Menikmati Wisata Edukasi Susur Sungai Bajulmati, Malang Selatan

Aktivitas wisata susur sungai memberi keuntungan yang nyata bagi pengembangan wisata di JLS.  Pertama, susur sungai mencerminkan aktivitas wisata edukasi dengan nilai-nilai konservasi mangrove.  

Ini dapat mengalihkan perhatian atau mengurangi tekanan wisata pantai yang berorientasi mass tourism.  Kami melaksanakan aktifitas susur sungai pada tanggal 23 Desember 2022.  Dari foto nampak warna air sungai kekuningan, pertanda adanya aliran permukaan dan erosi di wilayah hulu dari aktivitas pertanian. 

Keindahan sungai Bajulmati/dok pribadi

Jembatan Bajulmati/dok pribadi

Pak Izar memberi edukasi lingkungan, sejarah dan budaya Bajulmati/dok pribadi

Kedua, diversifikasi usaha.  Aktivitas susur sungai menciptakan pelaku usaha wisata dan aktivitas turunannya.  Penduduk desa di sekitar sungai Bajulmati umumnya adalah petani.  

Kini mereka memiliki usaha jasa sewa perahu, jasa pemanduan, jasa makan dan minum, homestay, dan transportasi. Karenanya aktivitas usaha wisata di hulu ini bernilai konservasi dan juga untuk mengurangi tekanan terhadap lahan.  Bila area hulu terkonservasi, maka sustainabiliti usaha wisata akan terjamin.

Ketiga, pemberdayaan.  Aktifitas susur sungai menghasilkan pemberdayaan sosial dan ekonomi.  Dengan terlibat melayani kebutuhan wisatawan, penduduk meningkat kemampuannya dalam mengorganisasikan usaha, mengatur aktivitas wisata, dan memperoleh manfaat ekonomi.  

Hal ini secara otomatis akan meningkatkan jiwa kewirausahaan, kolaborasi, etos kerja, kebersihan lingkungan dan hospitality penduduk desa.  Penduduk desa punya kemampuan mengembangan dirinya, memajukan wisata, memajukan desa sesuai kondisi budaya dan lingkungan setempat.  Tokoh lokal seperti pak Izar berperan menggerakkan masyarakat terlibat dalam pengembangan wisata.

Aktivitas pengabdian masyarakat mendukung wisata susur sungai Bajulmati/dok pribadi

Keempat, pembangunan wilayah.  Pembangunan JLS tidak harus berfokus pada pengembangan wisata pantai, namun lebih penting kepada pembukaan akses desa-desa sekitarnya, atau yang berada di wilayah hulu.  

Dengan aktivitas wisata sejenis susur sungai, maka lokus pembangunan menjadi tepat sasaran kepada desa dan warganya.  Infrastruktur jalan dan jembatan, serta jaringan komunikasi menjadi prasyarat bagi berkembangnya wisata di desa.  Dengan penguatan ekonomi desa wilayah hulu ini, maka menciptakan keseimbangan hulu vs hilir (pantai), dan berdampak positif bagi ekonomi, sosial dan lingkungan wilayah JLS. 

Malang, 27 Desember 2022.

Penulis menulis buku: