Ini bisa menginspirasi pendekatan di mana patriotisme dikaitkan dengan upaya konkret untuk memperbaiki kehidupan sehari-hari warga.Â
2. Mengatasi Kebutuhan Rakyat: Fokus pada masalah nyata seperti kesehatan, ekonomi, dan pendidikan, sambil menjaga nilai-nilai inklusif dan beragam, bisa menguatkan daya tarik politik populis.Â
Pendekatan ini membangun koneksi yang lebih dalam dengan pemilih yang merasa terabaikan oleh retorika yang hanya berbicara tentang kebanggaan nasional.
3. Menyesuaikan dengan Demografi yang Berubah: Memahami dan merespons pergeseran demografi menuju keberagaman dan inklusivitas adalah penting.Â
Menyusun kebijakan dan pesan politik yang mencerminkan realitas sosial yang berubah dapat meningkatkan relevansi dan keterhubungan politik dengan pemilih yang lebih muda dan beragam.Â
4. Memanfaatkan Media Sosial: Generasi muda di Indonesia, seperti di negara lain, sangat dipengaruhi oleh media sosial dalam membentuk opini dan mobilisasi.Â
Memanfaatkan platform ini untuk aktivisme dan mempromosikan nilai-nilai inklusif bisa memperkuat politik populis yang berfokus pada kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H