Mungkin kita punya begitu banyak kesamaan, baik dalam perjuangan dan pandangan hidup, sama sama ingin menjadi aktivis, sama sama tidak punya banyak teman, suka menulis di blog, suka kritis tentang segala sesuatu termasuk politik, tetapi disaat itulah ku menyadari, bahwa semua ini hanya sebatas utopia yang tiada habisnya karena kita mesti berjalan di hidup yang berbeda. Sungguh dia sangat idealis, semua hal tentang politik, hukum, pemerintahan terasa sangat ambisius tetapi realistis. Dia realistis dan aku pragmatis.
Ketika sampai di halte samping halte busway, kita pun saling menyudahi pertemuan yang singkat ini. Terima kasih untuk idealisme yang tanpa batas itu, semoga terwujud terbaik mendekati yang kita kira. Semoga cita citamu untuk menjadi aktivis kontras itu tersampaikan, karena itu tak akan mudah seperti hal nya kita menyampaikan kata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H