Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

PDIP Harus Berinisiatif Memimpin Transparansi dan Demokrasi Supaya Menang

9 Agustus 2024   04:19 Diperbarui: 9 Agustus 2024   04:19 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Mengadvokasi Penegakan Hukum yang Adil

Dalam menghadapi penegakan hukum yang sering kali dipolitisasi, Megawati mengusulkan agar PDIP meningkatkan upaya advokasi hukum. Dengan melibatkan ahli hukum yang kompeten dan menggunakan media untuk mengekspos ketidakadilan yang terjadi, PDIP dapat melawan tindakan-tindakan hukum yang tidak adil. Advokasi hukum yang kuat dapat membantu mengubah opini publik dan memberikan tekanan pada pemerintah untuk memperlakukan semua partai dengan adil. 

Namun, menghadapi penindasan dari penguasa yang memiliki kontrol atas media dan sistem hukum adalah tantangan besar. PDIP harus siap menghadapi serangan balik dari pihak-pihak yang merasa terancam oleh upaya ini. Meskipun begitu, pendekatan ini penting untuk menjaga integritas hukum dan demokrasi di Indonesia. Disamping itu harus mulai merangkul aparat hukum dan aparat media supaya senang bertindak adil, kalau perlu menempatkan kadernya dalam aparat hukum dan aparat media untuk selalu tetap senang menikmati keadilan bersama masyarakat umum.

5. Mengatasi Hambatan Administratif dan Politik dengan Reformasi

Salah satu hambatan terbesar yang dihadapi PDIP adalah masalah administratif dan regulasi yang sering kali menghalangi kader-kadernya dalam pencalonan. Megawati mengusulkan agar partai bekerja sama dengan pemerintah untuk mereformasi sistem administrasi agar lebih efisien dan adil. Dialog politik yang konstruktif dengan pemerintah bisa menjadi kunci untuk mengurangi ketegangan dan mencari solusi yang saling menguntungkan.

Namun, resistensi dari pihak pemerintah dan lembaga administratif yang sudah mapan mungkin akan menjadi kendala besar dalam upaya reformasi ini. Oleh karena itu, PDIP harus siap untuk bernegosiasi dan melakukan lobi politik yang efektif untuk mencapai tujuan ini.

6. Meningkatkan Integritas dan Profesionalisme Institusi

Megawati dan petinggi PDIP juga harus mendorong dan menekankan pentingnya reformasi institusi yang bertanggung jawab atas pemilihan dan penegakan hukum. Dengan meningkatkan profesionalisme dan integritas lembaga-lembaga ini, PDIP berharap dapat mengurangi korupsi dan manipulasi yang sering terjadi.

Namun, tantangan terbesar dalam upaya ini adalah mengatasi korupsi yang sudah mengakar dalam sistem. Reformasi institusi membutuhkan komitmen yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari dalam lembaga itu sendiri. PDIP harus terus mendorong pelatihan dan pendidikan bagi pejabat pemilu dan penegak hukum agar mereka lebih memahami prinsip-prinsip demokrasi dan etika profesional yang harus dijunjung tinggi.

7. Kampanye Anti-Korupsi yang Kuat

Megawati dan petinggi PDIP juga harus menekankan pentingnya melawan gratifikasi dan korupsi secara aktif di semua level jabatan pemerintahan. Dengan menerapkan regulasi yang ketat dan memberikan sanksi tegas bagi pelanggar, PDIP dapat menjaga integritas partai dan memastikan bahwa semua anggotanya bertindak dengan jujur dan transparan. Kampanye anti-korupsi yang efektif bisa menjadi senjata ampuh untuk melawan kecurangan yang sering dilakukan oleh partai-partai lain dan pihak-pihak yang berkuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun