Mohon tunggu...
Iwan Wahyudi
Iwan Wahyudi Mohon Tunggu... Penulis - Founder PenulisKreatif.com dan PenerbitSatuArah.com

Penulis Kreatif adalah jasa penulisan terlengkap di Indonesia || Membantu Anda dalam penulisan buku umum (sebagai writer, co writer dan ghost writer), buku kisah hidup (biografi, autobiografi dan memoar) serta konten perusahaan (Buku Sejarah Perusahaan). Penerbit Satu Arah adalah Penerbit yang Lebih fokus menerbitkan buku Biografi dan Motivasi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Cara Menjadi Guru dan Wirausahawan Kreatif

2 Desember 2020   08:38 Diperbarui: 2 Desember 2020   08:45 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber penuliskreatif.com

Pembahasan kita kali ini adalah tentang bagaimana cara menjadi seorang guru dan wirausaha / pebisnis kreatif. Pertanyaan yang mudah dijawab sebenarnya, tapi tidak untuk saat ini, dimana persaingan untuk menjadi terbaik di dua bidang tersebut sangat ketat, ditambah dengan adanya pandemi covid 19 yang semakin membatasi ruang gerak setiap orang dalam profesi apapun.

Mungkin artikel ini agak sulit dipahami, karena saya menulisnya secara bebas, sesuai berbagai fenomena yang ada saat ini. Jika pun ada beerbagai bidang dan pembahasan yang bersebrangan, itu juga karena untuk lebih menghidupkan lagi artikel ini dengan tujuan semoga mudah dipahami.

Masa pendemi seperti sekarang ini, siapa yang tidak terdampak?

Saya kira hampir semua orang kena dampak masa pegebluk seperti. Penghasilan turun, ada yang berkurang setengah bahkan lebih gaji bulanannya. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi banyak yang kehilangan pekerjaan dan bingung akan mendapatkan penghasilan dengan cara apa.

Kebingungan ini sebenarnya bisa dialami oleh semua orang, mungkin termasuk saya sendiri, jika saya yang terbiasa mendapatkan penghasilan dari gaji, tiba-tiba penghasilan saya terhenti karena ada pemberhentian sepihak dari perusahaan tempat saya bekerja.

Menakutkan bukan? Tentu saja sangat menakutkan.

Dalam artikel ini saya bukan bermaksud untuk menakut-nakuti tentang pilihan pekerjaan sebagian orang yang masih berprofesi sebagai karyawan. Tapi lebih pada sharing bagaimana sebaiknya diri kita punya skill tambahan yang harus kita miliki selain profesi yang dijalani. Serta pentingnya kreativitas dalam diri kita. ya, kreatif adalan kata kunci bagi kita untuk bisa tetap survive dalam hidup, termasuk dalam masa pandemi sekarang ini.

Kreatif saya artikan secara mudah sebagai sesuatu yang baru dan bermanfaat (memberi manfaat lebih, atau manfaat baru dari yang sebelumnya belum pernah ada). Tapi yang perlu ditanyakan adalah bagaimana kita bisa menumbuhkan kreativitas pada setiap orang?

Pada pembahasan di artikel ini saya akan membahasnya pada dua bidang saja, pendidikan dan bisnis. Mengapa? Karena dua bidang ini yang saya minati selain bidang penulisan. Jadi, pembahasan kita nantinya akan seputar bagaimana menciptakan pendidikan dan kewirausahaan kreatif dengan semua elemennya.

Guru, Anak dan Pendidikan Kreatif

Eleman paling penting dari pendidikan adalah guru. Tanpa ada guru, tidak akan ada transfer ilmu. Tapi dengan adanya seorang guru, proses pendidikan bisa berjalan. Bahkan jika saat itu belum ada muridnya di satu tempat.

Sebagaimana kutipan almarhum Pendiri Pondok kami, KH Imam Zarkasyi, yang kurang lebih seperti ini:

"Jika ada murid hanya satu orang, maka satu orang itu yang akan saya ajar. Jika tidak ada murid pun saya akan mengajar dengan pena (menulis buku)."

Tentu pernyataan seperti ini hanya bisa disampaikan oleh seorang yang kreatif seperti beliau. Bukan oleh seorang guru yang akan berkurang niatnya jika anak didiknya yang diajarnya hanya berjumla segelintir orang.

Kembali lagi pada bahasan tentang kreativitas, seorang guru yang kreatif adalah mereka yang bisa menciptakan suasana belajar yang kreatif dan inovatis dalam segala usia sesuai jenjang yang diajarnya.

Misalnya di saat semua pekerjaan banyak memakai media pembelajaran pendukung seperti saat ini, guru bisa menggunakan alat bantu mengajar berupa proyektor saat kegiatan mengajar PAUD. Karena dengan cara ini siswa bisa memahami gambar yang disajikan, karena belum bisa membaca apa yang tersaji dalam setiap slidenya. Ini adalah tindakan yang unik dalam pendidikan anak, selain untuk mengenalkan pada mereka teknologi yang sudah sangat berkembang saat ini.

Menjadi guru kreatif memang bukan hal yang mudah, karena setiap saat mengajar ia dituntut untuk bisa memberikan metode pendidikan, pengembangan ide dan inovatif dalam penyampaiannya kepada anak didik. Kreativitas ini tentu harus dilatih sejak dini, bahkan sebelum ia menjadi guru.

Seorang guru tentu sebelum ia mengajar, telah menamatkan pendidikannya di bangku kuliah. Saat kuliah itulah sebenarnya bisa dilihat apakah cikal bakal kreativitas ini ada pada dirinya. Saat mahasiswa, misalnya ia kreatif dan inovatif melatih dirinya untuk melakukan hal-hal baru yang bermanfaat, misalnya dengan belajar menumbuhkan kreatifitas diri dengan membaca buku, membangun ide kreativitas dengan memiliki semangat yang tinggi dalam mendesain produk yang sebelumnya belum pernah ada.

Bukan hanya kreatif, seorang guru juga dituntut untuk bisa inovatif dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa. Inovatif yang dimaksud adalah selalu menciptakan suasana belajar yang menarik, meski dengan keterbatasan media ajar, terutama bagi mereka yang mengajar di sekolah dengan peralatan seadanya. Guru inovatif dan kreatif memang sangat diharapkan bagi setiap murid dalam setiap jenjang pendidikan. Bahkan sejah PAUD hingga Perguruan Tinggi. Sudah menjadi kodrat manusia untuk menyukai hal-hal yang menarik, bukan yang membosankan.

Guru-guru seperti inilah yang nantinya akan menghasilkan anak-anank didik yang kreatif. Sudah bisa dibayangkan bagaimana serunya proses belajar mengajar dengan guru dan anak didik yang kreatif, dimana salahsatu indikatornya adalah anak bisa kritis dari gagasan guru, dengan tetap menyampaikannya dengan cara yag baik.

Seorang guru yang selalu mendapatkan ide di tempat kerja (kelas) dan anak didik yang selalu semangat untuk belajar kreatif adalah gambaran kelas idaman saat ini. Karena zaman telah berubah. Dulu anak kreatif identik dengan mereka yang bisa menggambar atau menghasilkan karya seni yang baik. Tapi sekarang tidak hanya itu, contoh anak kreatif aplikatif atau anak yang punya kreativitas dalam mengaplikasikan berbagai aplikasi (baik menggunakan dan menciptakan sesuatu dengan itu) termasuk juga sebagai anak yang kreatif.

Sangat membanggakan jika kreativitas pada anak ini nantinya ada pada diri mereka. Harapannya dalam setiap tahapan kehidupannya mereka menjadi problem solver bagi linkungan sekitarnya. Pembelajaran tentang pentingnya kreativitas ini adalah suatu rangkaian yang tidak cukup hanya saat mereka sudah jadi pemuda hanya mengerti pengertian kreativitas, karenan itu hanya aktivitas berpikir yang sudah dirumuskan menurut para ahli. Tapi sebaiknya mereka punya keinginan untuk menjadi pribadi kreatif dan membuktikannya, misalnya dengan mempunyai bisnis creative dari pengalaman-pengalaman yang sudah dijalani.

Contoh pendidikan kreatif sudah mulai ada di Indonesia, misalnya sekolah-sekolah yang mulai menyedari akan keberagaman minatn dan potensi anak. Bukan hanya sekolah yang hanya mengukur keerdasan anak berdasarkan nilai akademik, bahkan jika boleh hanya mengukurnya dari nilai eksakta. Sudah dianggap kuno sekolah yang masih pola pikir seperti ini, karena di lapangan kerja saat ini mereka mahir pada bidang selain eksakta mendapatkan peluang kerja yang tidak kalah menarik juga.

sumber penuliskreatif.com
sumber penuliskreatif.com

Wirausaha, Usaha dan Produk Kreatif

Saat seorang yang punya kreativitas telah dewasa, banyak hal yang bisa dilakukan olehnya. Salahsatunya adalah sebagai wirausaha kreatif dan inovatif. Profesi seperti ini yang diharapkan banyak tumbuh di Indonesia, karena bisa menggerakkan perekonomian nasional.

Mungkin belasan hingga puluhan tahun lalu, wirausaha identik dengan mereka yang mempunyai modal besar. Punya modal besar dan usaha yang besar menjadikannya semakin tumbuh menjadi pengusaha besar. Begitu juga sebaliknya. Jadi tidak aneh jika cara berpikir orang tua kita, jika ingin usaha yang pertama harus dimilki adalah modal (harta, uang, aset, dll).

Generasi setelahnya, yaitu sekitar 10 tahunan (lebih kurang) yang lalu mulai punya cara pikir yang dinamis. Ditandai dengan adanya kepercayaan bahwa upaya (kerja keras, etos kerja) manusia memegang peranan penting dalam membangun sebuah usaha. Maka mereka yang tidak punya modal besar pun mulai banyak yang akhirnya menjadi pengusaha sukses.

Belakangan ini ternyata faktor modal dan upaya saja tidak cukup, karena semakin banyak orang yang ingin mempunyai usaha, maka yang tetap akan eksis adalah mereka yang punya kreativitas.

Mengapa?

Karena dengan kreativitas seseorang bisa menjual bahan mentah yang harganya lebih murah dan bisa dilakukan banyak orang menjadi produk unik yang selain harganya mahal juga diminati banyak orang.

Hubungan ide, kreativitas dan inovasi dalam peluang usaha dan kewirausahaan

Setiap orang pasti punya ide. Tapi mereka yang bisa mengekseskusi idenya adalah mereka yang punya kreativitas. Kreativitas ini penting bagi penyelesaian setiap ide-ide usaha yang bisa datang kapan saja.

Inovasi adalah bukti bahwa seseorang mempunyai kreativitas. Sebagai contoh adalah orang yang bisa mengubah kayu palet bekas, yang bagi kebanyakan orang sudah menjadi limbah yang harus dibuang, tapi bagi seorang yang punya inovasi, ia bisa menjadikannya menjadi berbagai peralatan yang berguna bagi keseharian. Kabar gemmbiranya lagi, usaha seperti ini membutuhkan modal yang relatif kecil, jadi bisa menjadi pilihan bagi yang ingin mempunyai usaha rumahan hanya dengan berbekal kreativitas.

Dengan ide bisnis yang kreatif dan inovatif seseorang bisa bermanfaat lebih luas bagi lingkungan sekitarnya. Misalnya dengan usaha yang bahannya dari kayu bekasi tadi, seseorang bisa menggerakkan pemuda karang taruna dalam pekerjaan wirausaha yang ia miliki. Dengan begitu ilmu dan pengetahuannya tentang pemanfaatan pembuatan produk unik dari kayu bekas itu bisa ditularkan.

Selain menularkan keahlian yang dimiliki, satu hal yang harus terus dijalankan oleh seorang wirausaha adalah ia harus bisa menanamkan semangat kewirausahaan sehari hari pada mereka yang menjadi anak buahnya. Harapannya tentu jika kelak mereka sudah siap, maka mereka melakukan hal yang sama dengan mempekerjakan orang lain.

Dunia usaha saat ini sudah sangat familiar dengan munculnya 4 elemen yang sangat membantu berkembang tumbuhnya semangat beebisnis di kalangan para pemuda. Apa saja 4 elemen itu?

  1. Pemuda kreatif

Pemuda kreatif adalah pemuda yang suka dengan hal-hal baru yang menarik dan bermanfaat bagi kehidupannya. Bahkan mereka mau belajar akan hal baru tersebut. Menariknya lagi, tidak jarang mereka mengambil profesi dari hal-hal yang baru dikuasai karena itu lebih sesuai dengan passionnya.

Ya, tidak sedikit anak muda yang awalnya belajar tentang suatu disiplin ilmu, tapi akhirnya memilih profesi yang ia harus mempelajarinya dari awal. Banyak dari mereka yang sukses, karena memang ternyata passionnya disana. Bukan pada bidang yang pertama menjadi pilihannya.

Atau yang lain tetap memilih bidang yang dari awal dipilihnya, tapi melakukannya dengan lebih kreatif dan inovatif. Misalnya dengan menambahkan branding dan packaging yang menarik untuk usaha atau jasa yang dimilikinya.

  • Produk kreatif

Salan eseorang membeli sesuatu bukan karena isinya. Tapi ada juga yang membelinya karena ingin, tahu, gengsi, dsb. Karena itu hingga saat ini produk kreatif akan terus berkambang karena faktor unik yang ada dalam diri manusia akan hal tadi.

Produk yang biasa-biasa saja saat dipasarkan akan lewat begitu seperti angkutan umum yang melewati jalan raya. Begitu juga dengan produk kereatif, saat ia dipasarkan, bagaiman mobil mewah yang melewati jalanan raya, semua mata akan tertuju padanya.

Karena itu kadang untuk menjadi kreatif ini memang tidak semua orang bisa melakukannya. Apalagi dalam menciptakan produk, sering kali kita memproduksinya biasa-biasa saja, hingga hasil penjualannya pun biasa saja, bahkan bisa dibilang sepi respon dari pembeli.

  • Usaha unik

Selain manusia dan produk yang kreatif dan unik, kadang sebuah usaha bisa dikatakan unik. Tapi unik disini lebih pada belum terbiasa dilakukan oleh umum. Jadi saat hal itu sudah biasa, maka bisa jadi keunikannya akan berkurang.

Sebagai contoh adalah dalam dunia kerja online banyak yang bekerja secara remote. Kerja remote ini unik, karena kita bekerja dengan orang lain yang berjauhan dengan kita. bukan hanya berbeda gedung, tapi bahkan berbeda kota bahkan negara. Dulu kerja remote ini jarang dilakukan, karena sebagian orang menganggapnya kurang efektif. Tapi dengan terjadinya covid 19 ini, dimana di seluruh penjuru dunia menyerukan lock down untuk semua warganya, maka pekerjaan remote dianggap biasa, karena mau tidak mau mereka yang biasanya bekerja kantoran pun harus melakukannya.

Jadi kerja remote saat ini sudah menjadi hal biasa. Tapi mengenani kinerja, tentu beda antara mereka yang terbiasa dengan cara remote, dengan mereka yang baru melakukannya.

  • Perkembangan dunia digital

Dunia digital saat ini tidak dapat dibendung perkembangannya. Dengan perkembangan inilah setiap orang bisa belajar apa saja dengan biaya lebih murah, mudah dipahami dan menyenangkan. Semangat ini makin bertambah saat kerja offline mulai berkurang kemungkinnanya untuk bisa dilakukan dengan maksimal saat menghadapi pandemi seperti sekarang ini.

Apa sih yang tidak bisa dipelajari secara digital saat ini? Hampir semuanya bisa. jika tidak bisa mendapatkan materinya secara lengkap di berbagai blog dan website rujukan, maka kita bisa menapatkannya di kursus online dengan biaya terjangkau yang biasanya juga memberikan panduan dalam bentuk ebook dan video yang dibuat dengan sangat sistematis.

Dengan perkembangan inilah maka seorang wirausaha akan lebih mudah dalam membangun usaha kreatif yang lebih menjangkau pasar di seluruh dunia. Dengan aset digital yang dimiliki seorang wirausaha juga akan lebih mudah menawarkan produk kreatifnya dalam berbagai platform online yang akan lebih manarik minat konsumen.

Kesimpulan dari artikel yang lumayan panjang ini adalah untuk selalu siap menghadapi berbagai ujian hidup sebagaimana pandemi yang telah berlangsung beberapa bulan ini, adalah dengan membekali diri kita dengan skill pendukung.

Perlu juga kreativitas dan usaha inovatis agar apa yang kita upayakan tetap menghasilkan meski terjadi persaingan yang ketat sesama pemilik skill. Kreativitas ini sebaiknya dimulai sejak dini, masa anak-anak yang untuk mendukungnya juga harus didapatkan guru dan sistem pendidikan yang kreatif. Mungkin cukup sekian pembahasan kita kali ini tentang Bagaimana Cara Menjadi Guru dan Wirausaha Kreatif.

Sumber: Penulis Kreatif 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun