"Tiga puluh menit lebih."
Saat itu Tristan mengaku baru bisa 2,5 menit juggling, bola tak jatuh ke tanah.
Butuh waktu berapa untuk bisa seperti Pele?
Sosok menurut Pep Gardiola, pada 2012 di Jakarta, Â dalam tujuh tahun ke depan punya potensi pengganti Messi itu menjawab, "Butuh waktu sebulan latihan."
Saya meminta mereka pulang, nanti setelah bisa juggling 30 menit kita bertemu dan saya berminat berfoto dengan Tristan. Kami tak membahas banyak tentang hambatannya tak bisa ke Belanda.
Dua pekan berlalu.  Saya menerima WA dari ayah Tristan. Ia mengabari  Tristan sudah bisa juggling 30 menit 51 detik. Segera saya simak. Dan saya pun berkenan berfoto dengan Tristan.
Entah mengapa saya  terbawa dalam keharuan, suara parau, dada sesak, saat  menyampaikan, menemukan tiga kata: hajar, sikat, matiin, acap diucapkan para orang tua di pinggir lapangan di sekolah bola kini menjamur.  Dugaan,  ketiga kata itu menjadi penyebab kita tak kunjung punya tim kesebelasan solid. Ketiga  kata itu mengalirkan aura negatif,  bukankah lebih baik  menggganti  teriakan ke: maju, sportif, juara?
Saya simak  penyiar Radio SS, Wismanti,  ikut terharu. Hal hasil keesokannya jelang pukul 12 siang saat pendaftaran #jugglingIdol dibuka, seorang Bapak mengantar anaknya ikut kontes. Ia menyalami saya, berkata, "Mas Iwan, saya ikut terharu juga mendengar radio kemarin, air mata saya  jatuh."
KEMARIN petang di  Bioskop XXI Plaza Indonesia.  Kami sekeluarga sengaja mengajak Tristan menonton film Ford V Ferrari. Film itu diangkat  dari kisah nyata bagaimana  balap mobil Le Mans, Perancis, 1966, upaya Ford menyaingi Ferrari lebih unggul dalam  balapan. Di luar kisahnya, pemeran utama  F v F, Matt Damon sebagai Shelby, juga menjadi  pemain utama saat di Film Invictus, menjadi Kapten  Tim Rugby,  Afrika Selatan.
Film Invictus, juga kami wajibkan disimak oleh Tristan. Dari film itulah antara lain mengilhami kami mendapatkan kata, juara dari lubuk hati bukan dari teknik menendang bola.  Di Invictus  tajam terasa bagaimana seorang pemimpin, dalam hal itu, Alm., Presiden Mandela memberi motivasi ke tim  Rugby Nasional-nya, sehingga  menjadi juara dunia.  Mandela tak bicara teknik melempar bola, juga tak membahas cara cigin berlari.