Mutiara Kemerdekaan yang Terus Kita Usahakan
Silau Sinar GemerlapKemerdekaan bukanlah sebuah pencapaian yang selesai dalam satu waktu, jadi ini semacam work in progress. Mutiara kemerdekaan kita masih merupakan sebuah proses yang harus terus senantiasa diusahakan hasilnya oleh seluruh bangsa. Untuk tidak mengkhianati pengorbanan para pejuang---Simbah, Eyang, PakDe, BuDe, Paman, dan Tante---yang pernah mengangkat senjata dan bambu runcing demi berdirinya Republik Indonesia, yang diproklamirkan dengan segala resiko besar yang bisa kita ziarahi di taman makam pahlawan, kalau ada yang ingat.
Oleh karena itu, mari kita haturkan ucapan "Selamat Hari Raya Kemerdekaan RI," dengan harapan bahwa kita semua dapat menikmati mutiara kemerdekaan yang diimpikan oleh para pahlawan. Di dalam mutiara itu, tercermin demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan---nilai-nilai yang mereka perjuangkan bukan hanya untuk zaman mereka, tetapi untuk masa kini dan masa depan kita.
Kemerdekaan ini terlalu mahal harganya, telah ditebus dengan darah dan nyawa. Mereka berjuang bukan hanya untuk kebebasan di zamannya, tetapi juga untuk memastikan bahwa anak cucu mereka dapat menikmati hasil kemerdekaan yang sejati. Sayangnya mereka semua sudah pergi mendahului kita, apakah kita masih harus memaksa mereka bangkit kembali membantu kita mengupayakan kemerdekaan yang tergadai? Demi uang, jabatan, atau investor asing tipe jahat yang anti kemerdekaan atau kita lawan dengan:
Merdeka Sekarang dan Selamanya atau "Freedom Now, Forever More!"
Stop Eksploitasi, Setiap Saat atau "End Exploitation, For All Time!"
Putuskan belenggu, Sudah Cukup atau "No More Chains, Never Again!"
Kemerdekaan Sekarang, Keadilan Selamanya atau "Liberation Today, Justice Forever!"
Putus Mata Rantai dan Akhiri Eksploitasi atau "Break the Cycle, End Exploitation!"
Sekarang, tanggung jawab ada di pundak kita. Apakah kita akan tetap menjaga dan mengusahakan api kemerdekaan yang mereka kobarkan saat berjibaku melawan penjajah? Bukan hanya penjajah perang, tetapi juga penjajah ekonomi dan politik, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri sendiri yang digerakkan oleh para pengkhianat bangsa.
Mari kita pastikan bahwa pengorbanan mereka tidak sia-sia, dan bahwa kemerdekaan yang mereka perjuangkan akan benar-benar membawa sinar terang demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua rakyat Indonesia.Â
Puisi Cita Rasa Kemerdekaan 2024:Â
Judul: "Sinar Mutiara Kemerdekaan"
Selamat Hari Kemerdekaan RI,
Di bawah bendera merah putih berkibar tinggi,
Harapan pejuang yang dulu terpatri,
Darah dan nyawa, harga kemerdekaan ini.Â
Namun, mutiara itu masih terpendam,
Di bawah bayang kekuasaan yang kejam,
Intimidasi dan tekanan mencengkram,
Seakan kebebasan hanyalah dalam impian kelam. Â
Merayakan Hari Kemerdekaan, sahabatku,
Mutiara impian pahlawan kini di tanganmu,
Terselubung harapan, tersiram darah perjuangan,
Namun belum sepenuhnya kita kecap maknanya.
Demokrasi yang kita rindukan,
Tak selalu hadir dengan kebebasan,
Keadilan sering tertutupi kabut gelap,
Dan kesejahteraan, sekadar bayang yang menguap. Â
Berkibarlah terus bendera pusaka,
Ada gema perlawanan yang belum sepenuhnya padam,
Demokrasi yang dinyanyikan dalam mimpi pahlawan,
Masih kita usahakan, di tengah suara yang bungkam.
Ibu bangsa penjahit bendera, Fatmawati Â
Pusaka kebanggaan dibela sampai mati,
Dalam hidup atau mati, tanpa henti
Merdeka untuk Demokrasi yang dinanti
Keadilan, kesejahteraan, cita-cita yang luhur,
Diperjuangkan dengan jiwa, direngkuh dalam getir,
Bukan sekadar sejarah dalam buku yang lusuh,
Jaga warisan, meski penuh khawatir.
Pejuang telah memberikan jiwa raga,
Untuk mimpi yang belum sempurna,
Jangan biarkan pengorbanan mereka sia-sia,
Bangkitlah, wahai bangsa, raih kembali hak kita!Â
Apa kemerdekaan hanya kata-kata?
Atau nyala api yang harus terus kita jaga?
Mereka telah mengorbankan segalanya,
Agar kita hidup merdeka, tak lagi terjajah.
Mereka ingin anak cucu hidup bebas,
Bukan hanya dari penjajah yang bersenjata,
Belenggu ekonomi dan politik tak bisa lepas
Para penjajah dan pengkhianat licin masih kuasa.
Kita warisi nyala obor kemerdekaan,
Api perjuangan yang tak boleh padam,
Lengah menjaga kemerdekaan sejati,
lepas masa depan yang adil, kau peduli?
Selamat Hari Kemerdekaan, saudara,
Mari kita teruskan perjuangan mereka,
Agar mutiara kemerdekaan bersinar terang,
Jadi hak rakyat, bukan hanya kalangan.Â
Jangan sia-sia korban para pahlawan,
Teruskan berjuang, dan berkorbankan bak pahlawan,
Meraih Mutiara kemerdekaan yang tertunda,
Janji mimpi pahlawan kita upayakan.
Dalam demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan,
Kita berjanji pada pahlawan,
Takkan pernah menyerah pada kekuasaan,
Karena kemerdekaan adalah hak setiap insan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H