Mohon tunggu...
Iwan Nugroho
Iwan Nugroho Mohon Tunggu... Dosen - Ingin berbagi manfaat

Memulai dari hal kecil atau ringan, mengajar di Universitas Widyagama Malang. http://widyagama.ac.id/iwan-nugroho/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menakjubkannya Air Terjun Tumpak Sewu di Lumajang

13 November 2018   20:25 Diperbarui: 17 Oktober 2019   20:12 3425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber air/air terjun lain di sekitar Tumpak Sewu, dilihat dari drone (koleksi pribadi)

Pengelola sudah memberi pengaman pada jalur ini dengan pegangan besi atau tali. Di beberapa tempat, kami berjalan menurun sambil mundur sambil berpegangan tali. 

Kami berjalan pelan, saling menyemangati, menunggu dan membantu. Setiap telapak kaki melangkah, harus memastikan bahwa bambu lumayan kuat untuk menaham beban tubuh. Di beberapa tempat, bambu itu juga terlihat rapuh dan patah oleh jejak kaki.Saat menuruni bukit itu, saya lihat pemandangan yang indah di atas lembah sungai. Fisiografi berbukit di Malang Selatan menawarkan edukasi geologi.

Hal ini sebenarnya potensi wisata edukasi yang dapat diserap wisatawan. Saya juga melihat jalur lain di seberang bukit. Jalur itu juga nanpak lebih ekstrim karena kelerengan lebih curam.

Jalur melalui arus air di Tumpak Sewu (koleksi pribadi)
Jalur melalui arus air di Tumpak Sewu (koleksi pribadi)
Jalur melalui arus air ke dasar air terjun Tumpak Sewu (koleksi pribadi)
Jalur melalui arus air ke dasar air terjun Tumpak Sewu (koleksi pribadi)
Itu kemungkinan jalur yang dikelola oleh desa lain. Fenomena berebut wisatawan ini adalah hal lumarh, banyak ditemukan di tempat-tempat lain. Itu menjadi positif sepanjang dikelola dengan baik dan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan. 

Di suatu tempat, kami sempat berhenti di pondok sederhana. Ini kelihatannya seperti warung, yang juga menjadi tempat istirahat wisatawan.

Lokasi ini berdekatan dengan air terjun kecil dengan sebuah goa, namanya goa Bidadari. Di sini kabarnya tempat untuk menyepi oleh orang-orang yang memiliki kepercayaan tertentu. 

Goa Bidadari, di Tumpak Sewu (koleksi pribadi)
Goa Bidadari, di Tumpak Sewu (koleksi pribadi)
Jalan/koridor menuju dasar air terjun Tumpak Sewu (koleksi pribadi)
Jalan/koridor menuju dasar air terjun Tumpak Sewu (koleksi pribadi)
Perjalanan kami lanjutkan turun hingga ke lembah sungai. Perjalanan sudah mendatar, dan melewati aliran sungai menuju arah hulu atau dasar air terjun.

Aliran sungai selebar 3 meter membelah jalanan menunju dasar air terjun, dengan jembatan besi yang konstruksinya unik dan apa adanya.

Yang manarik di lembah ini, pemandangan semacam koridor atau lorong sempit dibatasi bukit tinggi yang cocok untuk background foto. Yang mau foto-foto prewed bisa coba kesini he..he. Di tempat ini, suara dan canda kami seolah menggema dan memantul oleh dinding bukit yang tinggi.

Dasar air terjun Tumpak Sewu (koleksi pribadi)
Dasar air terjun Tumpak Sewu (koleksi pribadi)
Dasar air terjun Tumpak Sewu (koleksi pribadi)
Dasar air terjun Tumpak Sewu (koleksi pribadi)
Hingga akhirnya perjalanan tiba di dasar air terjun. Waaooow.. luar biasa indah. Saya terdiam sejenak, terpana dan takjub bercampur jadi satu.

Begitu tersadar, badan saya tidak berhenti berputar menyaksikan puncak bukit yang melingkar dengan hempasan kuat air terjun dan embun mengena pipi. Alam begitu indah, takjub dan agung.

Dokpri
Dokpri
Dasar air terjun Tumpak Sewu (koleksi pribadi)
Dasar air terjun Tumpak Sewu (koleksi pribadi)
Tubuh terasa mengecil melihat keagungan alam ini. Kami seolah .. memendam perasaan sambil mengagungkan dzat yang mahakuasa. Ini maha karya yang luar biasa. 

Di dasar air terjun, kondisinya tidak rata, ada batu besar atau bukit kecil. Saat itu jumlah pengunjung sekitar 25 orang, termasuk beberapa wajah bule.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun