Mohon tunggu...
Iwan Nugroho
Iwan Nugroho Mohon Tunggu... Dosen - Ingin berbagi manfaat

Memulai dari hal kecil atau ringan, mengajar di Universitas Widyagama Malang. http://widyagama.ac.id/iwan-nugroho/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kafe Sawah Pujon dan Petik Jeruk Balitjestro, Wisata Ringan nan Mendidik

26 Agustus 2018   20:11 Diperbarui: 27 Agustus 2018   03:27 2330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Tanaman Jeruk Balitjestro (koleksi pribadi)

Kota Malang, Kota Batu, atau kabupaten Malang memiliki ragam tema dan tujuan wisata alam. Wisata alam dengan kategori berat dan jauh, misalnya pantai di Malang Selatan, Bromo, atau ke arah Karangkates atau Gunung Kawi. Itu mungkin juga akan terkena macet. Wisatawan memerlukan waktu bisa seharian, cukup menghabiskan stamina serta biaya transportasi yang signifikan. 

Wisata alam yang berkategori ringan bisa memilih lokasi di sekitar kota Batu, Selekta (Bumiaji) atau Pujon. Wisatawan dari kota Malang khususnya, tidak terbebani pikiran akan macet. Dalam kondisi normal, jarak Malang ke Batu atau Pujon bisa dicapai dalam waktu 15 hingga 45 menit tergantung tujuan wisatanya. Sementara wisatawan luar kota dapat menyesuaikan jalur yang dikehendaki.

Wisata berkategori ringan bermakna kemudahan akses, nyaman dicapai, tanpa jalan jauh, durasi waktu relatif singkat, namun tetap menemukan kesan dan fun. Tentu saja wisata ringan ini mempertimbangkan harga yang terjangkau atau murah. Ini cocok untuk segala usia, para pekerja, atau kelompok profesional. Bagi wisatawan yang waktunya terbatas, perlu wisata ringan... Syukur-syukur memberi kesan mendalam, memuat edukasi atau mendidik.

Salah satu pilihan tujuan wisata ini adalah Cafe Sawah di Pujon Kidul dan Petik Jeruk Balitjestro di Batu. Dua tujuan itu dapat dipilih sekali jalan, dengan durasi waktu total 3 hingga 4 jam. Katakan wisatawan dari kota Malang, maka bisa berangkat jam 9.00 dan pulang kembali jam 14.00.

Cafe Sawah Pujon (koleksi pribadi)
Cafe Sawah Pujon (koleksi pribadi)
Cafe Sawah Pujon dilihat dari drone (koleksi pribadi)
Cafe Sawah Pujon dilihat dari drone (koleksi pribadi)
Cafe sawah Pujon Kidul menawarkan agrowisata dalam kemasan yang fun, didukung keindahan alam pedesaan. Wisatawan dapat menikmati ragam menu makanan desa atau kota untuk makan siang di cafe sawah. Pemandangan sawah di dataran lembah di antara gunung Panderman, Kawi dan Arjuno, sangat menarik dan indah.

Cafe Sawah Pujon (koleksi pribadi)
Cafe Sawah Pujon (koleksi pribadi)
Cafe Sawah Pujon (koleksi pribadi)
Cafe Sawah Pujon (koleksi pribadi)
Yang suka budidaya tanaman sawah bisa merenungkan dan menghargai kerja keras petani. Di dekat cafe, wisatawan bisa mengenali budidaya tumpangsari, termasuk budidaya ikan air tawar. Makan sambil bercengkerama di gazebo bambu memberi kesan yang mendalam. Menu nasi jagung, sayur lodeh, ikan asin dengan sambel desa, adalah menu favorit di cafe sawah. Tentu saja masih ada menu lainnya, misalnya nasi goreng, sayur sop atau masakan umum lain. 

Cafe Sawah Pujon dilihat dari drone (koleksi pribadi)
Cafe Sawah Pujon dilihat dari drone (koleksi pribadi)
Cafe Sawah Pujon (koleksi pribadi)
Cafe Sawah Pujon (koleksi pribadi)
Cafe Sawah Pujon (koleksi pribadi)
Cafe Sawah Pujon (koleksi pribadi)
Rombongan Fak Pertanian Univ Widyagama Malang di Cafe Sawah (koleksi pribadi)
Rombongan Fak Pertanian Univ Widyagama Malang di Cafe Sawah (koleksi pribadi)
 Bagi yang ingin berfoto, di sini silakan bereksplorasi dengan background gunung, atau hamparan sawah. Lansekap cafe sawah sangat indah, memungkinkan mengambil foto dari ketinggian ke arah lembah. Saya pernah mengambil gambar melalui drone, hasilnya sangat-sangat indah dan eksotik.

Pulang dari cafe sawah, wisatawan dapat berbelanja aneka sayuran, buah, makanan olahan atau suvenir. Harga-harga di cafe sawah Pujon umumnya sangat murah, sama dengan harga makanan di kota Malang. Pedagang melayani dengan ramah. Wisatawan dapat menghabiskan waktu selama sekitar 2 jam di cafe sawah ini. 

Kebun Jeruk Balitjestro (koleksi pribadi)
Kebun Jeruk Balitjestro (koleksi pribadi)
Bibit Apel Balitjestro (koleksi pribadi)
Bibit Apel Balitjestro (koleksi pribadi)
Tata tertib petik jeruk Balitjestro (koleksi pribadi)
Tata tertib petik jeruk Balitjestro (koleksi pribadi)
Tujuan berikutnya adalah ke wisata petik jeruk di Balitjestro, di Tlekung, kota Batu. Dua lokasi ini berjarak sekitar 3 km, atau sekitar 15 menit perjalanan melalui kota Batu ke arah BNS. Balitjestro adalah Balai Penelitian Tanaman jeruk dan Buah Subtropika, milik Kementerian Pertanian. 

Wisata petik jeruk ini adalah bagian layanan kepada masyarakat, memuat edukasi perihal jeruk, apel maupun tanaman sub tropika (tanaman dataran tinggi bersuhu sejuk). Balitjestro memiliki fasilitas kantor, laboratorium dan kebun.

Petik Jeruk Balitjestro (koleksi pribadi)
Petik Jeruk Balitjestro (koleksi pribadi)
Koleksi Tanaman Jeruk Balitjestro (koleksi pribadi)
Koleksi Tanaman Jeruk Balitjestro (koleksi pribadi)
 Di Balitjestro, wisatawan terlebih dulu dapat menjalankan sholat Dhuhur di mushola kantor. Setelah itu wisatawan registrasi dengan membayar sebesar 10 ribu rupiah per orang, memperoleh tiket dan kantong plastik.Kantong plastik untuk membungkus jeruk yang dipetik wisatawan. Wisatawan membentuk kelompok dan dipandu petugas untuk masuk kebun jeruk. Petugas melayani kelompok, mengarahkan ke kebun, mengatur ketertiban, dan memberi edukasi perihal tanaman.

Penulis bersama Staf Balitjestro (koleksi pribadi)
Penulis bersama Staf Balitjestro (koleksi pribadi)
Kami bersama Staf Balitjestro (koleksi pribadi)
Kami bersama Staf Balitjestro (koleksi pribadi)
 Saat di kebun, wisatawan bebas memetik jeruk dan makan di tempat. Pemandu mengarahkan mana jeruk yang dapat dipetik, mana yang tidak boleh karena belum masak. Biasanya terjadi kehebohan di kebun, karena sering berebut jeruk dalam satu kelompok.Sebenarnya tidak harus berebut, karena biasanya ada petugas lain yang sudah siap jeruk yang dipanen, dengan mutu buah yang bagus. Wisatawan perlu berhati-hati karena kontur atau tanah yang bergelombang. 

Momen berfoto di kebun menjadi daya tarik tersendiri. Beberapa orang memisahkan diri untuk mengambil foto saat memetik jeruk, agar tidak mengganggu yang lain. Di sini terkadang kelompok lain bisa saling bergabung dan saling berkenalan. 

Bibit Jeruk Balitjestro, untuk dibawa pulang (koleksi pribadi)
Bibit Jeruk Balitjestro, untuk dibawa pulang (koleksi pribadi)
Satu tiket berlaku selain untuk makan jeruk ditempat, juga untuk dibawa pulang sebanyak 1 kg. Terhadap kelebihan jeruk yang dibawa wisatawan, wajib membayar saat keluar kebun. Di luar kebun, kelompok diarahkan ke lahan koleksi pembibitan. Di sini, tiket dapat ditukarkan ke petugas untuk menerima satu buah bibit jeruk untuk dibawa pulang. Wisatawan bebas memilih bibit yang disediakan. Ini adalah bagian penutup wisata petik jeruk. Durasi wisata petik jeruk ini selama 1.5 jam dianggap cukup. Bahkan perlu dipercepat bila jumlah pengunjungnya meningkat.

Secara umum Balitjestro mampu mengemas wisata ini dengan baik. Banyak muatan edukasi yang diberikan, bahkan untuk hal-hal spesifik teknis bila wisatawan membutuhkan. Investor yang mau membuka kebun jeruk atau apel dapat dilayani disini.

Malang, 26 Agustus 2018.

***

Buku yang sudah diterbitkan:

  • Iwan Nugroho. 2011. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 362p. ISBN 978-602-9033-31-1
  • Iwan Nugroho dan Rokhmin Dahuri. 2012. Pembangunan Wilayah: Perspektif ekonomi, sosial dan lingkungan. Cetakan Ulang. Cetakan 1 tahun 2004. Diterbitkan kembali oleh LP3ES, Jakarta. ISBN 979-3330-90-2 
  • Iwan Nugroho. 2013. Budaya Akademik Dosen Profesional. Era Adicitra Intermedia, Solo. 169p. ISBN 978-979-8340-26-0
  • Iwan Nugroho dan Purnawan D Negara. 2015. Pengembangan Desa Melalui Ekowisata, diterbitkan oleh Era Adicitra Intermedia, Solo. 281 halaman. ISBN 978-602-1680-13-1 
  • Iwan Nugroho. 2016. Kepemimpinan: Perpaduan Iman, Ilmu dan Akhlak. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 362p. ISBN 9786022296386
  • Iwan Nugroho. 2018. Menulis, Membangun kekuatan dan motivasi kehidupan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 155p. ISBN 9786022299271

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun