Mohon tunggu...
Narliswandi Piliang
Narliswandi Piliang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveller, Content Director, Citizen Reporter, Bloger, Private Investigator

Business: Products; Coal Trading; Services: Money Changer, Spin Doctor, Content Director for PR, Private Investigator. Social Activities: Traveller, Bloger. email: iwan.piliang7@yahoo.com\r\nmobile +628128808108\r\nfacebook: Iwan Piliang Dua , Twitter @iwanpiliang7 Instagram @iwanpiliangofficial mobile: +628128808108

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yayuk, Ibunya Rayi Berpulang "Ibu" Saya

15 Oktober 2020   20:05 Diperbarui: 15 Oktober 2020   20:16 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di malam hari, Pak Yusmin mengiringi live music, memainkan piano di Nigt Club Stardust di bilangan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Acap saya dan Benny, menjemput Pak Yusmin dinihari,  naik Fiat 125. Sesekali kami berdua dari belakang panggung mengintip live music.  Bagi saya hal itu  sebuah pengalaman tersendiri. 

Ada catering, di mana saya juga suka memasak, ada "kakak" keluarganya bermusik, dan Benny aktif pula berorganisasi di KIR.  Lengkap magnet  saya menetap di keluarga itu.

Tak lama Hank dan Yayuk menikah. Ia mengajak saya  mukim bersama keluarga muda itu. Mereka mengontrak rumah petak awalnya di bilangan Rawa Belong, Jakarta Barat. Jadilah kami tinggal serumah bertiga. Saya kala itu ke sekolah acap bersepeda ke Setiabudi, era  belum banyak warga Jakarta  ber-gowes.

Saya ahirnya menyimak dari dekat bagaimana sosok keluarga muda mandiri, kemudian berbisnis secara spartan,

Setelah menamatkan sekolah pariwisata di Theresia, Jakarta, Yayuk bekerja di Hotel Borobudur, kala itu Hotel Chain Intercontinental, dan Hank  bekerja di perusahaan pelayaran Andhika Lines. Keluarga muda pekerja keras.

Saya ingat bagaimana di sebuah akhir bulan, Mas Hank mentraktir makan siang di kantornya  di bilangan Gunung Sahari di Jakarta. Semangkok sayur asam masih saya ingat segar kacangnya. Dan  di rumah, Almarhumah Yayuk paling suka dengan masakan saya gulai nangka diberi tetelan, Kapau, plus dendeng balado.

"Enak sekali Waang." puji akrab  Mbak Yayuk ke saya.

Hingga menjadi  Sales Manager karir Yayuk di  Hotel Borobudur. Seiring dengan perjalanan waktu setamat SMA saya kemudian lebih banyak ngumpul dengan kalangan penyair, penulis, wartawan.

Saya simak dari jauh Yayuk  mulai mendirikan perusahaan jasa Public Relation. Bila saya tak salah ingat, ia punya PT Gayatri Putra Raharja. Judul  depan  perusahan itu mengambil nama puteri pertama mereka, kakaknya Rayi.

Dokpri
Dokpri
Macam-macam, klien  besar Yayuk.  Tak cukup hanya menggawangi jasa PR, ia kemudian mendirikan Indonesia Youth  Orchestra (IYO),  sekaligus sekolah musik bertajuk IYO. Seingat saya IYO mendapat endorsement dari UNESCO, untuk beberapa program  kebudayaan mereka di Indonesia.

Tak cukup hanya berkiprah di bisnis dan musik, Yayuk pun sebagai personal mendalami pengobatan  alternative sebagai terapis, berbasis science fisika,  dikenal  Nutri Energetic System (NES). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun