Mohon tunggu...
Narliswandi Piliang
Narliswandi Piliang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveller, Content Director, Citizen Reporter, Bloger, Private Investigator

Business: Products; Coal Trading; Services: Money Changer, Spin Doctor, Content Director for PR, Private Investigator. Social Activities: Traveller, Bloger. email: iwan.piliang7@yahoo.com\r\nmobile +628128808108\r\nfacebook: Iwan Piliang Dua , Twitter @iwanpiliang7 Instagram @iwanpiliangofficial mobile: +628128808108

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menguak "Negara" dalam Negara di Sawahlunto

1 Februari 2018   13:44 Diperbarui: 2 Februari 2018   10:36 3069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maka, terjawab satu pertanyaan mendasar, mengapa tidak ada investor pariwisata mau masuk ke Sawahlunto? Walaupun banyak tempat wisata unik, bahkan ada rute perjalanan kereta api menembus hutan belantara akan menjadi pengalaman tersendiri. Jawabnya, tiadanya aspek legal lahan. Orang takut investasi. Jika rakyat biasa saja dipunguti oleh bukan negara, apalah pula pengusaha bawa pundi-pundi?

Hati menjadi miris, sepelemparan batu dari kampung Adinegoro, Mbahnya Jurnalis Indonesia kenyataan pahit warga sebagai anak bangsa sekian lama tak pernah mengemuka.

Di era Presiden Jokowi, program pemberian sertifikat tanah untuk warga gencar dilakukan, di kampung Adinegoro seakan terjadi kasus negara dalam negara. Lebih aneh pula ada lahan dipakai Pemda, Pemda sendiri malah membayar Rp 800 juta sewa setahun ke PT BA, sejak kapan PT BA beralih line of business menjadi perusahaan property?

Pertanyaan ke pertanyaan berikutnya membutuhkan jawaban dan solusi.

Maka ketika di atas pesawat pulang ke Jakarta keesokan harinya, saya berpikir akan lebih baik Hari Pers 2018, Presiden menyempatkan diri ke Sawahlunto.

Rencana peletakan batu pertama pembangunan Museum dan Perpustakaan Adinegoro tak perlu lagi dilakukan, cukup dengan mengambil alih bangunan tua tempat di mana sekarang PT BA memungut uang sewa tanah ke warga, sekaligus sebagai simbol mengkhiri keadaan negara dalam negara dan memberi penghormatan kepada Adinegoro, lebih dari itu visi Presiden Jokowi, memuliakan ketulusan berwujud.

Apalagi, jika ditindaklanjuti dengan ribuan petak tanah Sawahlunto kemudian bersertifikat tentu akan menjadi magnet investasi tumbuh, termasuk kebutuhan lahan bandara baru pun kiranya bisa dipenuhi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun