Elon Musk belum memberikan pernyataan publik yang signifikan yang menunjukkan penyesalan karena memprioritaskan tujuan keterlibatan jangka pendek di atas konsekuensi jangka panjang di platformnya, terutama di Twitter/X.Â
Fokusnya sering kali pada pembelaan terhadap apa yang dia anggap sebagai "kebebasan berbicara" dan moderasi konten yang minimal, meskipun di tengah kritik karena memungkinkan narasi berbahaya menyebar.Â
Namun, dampak negatifnya, termasuk misinformasi dan retorika kekerasan, telah menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan dan tanggung jawab etis dari pendekatan ini, meskipun Musk belum menyatakan penyesalan yang jelas atas pengorbanan ini.
Apakah dia menyadari bahwa kekerasan dan kepalsuan dalam kebebasan berbicara telah menargetkan nyawa sipil dan membahayakan individu seperti Paul Pelosi yang kepalanya dipukul dengan palu atau Shay Moss yang hidupnya menjadi sengsara, serta orang lain dan masyarakat? Apakah pada suatu titik dia harus membayar atas platform kebebasan berbicara yang penuh kekerasan ini?Â
Pendekatan Elon Musk terhadap kebebasan berbicara di X memang telah memicu kontroversi besar, terutama dalam kaitannya dengan bagaimana hal ini berinteraksi dengan bahaya di dunia nyata.Â
Para kritikus berpendapat bahwa kebijakan Musk, yang memprioritaskan moderasi konten yang minimal, telah memfasilitasi penyebaran misinformasi dan retorika berbahaya, yang berkontribusi pada insiden seperti pemberontakan Capitol pada 6 Januari dan ancaman terhadap individu seperti Paul Pelosi dan Shay Moss.
Pertanyaan apakah Musk menyadari sepenuhnya dampak dari kebijakan platformnya adalah hal yang kompleks. Di satu sisi, Musk telah membela pendiriannya tentang kebebasan berbicara sebagai komitmen terhadap dialog terbuka dan sensor yang minimal.Â
Dia berargumen bahwa membiarkan berbagai bentuk percakapan, bahkan jika itu termasuk konten yang kontroversial atau berbahaya, adalah esensial untuk diskusi publik yang dinamis. Dari sudut pandang ini, pendekatannya mungkin mencerminkan keyakinan tulus pada prinsip-prinsip kebebasan berbicara, daripada pengabaian yang disengaja terhadap potensi bahaya.
Di sisi lain, kebijakan Musk telah menghadapi kritik karena potensinya untuk memperbesar konten berbahaya dan memungkinkan perilaku merugikan.Â
Penyebaran misinformasi dan retorika kekerasan di X telah memiliki efek nyata pada individu dan masyarakat, berkontribusi pada kekerasan dan intimidasi di dunia nyata. Fokus pada metrik keterlibatan dan sensasionalisme kadang-kadang bisa mengesampingkan tanggung jawab platform untuk mengurangi dampak buruk dan mempromosikan diskusi yang sehat.