Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

The Age of Migration, AS: 97.07% Imigran vs 2.93% Pribumi Indian

13 Juni 2024   03:44 Diperbarui: 15 Juni 2024   03:51 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Migration Policy Institute

Rasanya tidak adil hanya meliput Amerika, dari area Rusia juga kita tahu banyak tentara bayaran dari berbagai penjuru negara miskin, yang rekruitannya berhasil karena diberi janji gaji $1500 perbulan. Seperti pada pemberitaan di Kuba yang telah mengirim tentaranya ke Rusia dalam jumlah ratusan ribu, dari Nepal, India dan Srilangka masing masing mengirim 15ribuan tentara bayaran. Apalagi dari Afrika dan Syria yang bermigrasi ke Rusia untuk ditempatkan di Ukraina. Jadi migrasinya sebenarnya ke Rusia atau Ukraina? Umumnya mereka tidak menerima uang apalagi ditempatkan di belakang garis pertempuran, tetapi ditipu dan dipaksa maju kemedan perang dengan sia sia dan akhirnya tinggal nama. Makanya buku ini tidak mencantumkan jutaan orang yang masuk bermigrasi ke Ukraina melalui Rusia. Sayangnya belum sempat dihitung karena sudah mengorbankan diri diterjang FPV drone yang langsung meledak. Demikian juga migrasi besar besaran setengah jutaan pasukan Rusia dan tahanan kriminal laki dan perempuan dari Rusia yang disuruh menunggu FPV drone menerjang mereka, menjadi migrasi ini tidak signifikan. Yang mungkin akan terjadi bahwa semua minoritas imigran ini nantinya akan menambah jumlah penduduk Rusia yang banyak berkurang dari perang.

Belum lama berselang, kelompok politik kiri dan tengah mengambil pendekatan berbeda terhadap imigrasi. Mereka lebih menerima imigrasi sebagai alat untuk mendukung program pemerintahan atau mempercepat perekonomian. Dengan cara ini, mereka dapat menangani masalah kompleks imigrasi dengan moderasi.

Presiden Barack Obama dan Senator Bernie Sanders adalah contoh pemimpin yang termasuk dalam kategori ini. Mereka bagian dari tradisi progresif yang bekerja sama dengan para pemimpin buruh dan hak-hak sipil untuk menyambut imigran dengan tangan terbuka. Namun, mereka juga mendukung keamanan perbatasan yang ketat, karena imigrasi yang tidak terkendali dapat mengganggu stabilitas masyarakat dan meningkatkan kesenjangan.

Imigrasi yang tidak terkendali juga dapat menyebabkan ketidakpuasan di kalangan pemilih, yang pada gilirannya bisa mengurangi jumlah pemilih yang mendukung pemerintah. Akhir-akhir ini, ada tanda-tanda bahwa semua partai, baik kiri-tengah maupun kanan-tengah, mulai kembali menggunakan pendekatan imigrasi yang lebih ketat. Hal ini terlihat sebagai respon terhadap tuntutan baru dalam berbagai polling opini publik.

Dampak Politik Imigrasi: Pemilu baru-baru ini, seperti pemilu Parlemen Eropa, menyoroti potensi politik imigrasi. Partai-partai sayap kanan yang berjanji untuk mengurangi arus migrasi telah memperoleh kemajuan yang signifikan.

Booming Migrasi Modern. Sejak tahun 1990, jumlah penduduk kelahiran asing telah meningkat tajam di hampir setiap negara besar di Barat. Ledakan migrasi ini membawa keuntungan seperti keluar dari kemiskinan, mendiversifikasi budaya, dan menyediakan tenaga kerja. Namun, hal ini juga menimbulkan tantangan seperti meningkatnya persaingan tenaga kerja dan terbatasnya pelayanan sosial.

Reaksi Politik. Peningkatan imigrasi dalam jumlah besar cenderung memicu reaksi politik. Contohnya termasuk Brexit dan kebangkitan partai sayap kanan di Eropa serta kekhawatiran mengenai imigrasi di AS yang memengaruhi peluang terpilihnya kembali Presiden Biden.

Tanggapan Politik. Selama bertahun-tahun, politisi arus utama Barat mengabaikan kekhawatiran pemilih mengenai imigrasi, sehingga banyak yang mendukung partai sayap kanan. Politisi dari sayap kiri-tengah dan kanan-tengah mulai mengambil sikap yang lebih ketat terhadap imigrasi, yang mencerminkan pergeseran ke arah moderasi dan penghormatan terhadap opini publik.

Contoh Penting:

Presiden Biden membatalkan pelonggaran aturan perbatasan sebagai respons terhadap meningkatnya migrasi.

Di Inggris, Partai Buruh mengkritik Partai Konservatif karena lemah dalam hal imigrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun