Sebagai negara yang religius dan mengakui nilai-nilai ketuhanan, negara Indonesia menghargai hak-hak tiap warga negaranya untuk memeluk agama sesuai kepercayaan dan keyakinan masing-masing.Â
Ada enam agama yang diakui di Indonesia (hingga artikel ini ditulis), yaitu Islam, Hindu, Buda, Kristen, Katolik, dan Konghucu. Dari enam agama tersebut agama Islam merupakan agama dengan pemeluk terbanyak. Dan Hindu merupakan agama yang paling kental dengan tradisi, budaya serta kearifan local.
Pembahasan kali ini bukanlah tentang perbandingan antar agama atau agama mana yang paling baik, melainkan merujuk pada konsep korelasi Agama, tradisi dan budaya.Â
Ketiga hal ini menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi (complement) dalam konteks kehidupan beragama. Karena saya adalah seorang Hindu, maka kali ini saya akan mencoba menguraikan terkait ketiga konsep tersebut dalam sudut pandang saya sebagai Hindu.
Korelasi Agama, Budaya dan Tradisi
Agama merupakan kepercayaan kepada Tuhan serta segala sesuatu yang bersangkut-paut dengan itu. Dalam konsep Hindu secara etimologi dijelaskan Agama berasal dari kata "A" berarti tidak dan "Gam" berarti pergi.Â
Jadi Agama adalah sesuatu yang tidak pergi, dalam artian keberadaannya selalu masih ada dan diturunkan secara turun tumurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perwujudan orang beragama biasanya dilakukan melalui sembahyang (beryadnya), dan melaksanakan ajaran yang tertuang dalam ajaran agama.
 Sementara tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat. Ada juga yang menyebutkan, tradisi dipahami sebagai sesuatu yang sudah dilaksanakan sejak lama dan terus menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, seringkali dilakukan oleh suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama.Â
Dan saya teringat dosen saya Prof. Duija sempat mengutarakan bahwa dalam arti sempit, suatu kegiatan yang sudah dilakukan minimal selama lima kali berturut-turut akan bisa disebut sebagai tradisi.
Kemudian, berbicara mengenai Budaya, Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budia atau akal); diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya juga menjadi penciri atau kekhasan dari suatu daerah ataupun suatu suku, olehnya sebagai negara yang memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika, Indonesia memiliki begitu banyak kebudayaan yang masih hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat.