Mohon tunggu...
Iwan Nugroho
Iwan Nugroho Mohon Tunggu... Dosen - Ingin berbagi manfaat

Memulai dari hal kecil atau ringan, mengajar di Universitas Widyagama Malang. http://widyagama.ac.id/iwan-nugroho/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Bersahabat dengan Kegagalan, Belajar dari Ranieri

24 Februari 2017   22:20 Diperbarui: 25 Februari 2017   14:00 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Claudio Ranieri (www.premierleague.com)

Kemampuan cepat beradaptasi mencerminkan pemahaman terhadap realita.  Realita itu menjadi bahan pembelajaran, sekaligus memperkaya pengalaman dan kemampuan analisis sintesis.  Dalam jangka panjang ini dapat menciptakan produktivitas dan keberhasilan.

Percaya diri.  Seseorang harus percaya diri keluar dari kegagalan.  Kriteria gagal di masa lalu, belum tentu sama dengan kriteria sekarang atau akan datang.  Karena itu, seseorang jangan mudah dipengaruhi oleh pendapat orang lain.  Misalnya ada orang mengatakan menulis itu sulit, maka argumen itu harus dilawan dan dihadapi.  Semua orang akan bisa menulis kalau ia banyak membaca dan terus berlatih menulis.

Masa depan ada di dalam diri seseorang, bukan dari orang lain.  PD aja.. hehe.  Dalam banyak hal, pendapat atau ketakutan orang lain; dapat mematikan hasrat dan semangat, dan pada gilirannya mengganggu produktivitas.  Hal ini justru dibalik, kalau orang lain bisa, maka saya pun harus bisa.

Cara berpikir atau memandang baru.   Merubah perspektif perlu dilakukan.  Ini membutuhkan cara berpikir yang positif.  Pepatah mengatakan kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.  Ini adalah contoh merubah cara pandang tentang kegagalan.

Ada juga pepatah we are actually the bigger than we think we are.  Seringkali, seseorang takut melangkah karena ketakutan yang dipikir sendiri.  Perspektif ini harus dirubah dan dibalik.  Jika seseorang berpikir negatif maka kegagalannya dihubungkan dengan ketidak mampuan atau takdir.  Namun seorang yang berpikir positif, maka kekagagalannya bermakna sebagai pembelajaran, atau satu langkah lebih dekat untuk sukses.  

Jangan melanggar hukum.  Kegagalan akan senantiasa dihadapi seseorang.  Ini proses seleksi atau hukum alam.  Seseorang bisa tidak lolos seleksi, tidak naik jabatan, atau tidak masuk nominasi.  Ini proses alamiah, bahkan bisa menjadi pembelajaran untuk meraih keberhasilan.  Siapa yang mau belajar, berubah, memberi manfaat,  atau sungguh-sungguh meningkatkan mutu hidup, pasti akan menggapai keberhasilan. 

Semua orang punya peluang yang sama untuk berhasil.  Hindari perilaku curang, moral hazard, atau terpengaruh godaan pencari rente.  Kalau ingin berhasil harus mematuhi prosedur dan ketentuan berlaku.  Proses itu harus dilalui dalam rambu-rambu etika, tidak merugikan pihak lain, atau tidak melanggar hukum.

Malang, 24 Februari 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun