Mohon tunggu...
Iwan Permadi
Iwan Permadi Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris dan Pekerja Kreatif Televiisi

Lahir di Malang - Hobi Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaknai Idul Adha 1443 H

10 Juli 2022   14:20 Diperbarui: 10 Juli 2022   15:33 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap oknum pemimpin dan pengasuh pesantren yang membela anaknya yang diduga melakukan tindakan asusila , juga oknum guru, motivator dan dosen yang juga merasa tidak bersalah dengan kelakuan minusnya itu membuktikan mereka yang dianggap patron dan pagar pelindung malah memakan sendiri mereka yang seharusnya dilindungi. Kita perlu bertanya apakah kita kurang contoh dan figur yang bisa dipercaya sehingga aib ini terjadi, jangan-jangan  ini baru awal dari puncak gunung es?  

Sejalan dengan  yang diutarakan penceramah KH Hasbullah yang menjadi khotib sholat Idul Adha di Masjid Al Furqon di Bulevar Hijau, Bekasi, bahwa hewan kurban yang disembelih tidak akan sampai kepada Allah SWT namun ketakwaan yang akan mendapatkan keridhoanNya. 

Ada tiga pesan moral dari perayaan Idul Adha yaitu semangat totalitas patuh kepada Allah SWT seperti dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS bahwa anak hanya titipan seperti halnya dengan lainnya yaitu harta benda dan jabatan .

Pesan berikutnya memuliakan  manusia dengan tidak memandang remeh manusia lain karena kekayaan, jabatan dan kekuasaannya sehingga dengan mudah melecehkan dan menyakiti perasaan manusia yang pada dasarnya  bersaudara.

Dan pesan terakhir  sedekah kurban hanya simbol saja dari semangat berbagi sehingga bisa mengikis sikap ego dengan keserakahan menumpuk harta benda  dan lainnya secara tidak semestinya. Penyembelihan hewan kurban adalah simbol memotong sifat keserakahan dan nafsu yang seharusnya hanya dimiliki hewan yang diciptakanNya.

Menurut laporan ketua panitia ,Sukandar, ada 17 sapi dan 17 kambing menjadi hewan korban di masjid ini dan dibagikan ke lebih dari 5000 penerima yang berhak. Disamping itu Ketua DKM masjid, Zulkarnaen Jalal, juga menghimbau bantuan dan kerelaan umat untuk berpartisipasi dalam perluasan pembangunan Masjdi Al Furqon yang sudah diselesaikan sebesar 25 persen setelah pembangunan kurang lebih dua bulan.  

“God is the best doctor and Prayer is the best medicine” (Tuhan itu dokter yang terbaik dan berdoa adalah obat yang terbaik).

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun