Sebagai seorang presiden yang tidak pernah menghadapi pembantunya yang mendebat atau menjungkirbalikkan keberhasilan Biden. Seperti yang diklaim Trump dalam debat bahwa semua itu adalah keberhasilan Trump dan Biden hanya meneruskan saja. Klaim ini buat Biden bagaikan berada di alam mimpi  yang membuat Biden terperangah seketika.Â
Mau mulai dari mana mendebatnya, karena semuanya menjadi jungkir balik? Biden menjadi kehilangan pijakan, mau mengatakan yang sebenarnya juga tidak mudah, karena 50% orang Amerika pengikut Trump setia yang percaya saja apa yang keluar dari mulut Trump..
Sistem Politik yang Pro Status Quo
Ada masalah dalam sistem politik yang pro status quo ini, di mana banyak yang berpikir bahwa Biden tidak akan ditantang, dipertanyakan atau didebat. Â Sebagai presiden yang selalu disanjung karena rentetan keberhasilannya, bahkan banyak yang mengatakan lebih berhasil ketimbang semua presiden sebelumnya dalam mengelola pemerintahan.Â
Betapa pengertian ini menina bobokkan presiden dalam memandang penantangnya dan bahkan meremehkan penantang debatnya yang terkenal hanya bohong dan menipu apalagi sudah terkenal terlibat berbagai tindak kriminal segala. Padahal itu adalah keahlian atau profesi utama sebagai tukang bohong.Â
Bukti keahlian sebagai tukang bohong adalah 50% orang Amerika sudah tertipu semuanya dengan berbagai trik dan gerakan merongrong pemerintah. Rasa pemenang, dan bahkan sebelum berdebat adalah candu yang menina bobokkan dan melenakan semua bentuk tak tik berpikir yang berbeda ataupun argumen pertahanan berargumentasi yang menggunakan teknik pemenangan.Â
Ini semua dialami Biden selama memimpin negara secara serius dan berhasil, namun tidak disertai dengan politik dan diplomasi bumbu keberhasilannya.
Pentingnya Debat dan Kompetisi PendapatÂ
Perlunya perdebatan yang ekstrim dan sengit, bahkan sesengit apapun akan sangat penting dalam mempersiapkan proses pemilihan presiden. Setiap calon presiden (capres) memiliki gaya dan teknik debat yang berbeda-beda, mulai dari yang halus, menusuk, pedas di telinga, beringas dan tajam hingga yang agresif, licik, menyudutkan dan memancing kemarahan.Â
Bahkan ada yang hanya propaganda asal-asalan, ngawur, menipu dengan misinformasi, dan membual dengan disinformasi, yang saat ini terbukti berhasil diterima masyarakat sebagai kewajaran baru. Semua ini akan menantang dan menguji pendapat setiap peserta.