Keluarga dan silaturahmi. Pensiun dapat dijadikan momentum untuk kembali ke keluarga. Bekerja, bagaimanapun telah menguras energi, waktu dan pengorbanan keluarga. Seorang pensiunan harus punya visi ini, karena ini adalah bagian tanggung jawab akhir untuk mencintai dan memuliakan keluarga, serta mengajak kebaikan kepada keluarga. Cinta dan silaturahmi keluarga menjadi teladan seorang pensiunan untuk keluarganya.Ramah dan lembut. Jadi orang jangan kaku dan keras. Sikap ini menyakiti orang lain. Pada saat aktif bekerja, seseorang yang kaku dan keras akan terpencil dari lingkungan kerja. Pada saat pensiun, maka ia akan lebih terpencil lagi, mungkin terlupakan. Ini menghambat silaturahmi dan merugikan pensiunan. Karena itu, jadilah orang yang ramah dan lembut, serta peduli untuk membantu orang lain. Ini menjadi pintu kebaikan dan pertolongan di saat seorang pensiunan membutuhkan.Membaca. Sejak muda seseorang harus banyak membaca agar pikirannya senantiasa terisi ilmu, pengetahuan dan hal-hal positif. Kebiasaan membaca membuat orang menjadi sabar dan arif bijaksana. Ini menjadi bekal untuk menghadapi permasalahan dan dinamika kehidupan. Kebiasaan orang-orang tua dulu yang suka membaca, seperti guru jaman dulu, kyai di pesantren, membuat mereka memiliki daya ingat kuat, terhindar dari pikun. Sebaik memanfaatkan waktu adalah dengan membaca. Bahkan bila memiliki keterampilan menulis, maka masa pensiun bisa diisi dengan produksi tulisan yang menginspirasi banyak orang. Ini menjadi lebih indah. Beribadah. Ibadah dan ilmu agama yang benar dapat memandu seorang menjadi sholeh dan berakhlak. Sifat-sifat ini memberi nilai lebih seorang pensiunan dalam memaknai kehidupannya, lebih lembut, lebih ikhlas dan tawadu. Langkah hidupnya menjadi proporsional, sejuk, dan menginspirasi banyak orang. Seorang pensiunan perlu bergabung dengan kelompok jamaah atau keagamaan yang lembut, bukan beraliran keras. Amal ibadah ini harus ditanam sejak muda, agar menjadi kebiasaan dan berdampak kepada kehidupan dan produktivitas kinerja.
"Hati orang tua masih tetap berjiwa muda dalam dua perkara, yaitu; mencintai dunia dan panjang angan-angan." (HR Bukhari)
Malang, 20 Januari 2017
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya