5. Tuntutan atau Gaya Hidup
Gaya hidup dan tuntutan hidup sangat besar pengaruhnya untuk melakukan tindak pidana korupsi.Dorongan keluarga,suami atau istri memegang peranan kunci.Tuntutan biaya hidup,ingin tampil beda,dianggap hebat dan serba wah lainnya,sebagai salah satur pendorong orang mengambil jalan pintas untuk kaya atau korupsi.
6. Faktor budaya dengan bahasa umum “ Warisan 7 turunan”
Di budaya kita,sering mendengar agar kekayaannya bisa diwariskan 7 turunan bukan ? Tidak sedikit orang tua,yang punya niat mewariskan kekayaan sampai turun-temurun. Orang tua berlomba menumpuk kekayaannya,walau terkadang memakai jalan yang salah ( menyuap,menipu dll) yang bisa menghantarkannya ke jeruji besi.
7. Biaya politik yang tinggi
Lumrahnya seperti hukum dagang,modal yang dikeluarkan,harus bisa balik secepatnya atau selama menjabat.Ungkapan seperti itu,bukan berarti semua pejabat atau politisi melakukan hal yang sama. Banyak juga politisi atau pejabat yang kita saksikan,memiliki integritas yang baik. Namun secara umum, pemahaman di kalangan masyarakat bawah, seperti itulah adanya.
8. Hukuman yang masih dianggap ringan
Kembali menggunakan hitungan bisnis,dalam benak koruptor,mungkin sudah melakukan simulasi untung rugi antara jumlah uang yang didapat kalau korupsi,dibandingkan dengan gaji murni yang mereka dapatkan selama menjabat.
9. Adanya kesempatan dan kemampuan untuk berbuat
10. Sistem rekrutmen pegawai atau pejabat negara yang berbiaya tinggi.
Sering kita mendengar,untuk menjadi pegawai,aparat penegak hukum dan yang lain,harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.Akibatnya terjadi semacam balas dendam untuk mengembalikan modal yang mereka keluarkan.