Pemandangan melihat orang meninggal dan keluarga bersedih adalah hal biasa di makam. Â Saya dan teman-teman menjadi tertarik ketika rombongan pengantar jenazah sangat besar, dengan mobil beriringan. Â Yang meninggal seperti ini biasanya orang-orang penting, pejabat, perwira, atau pemuka agama. Â Terkadang ada seremoni formal oleh ABRI dan tembakan senapan bila yang meninggal perwira.
Kini komplek makam Mbah Ratu Kalianak makin maju dan berkembang. Â Pemukiman di sekitarnya sudah tertata, modern, layaknya kota. Â Saya tidak melihat lagi ada anak-anak yang bermain disana, dan sebaiknya demikian. Â Lebih baik belajar di rumah dalam pengawasan orangtua. Â Pengalaman saya tidak perlu diulang, berbahaya.he..he. Â
Di komplek makam sebelah utara, Pemkot Surabaya menyediakan fasilitas parkir yang memadai disertai kuliner. Kulinernya menyajikan lebih dari 15 stan warung yang ditata apik layaknya cafe, dengan daya tampung sekitar 100 tempat duduk diiringi music live organ tunggal.  Tempat kuliner ini  juga seperti rest area bagi pengguna lalu lintas.  Sebelah tempat kuliner, ditempati bangunan baru kantor kecamatan Krembangan. Di sisi timur makam, dibangun taman dengan sarana olahraga jalan sehat.
Selamat Idul Fitri 1437H. Mohon Maaf Lahir Batin.
Malang, 8 Juli 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H