Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ukraina Balas Menjajah Rusia untuk Perdamaian Tukar Guling

8 Agustus 2024   04:51 Diperbarui: 12 Agustus 2024   23:09 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wikimapia.org: Kursk Paradise Lake

Invasi ke Kursk Rusia: Berhasilkah Langkah Diversifikasi Ukraina

Selasa 6/7/2024, dini hari 100an tentara Ukraina menyeberang perbatasan dengan Rusia dan melancarkan serangan blitzkrieg dengan melibatkan beberapa kendaraan lapis baja. Serangan agresi ke wilayah Kursk Rusia sangat mengejutkan semua pihak, atau diluar nalar.  Serangan ini berhasil mudah menguasai daerah perbatasan yang selama ini pura pura dijaga pasukan perbatasan Rusia. Langkah berani ini tidak pernah dibayangkan oleh semua jenderal di Moskow yang tidak pernah menganggap perlu mempertahankan perbatasan. Seperti biasa Rusia hanya mempertahankan penduduk prianya agar tidak lari dari tugas militer, bukannya menahan warga negara lain memasuki atau "ingin" menjadi tentara Rusia yang siap berkorban mati. Ini menciptakan kepanikan di kalangan warga sipil, dan sepertinya memaksa tanggapan militer yang cepat. Perlu diketahui, bahwa  tidak pernah ada warga negara Eropa yang mau menjadi warga Rusia, kecuali agen rahasia penyusup Rusia. Sehingga kejadian ini tidak pernah sekalipun terbesit di kepala setiap penjaga perbatasan atau Putin sekalipun.

Rencana Hasil Pengembangan Kyrylo Budinov 

Sejak beberapa bulan penjajakan dan pengiriman intelijen scout telah dimatangkan dan beberapa unit sudah ditempatkan di Kurs, Belgorod dan juga ke provinsi di barat, semuanya sudah membuat tanda tanda dimana ada pemusatan pasukan Ahmad dan Conscript. Sehingga penyerangan ini sangat mudah dilakukan, apalagi semua unit scout ini adalah orang warga negara Rusia yang tidak puas dan sempat melakukan uji coba pemberontakan dan berhasil membuat semua penjaga perbatasan lari tunggang langgang. Hanya waktu itu belum ada produksi FPV yang massiv, jadi uji coba hanya dibatasi dengan tank rampasan perang dari Rusia dan senapan made in Rusia, karena AS dan NATO belum mengijinkan serangan itu dilakukan. Jadi diperkirakan dengan bantuan intelijen Barat dan persiapan matang dari Budinov yang dibantu dengan pasukan Rangers, maka semua propinsi itu bakal dikuasai pada minggu kedua, karena semuanya sudah dipersiapkan dengan matang dengan kecepatan tinggi.  

Dampak Awal dan Tanggapan Rusia

Seratusan tentara Ukraina bersenjata dibarengi dengan beberapa kendaraan lapis baja jenis Stryker buatan Barat dan tank, maju dengan sangat cepat (Blitzkrieg) tanpa ada perlawanan sama sekali ke wilayah tersebut. Serangan ini menyebabkan evakuasi penduduk yang ketakutan dari desa-desa di dekat perbatasan. Mereka ketakutan karena berita propaganda yang mengatakan kesadisan tentara Ukraina, tetapi tidak ada seorangpun yang cedera karena dibiarkan saja sebagai penduduk sipil, sesuai konvensi Jenewa. Segera saja dilakukan pengerahan tambahan pasukan penjaga perbatasan Rusia, seperti biasanya karena mereka tahu Ukraina tidak serius mau menjajah atau mengkolonisasi. Mereka sudah tahu, bahwa ini hanyalah tak tik untuk dapat mengalihkan pertempuran dari dalam negeri Ukraina ke dalam wilayah Rusia sendiri, seperti pengirim FPV drone pembom Ukraina yang meledakkan setiap kilang minyak Rusia, pabrik senjata Rusia  dan semua hanggar pesawat jet tempur Rusia di sekitar 1000 KM dari perbatasan untuk menghentikan invasi Rusia. 

Beberapa pesawat tempur dikirim melakukan sorting tetapi dengan penuh kalkulasi karena Ukraina mempunyai senjata anti pesawat tempur yang hampir memusnahkan semua pesawat jet tempur SU dari berbagai tipe milik angkatan udara Rusia. Semua pertunjukan kekuatan militer Rusia hanya ditujukan pada rakyatnya dalam bentuk propaganda show of Force saja. Dan memang pasukan Ukraina hanya berhenti di daerah Kursk yang meliputi 11 desa atau sebesar 15 KM x 15 KM luasnya, karena memang tidak berniat meninggalkan pertempuran dengan Rusia di dalam wilayah Ukraina. Meskipun dalam klaim propaganda Rusia bahwa mereka telah menghentikan pasukan Ukraina pada hari Rabu. Sedangkan dari laporan para blogger perang Rusia menunjukkan bahwa Ukraina telah merebut beberapa desa dan maju beberapa mil ke dua arah. Skala dan intensitas operasi ini menandai eskalasi signifikan dibandingkan dengan serangan lintas batas sebelumnya oleh Ukraina. Mereka tahu dengan strategi diversi ini, tentunya Ukraina tidak akan membiarkan wilayahnya direbut dengan cara didatangi tentara Rusia dan negara miskin lainnya yang membantu Rusia secara berbondong bondong. Banyaknya manusia yang berbondong bondong secara bergelombang dalam meat grinder buatan Ukraina sangat merepotkan sekali, dan membuat tentara Ukraina mundur terus dikeroyok 410 ribu pasukan yang masih hidup dan 380 ribu yang sudah mati dikuburkan secara massal. 

Kemajuan Signifikan Tanpa Hambatan

Perkembangan terakhir. Begitu mudahnya menyerang dan menguasai teritorial Rusia karena tidak adanya resistensi dan tentara dari departemen pertahanan Rusia karena semuanya sudah dihabiskan sampai titik personil tentara terakhir di medan perang di wilayah Ukraina, maka pasukan Ukraina tidak ada yang menghentikan sama sekali. Kecepatan Blitzkrieg-nya yang didukung APV konvoi terdepan berkecepatan tinggi untuk menjangkau kota kota melalui dataran pertanian yang berjauhan juga memudahkan penguasaan hingga lebih dari 35 KM jauhnya. Info intelijen tentang perkembangan terakhir ini, memberikan ide inovasi strategi militer yang baru, yaitu akan diteruskannya invasi ini hingga mencapai ke pusat energi listrik tenaga nuklir atau Kursk Nuclear Power Plant di danau sebelah utara Kursk. Memang Ukraine dalam keadaan terjepit seringkali menemukan ide baru tentang strategi militer, atau tentang teknis persenjataan FPV drone atau modifikasi pesawat Cessna menjadi Autonomous Flying Cessna yang menghilangkan berat pilot dan mengganti dengan muatan bom sebanyak banyaknya, untuk menyerang pabrik senjata yang jauh dan tidak mungkin dicapai drone kecil. Keadaan ini juga dialami oleh bangsa Indonesia dalam perang kemerdekaan, karena terpepet mereka juga bisa menggunakan bambu runcing sebagai pengganti senapan.

Pertukaran Wilayah Caplokan

Target baru dari ide baru adalah pencaplokan Kursk Nuclear Power Plant dan wilayah yang seluas jajahan Rusia di Ukraina. Ide pencaplokan ini untuk menyamai jumlah penguasaan Rusia atas tanah Ukraina yang diisi dari semua pasukan Rusia dari pengosongan pasukan Rusia dari semua wilayah Rusia. Ide ini terpaksa diambil, karena perbandingan yang tak seimbang antara jumlah tentara dan penduduk di antara keduanya, atau 1 banding 3, atau Rusia mempunyai 3 kali lebih banyak dari tentara Ukraina. Jadi kesempatan dari kekosongan pasukan pertahanan Rusia di wilayahnya sendiri dimanfaatkan Ukraina saat ini. Pertama dengan harapan untuk menarik dua pertiga pasukan Rusia dari Ukraina untuk menjaga perbatasannya yang sangat panjang yang membentang dari Asia ke Eropa. Dengan demikian maka peperangan ini akan menjadi satu lawan satu, harapannya. Dengan demikian Ukraina akan lebih mudah memenangkan pertempuran.

Atau semua wilayah caplokan Rusia dinegosiasikan dalam perundingan damai untuk dipertukarkan semuanya. Rupanya walaupun mereka adalah musuh bebuyutan dan berperang, tetapi biasa melakukan perundingan pertukaran tawanan perang secara rutin kalau jumlahnya sudah memadai. Atau, kalau AS mendesak Ukraina untuk membebaskan warganya yang ikut mempertahankan wilayah Ukraina tertawan Rusia dan keluarganya minta negara membebaskan mereka. Jadi pertukaran ini sudah biasa dilakukan diantara ke dua negara ini. Termasuk yang diupayakan untuk dipertukarkan adalah penguasaan pabrik Nuklir Kursk dengan pabrik nuklir Ukraina di Zaporizhia. Dengan demikian diharapkan perdamaian akan lebih cepat diwujudkan dengan masing masing menukar wilayah jajahan atau dengan demikian akan memulihkan integritas wilayah negara masing masing. Dan perdamaian ini dibayangkan akan memulihkan situasi perekonomian dunia dengan harga pangan dan energi yang makin terjangkau untuk semua penduduk dunia.

Opsi strategi lainnya yang sudah juga dikerjakan Ukraina bersamaan dengan perang dan pencaplokan wilayah Rusia adalah pemberian efek kekacauan pada Rusia. Jadi ini adalah strategi tambahan lain yang sedang dikerjakan secara bersamaan tujuannya adalah memberikan terapi frustasi dari kehancuran pertahanan dan perekonomian Rusia. Ini adalah pengembangan strategi perang lainnya yang sedang digencarkan efek kehancurannya, dengan cara membumihanguskan semua fasilitas perang Rusia dan semua pertambangan minyak Rusia, bahkan fasilitas energi. Jadi setiap harinya ada saja kilang minyak atau pabrik senjata Rusia yang diledakkan Ukraina. Servis dan reparasi atas semua fasilitas itu, secara mekanik dan elektronik menjadi tidak mungkin, karena Rusia sedang diembargo atau dilarang keras membeli spare part dari Eropa atau China, kecuali berhenti menjajah Ukraina dan membayar pampasan perangnya. Jadi penderitaan yang diciptakan Ukraina ini dimaksudkan  supaya semua penduduk Rusia menderita dan marah atau tidak puas dengan propaganda perang Putin, atau segera menarik semua tentara penjajahannya pulang

Implikasi Strategis

Ruslan Pukhov, direktur lembaga think tank pertahanan CAST yang berbasis di Moskow, menyoroti sifat operasi ini yang belum pernah terjadi sebelumnya, menggambarkannya sebagai manuver militer skala penuh daripada serangan kecil. Tujuan strategis dari serangan Ukraina ini masih belum jelas, tetapi jelas kalau dianalisa bahwa Kyiv mungkin mencoba memaksa Rusia untuk mengalihkan pasukan dari garis depan yang kritis di wilayah Donbas. Atau merelokasi tentara invasi untuk kolonisasi menjadi tentara perbatasan untuk mempertahankan batas wilayah Rusia. Dengan demikian, apabila tentara mau terus dengan cepat menguasai wilayah berikutnya, diperkirakan tidak akan mendapatkan serangan pertahanan yang berarti, dan mungkin sampai Moskwa, karena mayoritas tentara Rusia sudah masuk kedalam satuan invasi di Ukraina.  Dan satu lagi, bahwa Rusia tidak memandang penting untuk membangun gigi setan atau fondasi berbentuk piramida di sepanjang garis perbatasannya, seperti garis pertahanan tempur di semua wilayah caplokannya di Ukraina.  Garis dragon teeth atau Suravikin line  ini tidak perlu dipasang di perbatasannya karena belum pernah ada warga Eropa yang ingin lari ke Rusia melainkan orang Rusia yang ingin mengungsi ke seluruh negara di sekitarnya.

Pada dasarnya Rusia tidak memperdulikan integritas batas wilayahnya sama sekali karena fokus hanya menyerang maju dan mundur dalam invasi ke Ukraina. Usaha Ukraina adalah untuk merebut simpati atau menakut nakuti penduduk Kursk supaya mau meneriakkan SOS atau protes pada Putin supaya mau membela mereka. Ini sepertinya tidak akan mempunyai efek apapun juga, karena diktator Putin sudah jelas tidak butuh lagi pengaruh atau simpatisan, karena pemilu Rusia  baru saja selesai dengan dimenangkannya secara mutlak. Sehingga diperkirakan Putin akan mempersilahkan penduduk Kursk untuk mempertahankan diri. Dan tetap saja fokusnya pada bagaimana secepatnya menguasai negara Ukraina tanpa berpikir akan ongkos korban jiwa tentara Rusia dan habisnya riwayat ekspor senjata dan minyak Rusia. Ini semua karena Putin hanya percaya pada propaganda keberhasilan yang diciptakannya sendiri, sehingga tidak akan mampu melihat semua kesulitan yang bakal dihadapi. Karena terlalu lama Putin menciptakan realitas alternatif yang membuat dirinya sendiri percaya pada usahanya meyakinkan rakyatnya, bahwa negara Barat telah hancur dan lemah bahkan beberapa pemimpin dunia telah dibantunya memenangkan pemilu.

Dengan menciptakan titik tekanan baru atau pengalihan perhatian Rusia dari invasi kolonisasi wilayah Ukraina, rupanya tidak dipedulikan Moskwa. Dan tetap saja Ukraina tidak dapat meringankan tekanan pada posisi pertahanannya dan masih tidak berhasil menghambat jalur ratusan ribu massalnya jumlah tambahan pasokan tentara Rusia ke pasukannya di dekat Kharkiv. Pertanyaannya adalah apa mungkin Putin yang mantap keukeuh bertujuan menjajah Ukraina sebagai legasinya mau diganggu konsentrasinya?

Banyak para peneliti perang dari Royal United Services Institute di London maupun dari mantan Jendral Pentagon atau analis Australia, mencatat kesulitan bagi Ukraina untuk mempertahankan banyak front mengingat ukuran tentara dan sumber daya uang, peralatan militer Rusia yang tak terbatas dari hasil penimbunan alat perang dimasa damai. Namun, kecepatan dan kejutan dari kemajuan Ukraina menunjukkan upaya terencana untuk menggoyahkan posisi Rusia dan menunjukkan kemampuan Ukraina untuk melancarkan operasi invasi lintas batas yang signifikan. Sayangnya terlambat dalam berpolitik belut untuk memanfaatkan pemberontakan Prigozhin dari Wagner PMC yang bisa maju pesat tak terbendung hampir mencapai Moskwa. Belum situasi kevakuman dari pertahanan yang ditinggalkan begitu saja oleh Wagner, tidak pernah diambil alih atau diikuti dengan membantu Wagner menyerang Kremlin. 

Reaksi Resmi Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin seperti biasa dalam pidato propaganda untuk menunjukkan keprihatinan dan kepeduliannya menyebut serangan ini sebagai "provokasi skala besar" dan mengadakan pertemuan darurat dengan pejabat tinggi pertahanan dan keamanan. Jenderal Valery Gerasimov, komandan militer tertinggi Rusia, juga menambah propaganda yang melebihkan jumlah tentara Ukraina "bahwa ada 10.000 tentara Ukraina telah melintasi perbatasan dan pasukan Rusia telah merespons dengan serangan udara, rudal, dan artileri. Dia meyakinkan bahwa operasi ini akan berakhir dengan kekalahan pasukan Ukraina dan Rusia akan menguasai semua wilayah Ukraina pada waktunya. Menyepelekan serangan invasi Ukraina ke Rusia ini juga dikarenakan persepsi yang selama ini dibangun bahwa AS sebagai pemimpin NATO akan menjewer Ukraina setiap kali menyerang wilayah Rusia, apalagi adanya peringatan keras bahwa AS dan NATO tidak akan mentolerir penggunaan senjatanya untuk menyerang target wilayah Rusia. Rasa aman karena Rusia selama ini perbatasannya dilindungi AS menjadi jungkir balik, pertama karena kerepotan dikomplain Ukraina bahwa Rusia menyerang rudal dari dalam wilayah perbatasan Rusia, masak tidak boleh dilakukan preemptive strike? Karena diperbolehkan mencegah penyerangan kalau targetnya dekat perbatasan. Ukraina tidak pernah berhenti meminta lagi dengan mengatakan kalau ada penumpukan pasukuan di perbatasan masak tidak boleh dibasmi? Karena diperbolehkan Ukraina juga malah minta dibantu intelijen dan peralatan perang NATO menyerang wilayah Rusia untuk dipertukarkan. Putin yang cepat puas dan fokus pada invasi ke Ukraina tidak memikirkan keuletan Ukraina dalam bernegosiasi, sehingga Putin menjadi terkaget kaget, mengapa AS membolehkan Ukraina menjadi agresor dan menginvasi Rusia? Juga semua talk show di TV Rusia mengatakan AS jelas tidak terlibat, malah menuduh Inggris.     

Namun, situasi di lapangan bukan menunjukkan propaganda melainkan fakta gambaran yang lebih kompleks. Blogger perang Rusia dan sukarelawan militer memberikan laporan yang bertentangan dengan narasi resmi, menunjukkan bahwa Ukraina sedang memperkuat unit-unit penyerangnya dan bahwa pertahanan Rusia tidak pernah siap dan tidak dijaga untuk mempertahankan wilayahnya dari penyusupan warga asing karena tidak pernah ada. Kemajuan blitzkrieg cepat Ukraina ke wilayah yang seolah olah dijaga memperlihatkan kelemahan dalam pertahanan perbatasan Rusia. Karena memang tidak ada negara yang mau menginvasi Rusia. Apalagi negara Barat sudah berkali kali mengultimatum Ukraina untuk tidak menyerang Rusia lebih dalam dengan menggunakan senjata buatan mereka, sebagai wilayah no zone.  Apakah Ukraina akan menuruti Barat? Kalau melihat Israel tidak pernah memperdulikan Barat dalam larangan menyerang lokasi padat penduduk sipil Gaza, apakah ini jadi kemungkinan yang sama?

Reaksi yang biasa dilakukan Rusia adalah mengirim apapun rudal balistik yang masih dipunyai, dan kalaupun kehabisan masih banyak rudal kiriman Korea Utara dan pengiriman selanjutnya rudal impor dari Iran, yang tentunya semuanya bukan jenis GPS guided missile tetapi dumb bomb hasil produksi teknologi kuno. Peluncuran dumb bomb ini biasanya hanya menyasar kota kota berpenduduk padat saja. Logikanya kalau memang mau menyerang target militer, Rusia banyak punya target militer, seperti para penyerang di wilayah Kursk, dan tentunya dengan hasil yang mengerikan dan mengenai konvoi tanknya sendiri atau friendly fire. Oleh karena itu lebih menyenangkan bagi Putin kalau menyasar penduduk sipil Ukraina di apartemen atau di supermarket supaya bisa menciptakan rasa terterror penduduk sipilnya, dan hasilnya bisa dilihat di TV karena akan banyak beritanya di semua media TV dan media sosial terkenal. Dibandingkan dengan sulitnya menyerang target militer Ukraina yang sering meleset dan mengenai diri sendiri, disamping efek terornya tidak ada. Efek teror ini sebetulnya tidak membuat warga Ukraina terus mau berbondong bondong pindah ke tempat yang aman seperti Rusia yang malah banyak mengabaikan hak asasi manusia. Dampak terburuknya, adalah korban dan keluarga korban menjadi marah dan malah maju ke medan pertempuran dengan semangat yang lebih membara.  

Reaksi Nato 

Banyak kendaraan dan peralatan perang produksi negara NATO yang digunakan dalam usaha mencaplok atau menjajah sebagian wilayah negara Rusia, seperti helikopter, tank dan persenjataan lainnya. Bahkan yang mengherankan ada juga tank buatan Jerman, yang dulu Jerman tidak suka alat perangnya dipakai menyerang negara lain atau untuk melakukan tindakan yang melanggar hak asasi manusia. Seperti kasus perang Rusia Ukraina pertama kali, Jerman hanya mau membantu helm tahan peluru buat tentara Ukraina, karena ideologi Jerman yang sangat anti perang. Tetapi semuanya sejak rencana invasi Ukraina diam diam ini, sudah memberi pernyataan, bahwa semua peralatan buatan Jerman sudah bukan milik Jerman, sehingga Ukraina bebas menggunakannya, sebagai pembenaran atas penggunaan mesin perang Jerman untuk menjajah Rusia. Dan ini adalah kejadian kedua sejak Hitler menyerang Rusia. Dibalik layar, semua anggota NATO diam diam ikut memberi masukan tentang ide gila ini, bahkan ikut mengarahkan caranya dan masih memberikan masukan intelijen pada pasukan Ukraina, bagaimana menyerang masuk dari titik paling lemah Rusia. Mereka hanya memilih perbatasan yang dijaga oleh pasukan Ahmad dari negara bagian Chechnya. Karena Chechnya pernah diluluhlantakkan ibu kota dan penduduknya oleh Rusia, jadi kemungkinan besar mereka akan pura pura tidak tahu, atau malah memberi jalan,. Caranya dengan menghindari pertempuran, seperti yang dikerjakan oleh komandan batalyon Ahmad, Apti Alaudinov.  Penyerangan operasi khusus ini dikerjakan oleh pasukan unit Rangers yang kali pertama ini, Ukraina menggunakan FPV drone yang berbeda kualitasnya. Kualitas drone lebih canggih dengan frekuensi channel yang berubah ubah setiap 5 detik, yang disinkronkan dengan senjata jammers pengacau frekuensi, supaya Rusia gagal ngejam frekuensi FPV drone Ukraina dan malah drone Rusia yang terkena jam. Jadi ini adalah juga merupakan uji coba aplikasi modifikasi Ukraina pada FPV drone Mavic, pada peperangan yang sebenarnya.

Ini seperti kalau China berusaha merebut wilayah Natuna dari Indonesia, karena kalah banyak jumlah tentaranya, terus dengan logika ini, Indonesia malah ganti merebut pulau Hainan Dao yang tentunya akan dibantu dengan persenjataan dan intelijen oleh semua negara NATO, karena kekesalan mereka pada China yang agresif terhadap negara kecil disekitarnya dan cenderung menyerang kapal kapal yang mendekati perbatasannya, tanpa mempedulikan perjanjian perbatasan laut internasional. Penyerangan ke Hainan Dao akan lebih mudah dari pada mempertahankan kepulauan Natuna, karena China pasti dengan congkaknya tidak berpikir untuk memperkuat pertahanan perbatasan pulau Hainan Dao, siapa yang berani dengan China? Jadi menggunakan semua kekuatannya yang dihasbiskan semua untuk fokus mencoba mengganggu Taiwan, Filipina dan Indonesia saja, termasuk milisi nelayan sipilnya

Kejadian ini telah menjadi pelajaran penting dan berharga buat negara adidaya madya yang baru karena mereka bukan benar benar negara adidaya, dan belum siap dengan semua rongrongan dari semua negara akan integritas pertahannya seperti dalam kasus AS yang selalu melihat data intelijen di seluruh dunia untuk melakukan preemptive strike sebelum diserang atau diganggu, jadi lebih kejam dan lebih menerapkan strategi penghukuman, diatas strategi deterrent. Makanya menjadi menteri pertahanan AS akan jauh lebih sibuk dan repot setiap saat dengan berbagai peralatan top secret yang dunia belum tahu adanya, yang juga makin rumit mekanisme elektroniknya. Jadi doktrin mereka adalah pertahanan wilayah di setiap titik termasuk di luar titik batas negaranya. Bagaimana dengan Rusia dan China yang masih terkejut dengan peristiwa Kursk ini? Bukannya lebih bagus konsentrasi mengembangkan negaranya sendiri dulu sampai benar benar makmur dengan wilayah yang tidak kepalang tanggung maha luasnya, yang membentang dari Asia ke Eropa, ketimbang dalam keadaan kedodoran mau menginvasi negara lain?

Tanggapan Kemanusiaan dan Domestik

Serangan ini menciptakan pengungsian massal akibat ketakutan akan kebengisan tentara Ukraina sebagai hasil propaganda pembenaran pembersihan tentara Ukraina dalam invasinya, sehingga gelombang ketakutan yang mencekam menyelimuti semua penduduk di wilayah Kursk, tapi nyatanya semua penduduk sipil atau tentara perbatasan yang menyerah dibebaskan untuk melarikan diri atau mengungsi tanpa ada yang dicederai sesuai dengan aturan konvensi Jenewa yang mengecualikan target serangan pada penduduk sipil ataupun bangunan sipil (compliance). Untuk itu diberikan pertolongan atau tempat penampungan dan dapur umum diluar wilayah Kursk. Juga ribuan penduduk diperbolehkan untuk dievakuasi dengan mobil dan bus untuk menghindari korban jiwa kalau Rusia membom rakyatnya sendiri di Kursk. Dan sementara ini otoritas Rusia mengalokasikan sumber daya keuangan sebanyak $200 juta (dari sumber berita Rusia yang dibesar besarkan) untuk menampung ribuan pengungsi, termasuk, penampungan umum penduduk yang mengungsi. Gelombang pengungsi awal memang lancar, tapi pengungsi yang terakhir tidak bisa dievakuasi dengan bus dengan tangki minyak kosong, dikarenakan Ukraina membom semua kilang minyak dan telah menguasai kran pipa minyak di kota Suzha. Menurut sinyalemen sementara bahwa kran pengatur pipa jalur minyak ke Eropa ini tidak diganggu, melainkan hanya untuk selfie, membuktikan sudah dikuasai. Banyaknya penduduk Kursk ini berasal dari berbagai pedesaan yang mengelilingi danau atau reservoir yang sangat ideal untuk dihuni. Untuk hanya menunjukkan kepeduliannya Moskwa menyatakan bahwa Personel medis dikirim dari Moskow dan kota-kota lainnya, dan sementara berbagai acara di sekitar wilayah tersebut dibatalkan untuk memprioritaskan upaya tanggap darurat. Di Rusia ada acara yang digelar untuk menghibur keluarga pejuang penjajahan yang terbunuh kena granat drone FPV Ukraina.

Kesimpulan

Serangan mendadak Ukraina ke wilayah Kursk di Rusia yang berhasil tanpa perlawanan berarti menciptakan dinamika baru dalam konflik kedua negara, mengungkap kelemahan pertahanan perbatasan Rusia dan memaksa Moskow untuk mempertimbangkan ulang strateginya. Langkah blitzkrieg ini tampaknya dirancang untuk mengalihkan fokus Rusia dari invasi ke Ukraina, sambil mengeksploitasi kekosongan pasukan di wilayah Rusia, dengan tujuan menekan Moskow agar menarik pasukan dari Ukraina atau memaksa negosiasi damai melalui pertukaran wilayah, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk. Meskipun Ukraina berhasil menciptakan momentum dengan aksi ini, tantangan besar masih menghadang, terutama dalam mempertahankan front yang meluas dan menghadapi kekuatan militer Rusia yang lebih besar. Reaksi Rusia yang tetap terfokus pada propaganda dan klaim akan menguasai kembali ilusi wilayah yang hilang, serta keterlibatan NATO yang memperlihatkan pergeseran taktik dalam penggunaan peralatan militer Barat, menambah ketidakpastian terhadap dampak jangka panjang situasi ini terhadap stabilitas regional dan global. Untuk kita semua, bahwa penyelesaian perdamaian ini, kalaupun harus dibayar dengan kehancuran Rusia yang agresif, pasti sangat menguntungkan, karena semua harga pangan dan energi dunia akan turun drastis. Dan kalau negara penjajah seperti Rusia harus membayarnya dengan sangat mahal untuk mengembalikan harga dan ketersediaan pangan dan energi global, kenapa tidak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun