Sejumlah 35% penduduk AS senang dengan model idola yang bingung seperti mereka, atau kelihatan seperti orang biasa dan sepertinya bukan orang elit, padahal mereka adalah orang super elit, yang berkamuflase atau superficial.
Pendekatan Elon Musk terhadap kebebasan berbicara, terutama di platform X, telah menjadi kontroversial. Para kritikus berpendapat bahwa pendekatannya tampak selektif, memungkinkan konten berbahaya, termasuk misinformasi, teori konspirasi, dan bahkan retorika kekerasan, untuk menyebar.Â
Musk menggambarkan kebijakannya sebagai upaya untuk mempromosikan kebebasan berbicara, tetapi keputusannya memicu perdebatan tentang apakah itu justru memungkinkan konten berbahaya berkembang.Â
Pendekatan selektif ini sering kali dilihat sebagai upaya untuk mengutamakan metrik keterlibatan di atas peran platform dalam menekan narasi berbahaya, yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan banyak pengamat.Â
Sikap Musk tentang kebebasan berbicara di X memang telah dikritik karena lebih memprioritaskan keterlibatan pengguna daripada keselamatan. Membiarkan narasi berbahaya berkembang dengan dalih kebebasan berbicara menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawabnya dalam mengendalikan konten yang berbahaya.Â
Pemberontakan di Gedung Capitol pada 6 Januari adalah contoh bagaimana misinformasi dan retorika kekerasan yang tidak terkendali dapat merusak demokrasi.Â
Para kritikus berpendapat bahwa platform seperti X seharusnya memainkan peran yang lebih aktif dalam mengurangi dampak buruk, bukan hanya memaksimalkan keterlibatan pengguna, terutama mengingat konsekuensi nyata dari hasutan online.
Memuliakan kekerasan dan kepalsuan demi keterlibatan jangka pendek mungkin meningkatkan keuntungan awal, tetapi ini berisiko merusak platform Elon Musk dan masyarakat luas dalam jangka panjang.Â
Sementara sensasionalisme mungkin mendorong interaksi pengguna secara langsung, hal itu merusak kepercayaan dan dapat menyebabkan konsekuensi dunia nyata, seperti pemberontakan 6 Januari.Â
Diskursus sipil yang sehat akan mendorong keterlibatan yang berkelanjutan dan selaras dengan tanggung jawab etis, serta menjanjikan profitabilitas jangka panjang yang lebih stabil.Â
Mengabaikan hal ini demi keuntungan jangka pendek mungkin akan merugikan, mengundang pengawasan regulasi, kehilangan pengguna, dan merusak reputasi dalam jangka panjang.Â