Mohon tunggu...
I Wayan Bagiarta
I Wayan Bagiarta Mohon Tunggu... Insinyur - IWayB

Mari Gemakan Indonesia JUJUR

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dunia Usaha dan Tantangannya

8 November 2020   00:23 Diperbarui: 8 November 2020   00:28 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persaingan global yang terjadi saat ini,menuntut semua negara untuk memacu kecepatannya dalam memperbaiki seluruh aspek yang dapat meningkatkan daya saing ( Competitiveness) .Aspek yang menjadi indikator daya saing, sudah ditulis dalam artikel sebelumnya yang berjudul Posisi Daya Saing Indonesia dan Kemudahan Berusaha.

Daya saing tidak hanyan tugas pemerintah,namun seluruh komponen masyarakat terutama dunia usaha. Persaingan dunia usaha atau industri  yang ada saat ini merupakan suatu keniscayaan,dimana perusahaan yang mempunyai daya saing tinggi (competitive) akan bisa bertahan, namun sebaliknya perusahaan yang daya saingnya rendah akan  mengalami kesulitan,bahkan bisa menuju kebangkrutan.

Dari data yang dirilis Deloitte tahun 2016,Global Manufacturing Index Indonesia berada diperingkat 16,di bawah  Negara Singapura diperingkat 10,Thailand diperingkat 14,Malaysia diperingkat 17 dan Vietnam diperingkat 18. Oleh karena itu pemerintah sedang giat-giatnya melakukan transformasi bidang industri dengan mengintegrasikan dunia online dan lini produksi.

Kebijakan itu kita kenal dengan"Revolusi Industri 4.0",dimana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama.Hal ini akan menggeser dunia usaha dari padat karya (Labour intensive) menuju padat modal ( Capital Intensive) walaupun tidak sepenuhnya.

Tantangan yang akan dihadapi perusahaan atau industri seperti yang dikemukakan oleh ahli management melalui teorinya yang terkenal Porter's theory ada 7  faktor persaingan yaitu : Industri yang sejenis,tuntutan customer,industri pengganti (substitusi) ,tuntutan supplier,regulasi (Goverment), pendatang baru ( new entrance) dan komunitas sekitar.Tantangan lain yang saat ini mulai muncul seperti stabilitas politik dan ekonomi serta isu ketenagakerjaan.

Hampir semua dunia usaha menghadapi  tantangan yang sama ditengah situasi yang berubah begitu sangat cepat dan disruptif.Untuk itu diperlukan suatu strategi dan aksi yang tepat dan terukurnagar bisa berkompetisi,serta menjamin stabilitas jangka panjang dari setiap perusahaan.

Stabilitas jangka panjang bisa dicapai jika perusahaan dalam kondisi yag stabil.Perusahaan stabil hanya bisa dicapai apabila perusahaan bisa menghasilkan keuntungan untuk bisa melanjutkan dan mengembangkan usahanya. Keuntungan hanya bisa diraih manakala peningkatan daya saing perusahaan jauh lebih besar daripada kompetitornya. 

Daya saing perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam pengembangan teknologi, dan skill untuk mendukung operasional lapangan,yang merupakan jumlah total dari kekuatan masing-masing individu di perusahaan tersebut untuk bersinergi.

Dalam tatanan umum paling tidak ada tiga hal dasar yang harus diketahui oleh seorang pemimpin atau leader untuk meningkatkan daya saingnya yaitu :

  1. Mengetahui posisi atau level perusahaan, jika dibandingkan dengan  posisi kompetitornya,sehingga menjadi acuan untuk mengevaluasi strategi dan aksi yang sedang dilakukan ( Evaluasi kekuatan dan kelemahan)
  2. Setelah mengetahu kekuatan dan kelemahan yang ada, pemimpin atau leader harus mengetahui hal yang harus dilakukan, serta strategi  yang harus diambil untuk meningkatkan daya saingnya.
  3. Kewajiban seorang pemimpin atau leader untuk membimbing member atau karyawannya agar memiliki level kompetensi  yang baik, sehingga nantinya bisa melakukan improvement atau inovasi di tempat kerjanya.

Semua pemimpin atau leader dari seluruh jenjang, berkewajiban melakukan perannya dengan baik,dari tingkat yang paling atas sampai tingkat terbawah dalam organisasi.

Salah satu strategi  mendasar untuk meningkatkan daya saing perusahaan yaitu melalui pengembangan skill atau pengembangan sumber daya manusia yang dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan,disamping inovasi yang mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang terkini seperti digitalisasi ekonomi dan penerapan Revolusi Industri 4.0.

Contoh sederhana pengembangan sumber daya manusia  bisa dilakukan  misalnya dengan memperkuat  peran dari pimpinan kerja (role of leader) di masing-masing area.Mereka diharapkan mampu memegang peranan penting dalam menjaga dan meningkatkan performance dari seluruh key performance indikator yang ditetapkan.

Dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada di masing-masing perusahaan atau instansi,serta didukung oleh kebijakan pemerintah yang terpadu,diharapkan bisa menciptakan keunggulan kompetitif agar bisa bersaing dikancah regional maupun global,sehingga kita menjadi negara yang maju dan bermartabat.

Salam Bahagia, Salam Indonesia Maju.

IWayB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun