Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terus Upayakan Kilau Gemerlap Kemerdekaan RI

18 Agustus 2024   01:58 Diperbarui: 18 Agustus 2024   02:32 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari kita pastikan bahwa pengorbanan mereka tidak sia-sia, dan bahwa kemerdekaan yang mereka perjuangkan akan benar-benar membawa sinar terang demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua rakyat Indonesia. 

Puisi Cita Rasa Kemerdekaan 2024: 

Judul: "Sinar Mutiara Kemerdekaan"

Selamat Hari Kemerdekaan RI,
Di bawah bendera merah putih berkibar tinggi,
Harapan pejuang yang dulu terpatri,
Darah dan nyawa, harga kemerdekaan ini. 

Namun, mutiara itu masih terpendam,
Di bawah bayang kekuasaan yang kejam,
Intimidasi dan tekanan mencengkram,
Seakan kebebasan hanyalah dalam impian kelam.  

Merayakan Hari Kemerdekaan, sahabatku,

Mutiara impian pahlawan kini di tanganmu,

Terselubung harapan, tersiram darah perjuangan,

Namun belum sepenuhnya kita kecap maknanya.

Demokrasi yang kita rindukan,
Tak selalu hadir dengan kebebasan,
Keadilan sering tertutupi kabut gelap,
Dan kesejahteraan, sekadar bayang yang menguap.  

Berkibarlah terus bendera pusaka,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun