ALPV tidak hanya direncanakan untuk menyuplai pos-pos pulau; kapal ini juga memiliki potensi untuk dipersenjatai. Pengujian menunjukkan kemungkinan untuk memasang dua misil Naval Strike seberat 800 pon, yang mampu menyerang target di darat maupun laut dari jarak hingga 100 mil.
Dengan setidaknya satu ALPV menuju Okinawa, Jepang, untuk pengujian lebih lanjut dalam kondisi yang lebih realistis, jika semua berjalan lancar, Korps Marinir mungkin akan mulai membeli kapal-kapal ini dalam jumlah besar dalam beberapa tahun ke depan.
Kesimpulan
Situasi di Taiwan tetap menjadi fokus utama dalam strategi pertahanan AS, dengan peningkatan kesiapan dan adaptasi taktik baru sebagai respons terhadap ancaman dari China. Meskipun Xi Jinping membantah adanya rencana invasi, penguatan militer China dan retorika yang meningkat menandakan bahwa ketegangan di kawasan ini tidak akan mereda dalam waktu dekat. Dengan rencana yang ambisius dan inovatif, Angkatan Laut dan Marinir AS bersiap menghadapi tantangan yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H