Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Keputusan Hakim Meta Tentang Monopoli Internet Google

6 Agustus 2024   06:48 Diperbarui: 6 Agustus 2024   06:52 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dreamshine.com: Google Campus

Selama persidangan yang berlangsung 10 minggu, CEO Microsoft Satya Nadella bersaksi bahwa dominasi Google yang tak tertandingi menciptakan "web Google." "Anda bangun di pagi hari, Anda menggosok gigi, dan Anda mencari di Google," kata Nadella pada satu titik dalam kesaksiannya. "Semua orang berbicara tentang web terbuka, tetapi sebenarnya ada web Google."

Nadella juga menyatakan keprihatinannya bahwa ketidakadilan yang dialami Microsoft akan semakin meningkat seiring dengan kecerdasan buatan yang menjadi faktor utama dalam pencarian. "Meskipun saya antusias bahwa ada sudut pandang baru dengan A.I., saya sangat khawatir bahwa siklus ganas yang saya terjebak di dalamnya bisa menjadi semakin ganas," kata Nadella selama persidangan.

Persidangan bersejarah ini menandai titik balik dalam upaya mengontrol kekuatan monopoli raksasa teknologi. Keputusan ini tidak hanya menandai kemenangan besar bagi DOJ, tetapi juga menunjukkan bahwa hukum berlaku untuk semua perusahaan, tidak peduli seberapa besar atau berpengaruh mereka. Saat remedi diputuskan, industri teknologi dapat melihat perubahan besar yang akan membentuk ulang lanskap persaingan dan inovasi di masa depan.

Praktik Monopoli Google

  1. Kesepakatan Default: Google membayar perusahaan seperti Apple miliaran dolar untuk menjadikan Google sebagai mesin pencari default di perangkat mereka. Ini berarti setiap kali pengguna membuka browser atau perangkat baru, Google adalah mesin pencari yang langsung digunakan, menghalangi pengguna untuk mencoba mesin pencari lain.

  2. Hambatan Inovasi: Dengan menjadi mesin pencari default, Google menghambat inovasi dan persaingan dari perusahaan lain yang mungkin memiliki teknologi atau pendekatan baru yang lebih baik. Ini menciptakan lingkungan di mana sulit bagi pesaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang signifikan.

  3. Dominasi Pasar: Google menguasai sekitar 90% pasar pencarian internet melalui kemitraan dengan Apple dan kesepakatan serupa dengan produsen handset dan operator seluler seperti Samsung dan Verizon5. Dominasi ini memungkinkan Google untuk mengontrol pasar iklan pencarian, yang merupakan sumber pendapatan utama mereka.

Dampak Keputusan

Keputusan ini adalah salah satu yang paling signifikan dalam industri teknologi sejak kasus antitrust DOJ terhadap Microsoft pada akhir 1990-an6. Berikut beberapa dampak potensialnya:

  • Perubahan Operasional: Google mungkin harus mengubah cara mereka mengoperasikan bisnis pencarian dan iklan mereka.

  • Regulasi Lebih Lanjut: Keputusan ini bisa memicu tindakan regulasi lebih lanjut terhadap raksasa teknologi lainnya seperti Amazon, Apple, dan Meta.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
    Lihat Vox Pop Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun