Mohon tunggu...
Iwan Murtiono
Iwan Murtiono Mohon Tunggu... Lainnya - Google-YouTube project contractor

Pembela hak asasi dan demokrasi dengan bias sebagai orang Indonesia dalam memakai kacamata untuk melihat dunia, termasuk dalam memupuk demokrasi yang agak membingungkan antara demokrasi murni atau demokrasi a la Indonesia. Bahwa kita sering melihatnya dalam perspektif yang berbeda, karena demokrasi itu juga adalah sebuah karya kreatif dalam pembentukannya yang tidak pernah rampung, termasuk yang anti demokrasi juga tidak pernah lelah berusaha terus menguasai demi kepentingan sebagian kecil atau oligarki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mendeteksi Partikel Plastik Nano dalam Tubuh Manusia

11 Juni 2024   01:52 Diperbarui: 12 Juni 2024   22:24 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: csengineering.com

Pendapat para ilmuwan lainnya, yang juga sangat mengkhawatirkan nano plastik, mikroplastik kecil yang berukuran kurang dari setengah PM2.5, suatu bentuk polusi udara yang terbukti menyebabkan masalah paru-paru, penyakit jantung, dan kematian dini. Sampai saat ini, potongan nano plastik tersebut tidak terlihat bahkan dengan peralatan ilmiah paling canggih sekalipun. Namun kini, para ilmuwan telah mengembangkan metode baru untuk mengidentifikasinya, yang dapat menambah pengetahuan kita tentang jumlah partikel yang dihirup atau dikonsumsi oleh manusia. Sebuah penelitian baru-baru ini juga menemukan jumlah potongan nano plastik dalam botol air 100 hingga 1.000 kali lebih banyak daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Sementara ini, hanya ada sedikit upaya pencegahan atau perlindungan terhadap mikroplastik atau nano plastik. Meskipun banyak negara berupaya untuk menandatangani perjanjian global untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan, mereka belum mencapai kesepakatan, walaupun peringatan akan bahaya sudah digaungkan. Dan para ilmuwan khawatir bahwa mikroplastik akan menyusup ke dalam tubuh kita dengan dampak yang tidak dapat diperkirakan. Sampai sekarang pun belum ada undang-undang atau peraturan di Amerika yang mengatur mikroplastik dan nano plastik diudara atau yang terkandung didalam makanan. Bagai Wild West saja layaknya.

Para ahli mengatakan individu dapat menghindari beberapa mikroplastik dengan menghindari gelas dan botol plastik sekali pakai dan menghindari wadah plastik untuk dibawa pulang. Namun tindakan tersebut tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan banyaknya jumlah plastik yang ditambahkan ke lingkungan setiap tahunnya.

Dan menunggu kepastian dampak mikroplastik terhadap kesehatan bisa jadi nentinya lebih berbahaya. “Saat kita mendapatkan jawaban lengkapnya, kita sudah mengalami dampak pada kesehatan manusia. Usaha penelitian ini adalah urgen karena penelitian yang sudah ada selama ini masih sangat sedikit, jangan sampai kita semua sudah terlambat. Mengingat jumlah partikel nano tersebut sudah tidak bisa dibendung tanpa aturan hukum yang mengatur industri plastik atau pajak yang dikenakan untuk mengurangi biaya kesehatan atau untuk mendanai riset anti penyakit yang akan ditimbulkan oleh plastik.

Kesimpulannya, kita harus mulai dari sekarang mengurangi atau memilih barang dan perabotan yang alamiah, bukan membeli barang perabotan plastik. Karena pembelian barang plastik ini termasuk sekalian membeli toxik yang dikandungnya yang lambat laun makin meracuni kita melalui berbagai media yang terbukti sudah memasuki tubuh kita dari udara dari pernapasan, air dari minuman botol, makanan dari kemasan, bahkan alat kedokteran untuk membedah kita.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun