Kematian Haniyeh merupakan pukulan besar bagi Hamas, baik secara politik maupun simbolis. Sebagai pemimpin yang berhasil menyeimbangkan peran militan dan diplomatik, pembunuhannya menimbulkan pertanyaan tentang arah masa depan kelompok tersebut. Insiden ini juga memperburuk spekulasi tentang dinamika internal dalam Hamas dan potensi perebutan kekuasaan setelah kematiannya.
Selain itu, pembunuhan Haniyeh di Iran, sekutu utama Hamas, menyoroti implikasi regional yang lebih luas dari konflik Israel-Palestina. Dukungan Iran terhadap Hamas telah menjadi faktor penting dalam kemampuan kelompok tersebut untuk mempertahankan operasi dan kapabilitas militernya. Oleh karena itu, serangan terhadap Haniyeh tidak hanya berdampak pada Hamas tetapi juga berpotensi merenggangkan hubungan Iran dengan pemain regional lainnya dan meningkatkan ketegangan di seluruh Timur Tengah.
Saat kawasan ini bergulat dengan implikasi kematian Haniyeh, masa depan kebijakan Israel terhadap Gaza dan wilayah Palestina tetap tidak pasti. Pembunuhan ini menjadi pengingat tegas akan kompleksitas dan konsekuensi tak terduga dari strategi politik di kawasan yang penuh dengan konflik dan ketegangan. Hal ini juga menyoroti tantangan berkelanjutan dalam menemukan jalan menuju perdamaian dan stabilitas di tengah latar belakang permusuhan mendalam dan persaingan geopolitik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H