Milla bertanya.
"Kok bisa?"
"Kami tak pernah menjual buku berdasarkan biaya cetak."
"Tetapi melihat sang buku berkompetisi dengan siapa dan sampai di mana dibutuhkan mahasiswa."
Demikian penjelasan Elseiver.
Di Indonesia harga jual buku, paling tiga kali harga cetak dan menurut Milla, kalau berani sekali dan laris enam kali harga cetak. Â Bandingkan dengan Elseveir, cetak Rp 60 ribu satu jual Rp 3,8 juta?
Fakta di atas direnungkan Milla. Ia teringat akan salah satu produk cetakannya, yakni Al Quran.  Selama ini sebagai produk  baku dengan variasi cover kurang beragam,. monoton. Terpikir oleh Milla membuat desain menarik. Lantas ketika  desain dibuat beragam, bagaimana membuat penjualan tinggi?
'Saya mulai berpikir memanfaatkan social media, online," tuturnya.
Milla mendapat ilham untuk menjual  Al Quran,  dengan pola buy one give one.
Beli satu berikan gratis satu.
Ia mulai mengamati Instagram. Ia simak akun dengan  follower jutaan. Mulai dari Rafi Ahmad dengan 7 juta follower, hingga Dian Sastro 3 jutaan follower.  Kepada para artis itu, Milla  menawarkan semacam langkah co-branding. Ia menawarkan ke artis,"Mau ngga beramal wakaf Al Quran?"