Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Berita Duka Meninggalnya Hassan Nasrallah Pimpinan Hizbullah

28 September 2024   23:10 Diperbarui: 28 September 2024   23:10 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juru bicara Angkatan Darat, Letkol Nadav Shoshani, mengatakan bahwa serangan terhadap Nasrallah dilakukan berdasarkan pelacakan bertahun-tahun, dan kematian Nasrallah telah dikonfirmasi melalui berbagai jenis intelijen. Namun, dia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

Dalam pernyataannya, Hizbullah mengatakan bahwa Nasrallah telah bergabung dengan "rekan-rekan martirnya yang mulia." Mereka juga bersumpah akan melanjutkan perjuangan mereka melawan Israel demi mendukung Gaza dan Palestina, serta membela Lebanon dan rakyatnya.

Setelah kematian Nasrallah, Hizbullah melanjutkan serangan roket ke Israel utara dan menembakkan rudal balistik ke Tel Aviv serta roket jarak jauh ke Tepi Barat.

Kepala Staf IDF, Letjen Herzi Halevi, mengatakan bahwa Israel tidak akan berhenti menargetkan siapa pun yang mengancam negara dan warganya. Menurutnya, "Setiap ancaman terhadap Israel akan dihadapi."

Meskipun sebagian besar persenjataan Hizbullah masih utuh, Israel akan terus menargetkan kelompok tersebut, dan Shoshani mengakui bahwa kemungkinan besar Hizbullah akan membalas. Israel berharap bahwa serangan ini akan mempengaruhi strategi dan tindakan Hizbullah dalam perang yang sedang berlangsung.

Dalam konferensi pers pada Jumat malam, Juru Bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari, memperingatkan bahwa dalam beberapa jam ke depan, mereka akan menyerang fasilitas strategis yang disembunyikan Hizbullah di bawah tanah, tepatnya di bawah tiga bangunan di kawasan Dahiyeh. "Selama bertahun-tahun, Hizbullah telah mengembangkan serangkaian rudal dari Iran yang dapat menyerang kapal dari pantai," kata Hagari, merujuk pada serangan Hizbullah tahun 2006 terhadap kapal perang Israel, INS Hanit, yang menewaskan empat pelaut. "Nasrallah telah mengancam fasilitas penting Israel di laut dan dekat pantai," tambahnya.

"Kami akan menunjukkan bagaimana Hizbullah menyembunyikan senjata strategis ini di bawah bangunan sipil di jantung Dahiyeh," kata Hagari. "Rudal-rudal ini merupakan ancaman serius bagi jalur pelayaran dunia dan fasilitas strategis Israel. Kami akan segera menyerang senjata ini, dan dampak ledakan dari bawah bangunan bisa menyebabkan bangunan runtuh," lanjutnya.

Tak lama kemudian, bangunan-bangunan tempat penyimpanan rudal anti-kapal milik Hizbullah di pinggiran selatan Beirut dihancurkan. Militer Israel melaporkan bahwa serangan tersebut menghancurkan enam gudang rudal, yang menyimpan dan merawat rudal pantai-ke-laut, menghancurkan puluhan rudal anti-kapal yang siap digunakan dalam waktu singkat.

Menurut IDF, Hizbullah memiliki rudal C-704 dan C-802 buatan Tiongkok, serta rudal Ghader dari Iran, yang memiliki jangkauan hingga 200 kilometer. Rudal-rudal ini dioperasikan oleh unit elit Hizbullah, yang sangat berpengalaman dan beberapa anggotanya terlibat dalam serangan terhadap INS Hanit pada 2006. Serangan Israel terus berlanjut di Beirut sepanjang malam, dan pada pagi harinya IDF mengumumkan bahwa mereka telah menyerang berbagai lokasi strategis Hizbullah, termasuk fasilitas pembuatan senjata, tempat penyimpanan, dan markas besar di ibu kota Lebanon.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa rumah sakit di pinggiran selatan Beirut akan dikosongkan setelah serangan besar-besaran Israel, dan meminta rumah sakit di daerah lain untuk berhenti menerima pasien non-darurat agar dapat menampung korban dari daerah yang terkena serangan.

Selain itu, IDF menyebutkan bahwa jet tempur mereka telah menyerang puluhan sasaran di Lembah Beqaa dan Lebanon selatan, termasuk tempat penyimpanan senjata dan peluncur roket yang diarahkan ke Israel. "Kami akan terus melucuti kemampuan ofensif Hizbullah. Mereka menempatkan senjata di wilayah sipil, sehingga membahayakan warga Lebanon dan juga warga Israel," kata IDF. "Perang kami adalah melawan Hizbullah, bukan rakyat Lebanon," tambahnya, seraya menegaskan bahwa serangan ini, mirip dengan yang terjadi di Gaza, ditujukan pada kelompok bersenjata, bukan warga sipil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun