Jika merujuk  penuturan Fadlizon, seharusnya tinggal wewenang ada di  PKS. Dan bertanya kiri-kanan di PKS, untuk wagub pendamping Anies diunggulkan Syaikhu. Saya bukan orang partai, juga tak aktif di salah satu partai politik. Saya  mengatakan Syaikhu  paling pas mendampingi Anies Baswedan, bisa dikatai dapat  juga  di-bully sok tahu. Konten sosmed kita, terlebih di Twitter, akibat diisi banyak akun bodong, berhamburan bully dan maki-maki.  Hal ini menjadi bagian dari mancaragam fenomena komunikasi publik, membuat warga alot manapis kebenaran, di tengah tsunami informasi.
Sosok paling dekat di kehidupan saya, isteri tercinta, Sandra, sudah mengultimatum agar saya tak menyinggung lagi ranah politik. Bully di sosmed kejam. Ia  amat kesal jika membaca konten pem-bully menuding kami menggadang orang untuk cari makan. Karena itu, kini hampir tiap bulan ia menghadiahi saya perjalanan mara  ke mana-mana, termasuk ke daerah non mainstream ke Kaki Himalaya, Taprek.
Namun "penciuman" akan negeri  membutuhkan  figur  berketulusan, berkeinsanan,  mengembangkan dan memuliakan peradaban, maka saya tak pernah jera menulis sosok pantas dan tidak, menjadi leader.  Hakkul yakin saya, Syaikhu, padanan serasi Anies bagi Jakarta berpancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H