Dengan tindakan provokatif seperti peluncuran rudal balistik dan ancaman invasi terhadap Taiwan, China seolah-olah mengabaikan pelajaran penting dari sejarah. Kejayaan sejati sebuah negara tidak datang dari menghancurkan negara lain atau memperluas wilayah dengan paksa, melainkan dari pembangunan yang berkelanjutan, kesejahteraan warganya, dan kontribusi positif dalam tatanan global.
Pada akhirnya, diktator yang terus-menerus mengejar ilusi kejayaan militer hanya akan menemukan kehancuran di ujung jalan mereka. Dan ketika kabut ilusi itu hilang, yang tersisa hanyalah reruntuhan kota, korban perang, dan rakyat yang menderita. Inilah kesalahan mendasar diktator dalam upayanya mewujudkan kejayaan---mereka lupa bahwa kekuatan sejati sebuah negara tidak diukur dari luas wilayahnya atau kekuatan senjatanya, melainkan dari kesejahteraan rakyatnya dan posisinya di antara bangsa-bangsa dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI