Hingga kini ia mengaku lebih dari 80% pangsa pasar Al Quran menengah atas kualitas premium dikuasainya. Dan 100% pola pemasaran melalui Instagram artis, melalui  wakaf Al Quran, hanya produk Milla tok. Artinya jika 100 ribu Al Quran saja terjual sebulan, ia sudah memiliki perputaran  Rp 25 miliar. Dan Tuhan  agaknya kian menambah terus rejeki Milla.
Kini artis negeri jiran sudah pula mulai berminat menjalankan co-branding dengan akun Sosmed-nya wakaf Al Quran.  Bahkan  beberapa negara Eropa pun kini melirik Milla, Karena sudah ratusan motif cover Al Quran lahir dari percetakannya. Pada September tahun ini ia akan meluncurkan Al Quran mahar, cover berupa kuningan berlapis emas. "Bisa untuk mahar pernikahan," kata Milla. Harganya konon Rp 12 juta satu.
Dan karena uniknya produk Milla, jaringan super market Care Four pun meminta produk Al Quran Milla dijual di sana. Kini  di bawah transmart itu, Al Quran Milla  mendapat sambutan pasar juga. "Kuncinya desain tadi. Contoh anak-anak putri bisa memilih Al Quran pink dan atau sesuai dengan motif  rancangan artis kesukannya, tinggal pilih," kata Milla.
Berbisnis memanfaatkan logika Making Indonesia 4.0, dalam kasus Al Quran Wakaf saya berani mengatakan kalau Milla sudah lebih maju ke era 5.0. Karena ia sudah merambah jiran, Asia bahkan sebentar lagi mendunia dengan Al Quran wakaf.
Bakda magrib tadi saya katakan kepadanya, coba kita ajak Pak Jokowi, juga berwakaf Al Quran, siapa tahu melalui Tim Echo-IPCenter, kami prakarsai,  ia berkenan menggoreskan desain cover Al Quran versi Jokowi. Melalui produk itu  dapat disimak bagaimana keajaiban pola pemasaran 5.0; di mana ada experiential, beramal, buy one give one, interaktif, fun.
Milla jeli  memanfaatkan sosmed untuk survive dan berkembang, fokus satu produk Al Quran. Percetakannya terhindar gulung tikar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H