Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Berita Duka Meninggalnya Hassan Nasrallah Pimpinan Hizbullah

28 September 2024   23:10 Diperbarui: 28 September 2024   23:10 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hizbullah berduka atas meninggalnya pemimpin mereka Hassan Nasrallah.

Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah yang telah lama dikenal karena aksinya menyerang semua aset Amerika Serikat di Lebanon dan pemukiman Israel di perbatasan Lebanon dengan Israel, telah meninggal dunia. Hizbullah menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian pemimpin mereka. Nasrallah telah menjadi figur sentral dalam konflik Timur Tengah, terutama dalam melatih kelompok Hamas dan Houthi yang juga dikenal dengan aksinya melawan AS dan Israel. 

Bagi Amerika Serikat, ini menjadi aneh karena situasi ini tampak kontradiktif, mengingat AS telah berupaya membangun hubungan budaya dengan Lebanon melalui institusi seperti Universitas Amerika di Beirut, serta memberikan peluang imigrasi bagi penduduk Lebanon sebagai bagian dari keragaman untuk melengkapi pelangi penduduk AS yang berasal dari seluruh dunia. Selain itu, AS juga terlibat dalam upaya perdamaian antara Lebanon dan Israel, yang justru ditentang oleh Hizbullah, meskipun perdamaian sangat dibutuhkan oleh Lebanon akibat serangan bom yang selalu terus menghantam target Hizbullah, baik melalui berbagai cara dan strategi multi prongs termasuk menggunakan alat telekomunikasi walkie talkie, pagers dan ponsel milik pemimpin Hizbullah.

Di sisi lain, Hizbullah sebenarnya membutuhkan waktu untuk berduka dan memulihkan kekuatannya, namun mereka terus melancarkan serangan terhadap Israel, yang justru dapat merugikan pejuangnya sendiri karena ketertinggalan dalam strategi dan teknologi. Ironisnya, Hizbullah, Hamas, dan Houthi sering bersembunyi di antara warga sipil saat meluncurkan rudal ke arah perbatasan Israel, termasuk penduduk sipil di perbatasan. Penyerangan penduduk Israel maupun fasilitas militer Israel ini pastinya juga akan membahayakan penduduk Lebanon dan pejuang Hizbullah sendiri lagi, karena Hizbullah kalah jauh dalam strategi dan teknik anti penyerangan penduduk sipil. Ini juga sepertinya aneh, karena Hizbullah, Hamas dan Houthi juga berada bersama dengan penduduk sipil Lebanon dalam meluncurkan rudal yang mengarah ke penduduk sipil Israel. 

Peperangan gerilya model warga Timur Tengah ini sering membingungkan karena tidak ada garis batas antara target militer dan sipil atau sangat kabur. Disamping juga tidak pernah memisahkan maupun membedakan antara markas khusus militer peluncuran rudal bom bertonase tinggi yang berada di tengah tengah kampung penduduk oleh penduduk tersebut juga. Seperti yang terlihat dalam setiap pemberitaan banyak sekali penduduk sipil termasuk anak anak yang menjadi korban dalam peperangan gerilya ini. Sangat menyedihkan tetapi juga sangat meruntuhkan hati yang terbukti mampu mendatangkan simpati dari kenelangsaan korban penduduk sipil berjatuhan yang dijadikan tameng dalam peliputan media. Bahkan sekarang di era keviralan, ini termasuk strategi peperangan propaganda dalam merebut simpati media sebagai salah satu poin perjuangan mereka. Dan ini sangat berhasil dalam kasus Hamas. Bahkan Hamas yang diskriminatif atau tidak kenal belas kasihan pada LGBT pun, karena kepercayaan dan kebudayaan yang anti LGBT mendapat simpati dari LGBTQ cabang New York. Benar benar perang otak yang sangat tidak masuk akal.

Sepanjang kepemimpinannya, Nasrallah memainkan peran penting dalam mendesain strategi militer dan pelatihan bagi kelompok-kelompok yang terlibat dalam serangan terhadap Israel dan kepentingan AS di kawasan. Melalui taktik perang gerilya dan penggunaan teknologi rudal, ia menjadi simbol perlawanan bagi para pendukungnya, sekaligus figur yang ditakuti oleh musuh-musuhnya di dalam negeri Lebanon.

Meski Nasrallah sering dipuji oleh pendukungnya sebagai pahlawan perlawanan, dia juga dipandang sebagai ancaman besar bagi perdamaian oleh banyak negara Barat, termasuk Amerika Serikat. Meninggalnya Nasrallah tentu membawa perubahan besar dalam dinamika kekuatan Hizbullah dan pergerakan politik di kawasan, meninggalkan warisan yang kontroversial dan akan terus mempengaruhi hubungan internasional di Timur Tengah. Dia bersama almarhum komandan Hizbullah Ibrahim Aqil menjadi sasaran pembalasan atas sangkakan sebagai otak perancang pemboman pada tanggal 23 Oktober 1983, dua bom truk diledakkan di gedung-gedung di Beirut, Lebanon, yang menampung anggota militer Amerika dan Prancis dari Pasukan Multinasional di Lebanon (MNF), sebuah operasi penjaga perdamaian militer selama Perang Saudara Lebanon. Indonesia juga aktif dalam Operasi penjaga perdamaian di perbatasan Lebanon dengan Israel. Indonesia menjadi kontingen terbesar dalam pasukan pemelihara perdamaian PBB di Lebanon. Bahkan hal itu masih berlangsung saat eskalasi keterangan antara kelompok Hizbullah melawan Israel makin meningkat. Serangan itu menewaskan 307 orang: 241 personel militer AS dan 58 personel militer Prancis, enam warga sipil, dan dua penyerang.

Pagi hari Ahad ini, 29/9/24, Hizbullah akhirnya mengkonfirmasi kematian pemimpin mereka dalam serangan udara besar Israel yang menargetkan markas bawah tanah mereka di pinggiran selatan Beirut, Lebanon. Serangan lainnya menghancurkan sejumlah rudal anti-kapal milik Hizbullah.

Pemimpin lama Hizbullah, Hassan Nasrallah, serta beberapa komandan penting lainnya, tewas dalam serangan udara besar-besaran oleh Israel, yang diumumkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Sabtu pagi. Serangan ini bagian dari upaya Israel untuk mengubah jalannya konflik yang terjadi selama tahun ini. Hizbullah baru mengkonfirmasi kematian Nasrallah beberapa jam setelah serangan tersebut. Saat serangan udara meningkat di Beirut dan wilayah Lebanon lainnya, sebagian besar ibu kota tertutup asap dan debu.

Dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah berhasil menyingkirkan sebagian besar pemimpin senior Hizbullah. Selain Nasrallah, komandan Front Selatan Hizbullah, Ali Karaki, yang baru-baru ini lolos dari percobaan pembunuhan, juga tewas dalam serangan ini, bersama beberapa komandan lainnya.

Nasrallah tewas ketika puluhan bom penghancur bunker dijatuhkan oleh jet tempur Israel di markas besar Hizbullah yang berada di bawah tanah di kawasan Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut. IDF menyebut operasi ini dengan nama "Orde Baru." Saat itu, para pemimpin Hizbullah sedang mengkoordinasikan kegiatan teror mereka terhadap Israel, ungkap militer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun