Satu hal paling ia kuatirkan jangan sampai sakit, "Flu saja sehari banyak hal bisa tertunda." Agaknya, karena selalu bekerja dengan riang gembira, dengan tidur  satu dua jam sehari,  Alex total football bekerja. Ia membangun Sumsel. Maka riset membuktikan 82% warga puas akan kinerjanya sebagai gubernur.
Acap pula saya tulis, baik dalam Bahasa Indonesia maupun berpidato berbahasa Inggris, Alex selalu renyah mengundang senyum, tawa. Â Atas dasar itu pulalah ketika di sebuah forum pertemuan internasional di Paris, artis Leonardo Dicaprio mewawancarainya untuk televisi.
"I hear babies cry.... I watch them grow
(you know their gonna learn A whole lot more than I'll never know)
And I think to myself... what a wonderful world
Yes I think to myself.... what a wonderful world."
Saya masih teringat bagaimana Alex menyuarakan bait terakhir What a Wonderful World itu.
Saya lalu mengingat perjalanan karir singkatnya, menjadi pegawai negeri dari golongan II, berijazah sekolah menengah, sambil bekerja berkuliah. Sarjana, lalu meniti karir di pemerintah menjadi kepala dinas di tingkat kabupaten, lantas menjadi Sekda Kabupaten, meraih peluang, ia  menjadi Bupati Musi Banyuasin dua periode. Saat ini Alex  diambang mengakhiri jabatan kedua kali sebagai Gubernur Sumatera Selatan.
Sambil mendendangkan What a Woderful World, petang ini saya sendiri  mengingat sudah lebih sepuluh tahun ini menggadang figur dapat diproyeksikan bisa membawa perubahan bagi bangkitnya peradaban, Indonesia ber-dignity: mulai dari paradigma orang muda bersekolah, sosok punya produk masuk pasar, income mandiri, hingga katanya, hafiz dan ahli tafsir saya tulas-tulis. Dan  tidak berlebihan pula saya menuliskan sejatinya a wonderful Cawapres for Indonesia 2019: Alex Noerdin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H