. (***)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun