Kekhawatiran tentang ancaman cyber terhadap Olimpiade Paris juga meningkat karena dukungan finansial dan militer Perancis untuk Ukraina setelah invasi Rusia pada Februari 2022. Perusahaan keamanan cyber Amerika, Mandiant, memperingatkan bahwa Rusia mungkin menimbulkan risiko yang lebih tinggi terhadap acara tersebut. Laporan Mandiant menyoroti potensi ancaman dari APT44, entitas yang disponsori militer Rusia yang dikenal karena kegiatan spionase. APT44 diperkirakan akan menargetkan Olimpiade Paris dengan operasi yang mengganggu, merusak, atau hibrida, selain pengumpulan intelijen. Tindakan ini bisa mencakup sabotase infrastruktur digital penting, pencurian data sensitif, dan operasi psy-war untuk mempengaruhi opini publik.
Reaksi Rusia
Keputusan untuk melarang atlet Rusia bertanding di bawah bendera negara mereka memicu reaksi kuat dari pejabat Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin, yang mengutuk pembukaan Olimpiade sebagai "menjijikkan." Hal ini memperburuk ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat, terutama Perancis yang secara terbuka mendukung Ukraina.
Reaksi Rusia terhadap serangan cyber yang melumpuhkan layanan pemerintahan sangat tegas. Presiden Vladimir Putin dan pemerintah Rusia mengutuk serangan tersebut dan menyatakan bahwa tindakan ini adalah bentuk agresi yang tidak dapat diterima. Kremlin menyebut serangan ini sebagai upaya untuk mengganggu stabilitas negara dan menegaskan bahwa Rusia akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperkuat pertahanan cyber mereka.
Selain itu, Rusia juga mengindikasikan bahwa mereka akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengidentifikasi pelaku serangan dan memastikan bahwa mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka. Pemerintah Rusia juga mengeluarkan peringatan kepada negara-negara lain untuk tidak terlibat dalam tindakan yang dapat memperburuk situasi
Kesimpulan
Konflik cyber antara Rusia dan Ukraina menunjukkan betapa krusialnya keamanan digital dalam konteks geopolitik modern. Operasi cyber yang dilakukan oleh HUR tidak hanya mengganggu infrastruktur digital Rusia, tetapi juga menunjukkan potensi ancaman yang lebih besar terhadap acara internasional seperti Olimpiade. Dengan meningkatnya ketegangan, dunia harus siap menghadapi serangan cyber yang lebih canggih dan terorganisir di masa depan.
Dalam perang modern, operasi cyber telah menjadi alat penting yang digunakan untuk mengganggu dan melemahkan musuh. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh konflik ini, operasi cyber lebih mungkin memainkan peran pendukung daripada peran utama dalam kampanye militer besar. Meskipun demikian, mereka tetap menjadi komponen penting dari strategi perang yang lebih luas, terutama dalam konteks perang informasi dan pemaksaan politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H