Mohon tunggu...
Narliswandi Piliang
Narliswandi Piliang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveller, Content Director, Citizen Reporter, Bloger, Private Investigator

Business: Products; Coal Trading; Services: Money Changer, Spin Doctor, Content Director for PR, Private Investigator. Social Activities: Traveller, Bloger. email: iwan.piliang7@yahoo.com\r\nmobile +628128808108\r\nfacebook: Iwan Piliang Dua , Twitter @iwanpiliang7 Instagram @iwanpiliangofficial mobile: +628128808108

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Golkar "Palsu" di Antara Idrus dan Airlangga

3 Desember 2017   16:32 Diperbarui: 4 Desember 2017   06:16 2349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Petani memang rindu kelompencapir."

Kelompencapir adalah singkatan kelompok pendengar, pembaca, pemirsa. Masih terngiang bagaimana Pak Harto berdialog dengan kelompok tani bersama petani. Di kelompencapir sekalian minat literasi dibagi dan berbagi.

Nah, kata saya,  jika masih acuan fulus dan mulus, menjadi acuan mendukung sistem kekuasaan saat ini, sulit Indonesia bangkit.  Semua anak bangsa saya yakini kini menyadari bahwa bangsa dan negara membutuhkan partai politik besar dan kuat.  Karenanya diperlukan Golkar Asli bukan Golkar "Palsu". Golkar asli itu bukanlah kepentingan partai untuk mengkooptasi kepentingan rakyat. Golkar asli itu, juga berisi bahwa politik itu juga kemuliaan hati dan membangun peradaban. Politik itu juga tidak korup. Maka bila menjelang Munaslub-nya kini, di Golkar baru bunyi dua nama Idrus dan Airlangga, saya meyakini alam akan menggiring munculnya nama baru, seperti  aliran darah pendirinya, akan menyemangati anak cucunya tampil. Saya meyakini bila Titiek Soeharto, tampil,  ia kuda hitam menampilkan Golkar Asli.

"Bila memang Mbak Titiek serius maju, terutama para pimpinan DPD dua akan sangat bergembira."

"Terus terang mereka semua jenuh. Mereka menunggu keseriusan Mbak Titiek."

"Mereka ingin bangkit, berubah, kembali ke rakyat."

Kawan saya di seberang itu berteori.

Kembali ke rakyat?

Kembali ke akar.

Bila memang bisa demikian, pahit, asam, dilalui oleh Partai Golkar saatnya diakhiri. Mungkin memang sudah saatnya, bak saya meminum kopi Arabika dari Wamena, Papua, dominan manisnya, walau diseruput tanpa gula.  Sekarang tinggal menanti kapan Titiek Soeharto tampil ke publik berkata saya siap mengembalikan Golkar ke akar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun