Kalian pernah gak sih beli sesuatu langsung bayar tapi dapat barangnya nanti? Tentunya pernah dong walaupun seringkali tanpa kita sadari. Nah, dalam islam jual beli tersebut dinamakan jual beli "Salam" dimana akad yang digunakannya yaitu "Akad Salam". Supaya lebih paham, yuk kita bahas lebih lanjut!
- Pengertian Akad Salam
Akad Salam dalam konteks keuangan syariah didefinisikan sebagai akad jual beli yang pembayarannya dilakukan di muka namun penyerahan barangnya ditunda, tidak segera. Artinya, barang dikirimkan pada waktu tertentu yang akan datang. Transaksi akad slam terjadi setelah pembeli dan penjual mencapai kesepakatan mengenai jenis, jumlah, dan harga barang yang diperdagangkan.Â
Kedua belah pihak kemudian sepakat untuk melakukan transaksi tersebut dengan syarat pembayaran akan dilakukan secara langsung pada saat transansksi, namun penyerahan barang akan dilakukan di kemudian hari sesuai kesepakatan. Waktu dan tempat penyerahan juga harus ditentukan pada saat kontrak.
- Dasar Hukum Akad Salam
- Firman Allah Ta'ala :
" Hai orang-orang yang beriman ! Jika kamu bermuamalah tidak secara tunai sanpai waktu tertentu, buatlah secara tertulis..." (QS. Al-Baqarah:282)
" Hai orang-orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu..." (QS. Al-Maidah:1)
- Hadits Nabi
" Dari Abu Sa'id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda : 'Sebenarnya jual beli itu harus dilakukan atas suka sama suka.' (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Majah, serta dinilai shohih oleh Ibnu Hibban)"
" Barangsiapa yang melakukan salaf (salam ), hendaknya ia melakukan dengan takaran yang jelas dan mengukur yang jelas, untuk jangka waktu yang diketahui." (HR. Bukhari, Shahih Al-Bukhari [Beirut:Dar al-Fikr,1955] jilid 2)
- Ijma'
Menurut Ibnu Munzir, ulama sepakat atas kebolehan jual beli dengan cara salam. Di sisi lain, cara tersebut juga diperlukan oleh masyarakat (Wahbah,4/598)
- Fatwa MUI
Akad salam juga diatur dalam fatwa Dewan Syariah Negara (DSN) MUI Nomor 05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Salam. Fatwa tersebut antara lain menjelaskan ketentuan mengenai barang, pembayaran, penyerahan barang, perselisihan, dan pemutusan kontrak.
- Rukun Akad Salam
Ada beberapa rukun dalam akad salam ini, di antaranya yaitu:
1. Muslim
( pembeli atau pihak yang meminta dan memesan barang)
2. Muslim IlaihÂ
(penjual atau pihak yang memasok barang pesanan)
3. Fih Muslim
 (barang yang akan diperjual belikan)
4. Rasul MaalÂ
(modal atau uang)
5. Sighat
(ijab dan qabul)
- Syarat-syarat Akad Salam
Dalam akad ini ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, di antaranya:
1. Pembeli harus membayar terlebih dahulu di tempat akad
2. Barang yang dibeli atau dipesan akan diberikan pada waktu yang sudah dijanjikan
3. Â Barang yang diperjual belikan harus relevan, jelas ukuran dan jenisnya, sifat-sifat barang dan lokasinya harus jelas
- Contoh Akad Salam
Bisa dicontohkan dalam pemesanan beras, si A sebagai pembeli memberikan uang kepada si B selaku penjual pepaya sebagai pembayaran atas buah pepaya yang dibelinya, lalu si A dan B bersepakat bahwa buah pepaya yang dipesan dan sudah dibayar itu akan diserahkan oleh si B pekan depan ke rumah si A.Â
Adapun contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang tanpa kita sadari yaitu belanja online, dimana pembeli telah membayar barang pesanannya sebelum menerima barangnya.Â
Gimana nih sering bukan akad ini dilakukan? Apalagi di era serba online gini. Sekarang uda tahu kan disebut apa kegiatan transaksi ini dalam islam, ya akad salam. Dengan memahami definisi, rukun dan ketentuan akad salam, kita semua bisa menjalani transaksi jual beli yang lebih etis dan sesuai dengan ajaran islam.
Wallahua'lam bishowaab..
Referensi :
Shariaknowledgecenter, "Mengenal Akad Salam sebagai Instrumen Keuangan Syariah". https://www.shariaknowledgecenter.id/id/news/akad-salam-adalah/
Saprida, "Akad Salam Dalam Transaksi Jual Beli".26 Maret 2016. https://www.jurnalfai-uikabogor.org/index.php/mizan/articel/download/177/93
Shafiq, "Pembahasan Akad Salam dalam Islam". 20 Mei 2023. https://www.shafiq.id
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI