Penggeledahan terhadap Abdul Somad terjadi kurang lebih selama sampai 45 menit. Setelah penggeledahan usai, petugas tersebut langsung mengantar kembali Ustad Somad ke dalam pesawat ditumpanginya saat datang ke Hongkong.
Ustad Somad pun diminta kembali ke Indonesia tanpa alasan jelas. "Saya tanya kenapa? Dia bilang kita belum bisa memberi izin untuk masuk tanpa menyebut alasan," kata Ustad.
Klarifikasi lengkap dari Ustad Abdul Somad soal kejadian di Bandara Hongkong yang dikutip dari laman resmi FB-nya:
1. Saya sampai di Hongkong pukul 15.00 WIB (jam tangan belum saya rubah).
2. Keluar dari pintu pesawat, beberapa orang tidak berseragam langsung menghadang kami dan menarik kami secara terpisah; saya, Sdr. Dayat dan Sdr. Nawir.
3. Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Diantara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab.
4. Mereka tanya-tanya identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Saya jelaskan bahwa saya murni pendidik, intelektual muslim lengkap dengan latar belakang pendidikan saya.
5. Lebih kurang 30 menit berlalu. Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta.
Ustad Abdul Somad kemudian berpesan agar sahabat-sahabat panitia jangan pernah berhenti menebar kebaikan di jalan dakwah. Meski banyak
kejadian di luar harapan.
"Kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Qaddarallah, ada hikmah di balik itu semua. Mohon maaf tidak terhingga buat sahabat-sahabat pahlawan devisa negara di Hongkong," tuturnya.