Dalam lomba tersebut saya mencoba berbagi dan melakukan penelitin tindakan kelas , bagaimana untuk meningkatkan interaksi belajar siswa yang gurunya sering dan suka pergi ke diklat atau pelatihan, sementara peserta didik harus tetap belajar. Berbekal dari hasil diklat online dan diklat PKB 2 in 1 P4TK Matematika Yogyakarta, saya mencoba menerapkan strategi pembelajaran Flipped Classroom , yaitu strategi pembelajaran terbalik dari model konvensional. Sebelum belajar dikelas , peserta didik sudah belajar di rumah atau dimana saja dengan video-video pembelajaran yang telah dibuatkan dan diposting di blog pribadi PBM Matematika Iwan Sumantri (http://iwansmtri.blogspot.co.id/2015/07/video-pembelajaran-ala-one-sm.html) sebelumnya, sehingga mereka sebelum masuk dan belajar dikelas, peserta didik sudah belajar terlebih dahulu.
Berikut saya gambarkan alur Strategi pembelajaran Flipped Classroom dengan Media Bel Me Log Tweet (Belajar Melalui Blog dan Twitter) :
- Gambar Alur 1 : Isi Tugas Pengamatan Video yang di tayangkan melalui Blog PBM Matematika Iwan Sumantri ((http://iwansmtri.blogspot.co.id/2015/07/video-pembelajaran-ala-one-sm.html
- Gambar Alur 2 : Siswa Memilih Video dari Blog tersebut sesuai dengan Materi yang akan di ajarkan.
- Gambar Alur 3: Siswa mempelajari Video yang sudah di download secara individu/berkelompok sebelum belajar di dalam kelas bersama guru dan siswa lainnya. Isi dan langkah-langkah dalam Video dicermati, di pelajari dan kerjakan, sehingga siswa sudah dibekali materi yang akan di pelajari pada saat di kelas.
- Gambar Alur 4 : Pelaksanaan Pembelajaran dikelas dengan bantuan media bahan ajar power point /video untuk mendiskusikan dan mempersentasikan hasil diskusi pengamatan individu /kelompok pada saat di rumah
- Gambar Alur 5 : Setelah pembelajaran selesai di dalam kelas, siswa mengirimkan tugasnya ke via akun twiter masing-masing dengan format : @onesmmat ..............#Tugas19HSMPN3, #Tugas29HSMPN3, #Tugas39HSMPN3, #TugasMat49A2016 dan seterusnya sesuai dengan jumlah tugas yang diberikan guru mata pelajaran
Tentunya strategi ini belumlah optimal dan menjadi strategi atau model pembelajaran yang terbaik dalam proses pembelajaran. Namun setidaknya dengan strategi ini, peserta didik akan lebih berani dan mau berinteraksi dikelas dan diluar kelas, karena mereka memiliki kepercayaan diri sudah belajar terlebih dahulu melalui video-video pembelajaran yang telah mereka tonton dan mempelajarinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H