Mohon tunggu...
I Wayan Bagiarta
I Wayan Bagiarta Mohon Tunggu... Insinyur - IWayB

Mari Gemakan Indonesia JUJUR

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berpisahnya Anak dan Orangtua di Kaki Gunung Manglayang

16 November 2020   21:25 Diperbarui: 16 November 2020   21:40 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Parade baris-berbaris siswa SMAT Krida Nusantara
Parade baris-berbaris siswa SMAT Krida Nusantara

Waktu sudah menunjukkan pk 8.00,acara penutupan masa basis akan dimulai.Diawali dengan parade kesenian di ruang serba guna, lalu dilanjutkan marching band,parade baris berbaris dan upacara penutupan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan berbagai atraksi,seperti  karate,senam tongkat,senam balok dan terjun dari gedung,mirip seperti latihan tentara.Tepuk tangan  para orang tua tidak henti-hentinya,tanda bangga dan haru.

Para orang tua sangat antusias menyaksikan aksi anak-anaknya,yang selama 3 bulan digembleng mental,phisik dan karakternya.Dari kejauhan,saya dan istri mencoba mencari keberadaan  anak kami,namun cukup sulit. Semua tampak mirip,dengan kepala yang plontos,muka di make up dan kulit yang menghitam.

Atraksi saat penutupan masa basis angkatan XX
Atraksi saat penutupan masa basis angkatan XX
Setelah acara berjalan lebih kurang 4 jam,tiba saatnya untuk bisa menemui anak-anak.Lokasi acara,berjarak 300 meter ke  arah atas dari tempat acara penutupan basis.Semua siswa angkatan 20 yang berjumlah hampir 225 orang, berbaris dengan rapih,dengan wajah yang merunduk.

Di saat itulah orang tua diijinkan mencari satu persatu anaknya.Beberapa kali,saya dan istri salah menebaknya,demikian juga orang tua yang lain.Sebagian orang tua siswa yang lain,tampak sudah berpelukan sambil menangis haru,sementara saya dan istri masih mencari buah hati kami.

Akhirnya,kami menemukan posisi tempat dimana anak saya berdiri. Saat itu  saya dan istri langsung memeluknya,melepas kangen dan kerinduan bersamanya.Kami sangat bersyukur,bahagia dan juga sedih,anak kami terlihat kurus,wajahnya pucat dan kulitnya tampak menghitam.

Setelah acara penutupan masa basis,seluruh siswa dapat libur selama 1 minggu,waktu yang cukup untuk melepas rasa kangen dan rindu. Tanpa menunggu lama,kami pun akhirnya bisa pulang bersama ke 3 buah hati tercinta.

Siswa SMAT Krida Nusantara angkatan XX
Siswa SMAT Krida Nusantara angkatan XX

Perpisahan memang menyedihkan,namun semua itu untuk penguatan diri sang anak,demi kemandirian ,dan demi menatap masa depan mereka. Kita orang tua harus ikhlas dan tabah,serta mendorong anak-anak kita menjadi anak yang tangguh,bermental baja dan pantang menyerah.  Halangan dan rintangan harus kita lalui,demi masa depan dan bekal mereka menghadapai kehidupan nantinya.

Salam hormat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun