Tom Hanks menyampaikan nasihat tegas kepada para pemimpin dunia pada upacara peringatan 80 tahun D-Day, pada  hari Kamis siang kemarin 6/6/2024. Dan Tom Hanks mengakui adanya kekhawatiran akan kemungkinan menangnya Donald Trump pada pemilu Amerika di bulan November 2024, tanpa mencoba menyebutkan nama mantan presiden tersebut ketika dia ditanya tentang aksi kriminal Trump dalam pemilu 2020 yang terbukti di pengadilan Manhattan.Â
Aktor papan atas Hollywood yang terkenal karena karyanya bersama dengan Steven Spielberg di film Perang Dunia II Saving Private Ryan (SPR), mengatakan bahwa D-Day dan peristiwa perang tersebut merupakan peristiwa yang tidak boleh dibiarkan diulang kembali oleh dunia, maksudnya Putin . Sang bintang bertemu kembali dengan Spielberg, bersama beberapa pemimpin dunia negara-negara Sekutu, di Perancis untuk upacara tersebut, yang menandai tahun ke-80 sejak Pertempuran Normandia.
Dia mengkhawatirkan demokrasi di negaranya, Amerika, jika Trump memenangkan pemilu 2024. Dalam hal komitmennya terhadap demokrasi dan kebebasan dan segala hal yang diperjuangkan orang-orang ini, jika ada Trump yang lain, menurut aktor "Saving Private Ryan" dalam sebuah wawancara di Normandy American Cemetery, atau taman makam pahlawan Amerika di Normandia Perancis.Â
Ia memperingatkan semua media yang salah mengutip atau membesar-besarkan atau terus-menerus meliput para diktator, fasis, otoriter, dan pemimpin korup lainnya, agar tidak meliput semua apa adanya, harus ada koreksi atas kode-kode radikal, konspirasi atau propaganda bohong lainnya.Â
Dia meminta supaya semua jurnalis sama-sama terus melanjutkan berjuang memberikan kisah yang inspiratif. Semua harus berusaha jangan sampai hal itu terjadi lagi. Bukankah itu aneh? Sekarang ini rasanya seperti semua hanya bisa maju selangkah, mundur beberapa langkah. Mengapa tidak terus maju saja, supaya nantinya kita semua akan sampai pada masa depan yang lebih ideal buat semua tanpa membeda bedakan.
Aktor tersebut menghadiri peringatan 80 tahun D-Day dan juga sengaja untuk mendengarkan pidato presidennya. Mengutip pidato Presidennya, ia memperingatkan bahwa demokrasi di dunia akan "lebih berisiko gagal satu persatu di seluruh dunia dibandingkan satu titik negara dimanapun berada" sejak berakhirnya Perang Dunia II. Â Biden mengkhawatirkan risiko jangka pendek, yang dalam jangka panjang akan lebih sukar dikembalikan. Dari apa saja yang terjadi saat ini, yang jelas demokrasi selalu mengalami naik turun, bahkan kadang sangat memprihatinkan.Â
Hanks, seorang ahli sejarah yang menggambarkan dirinya sebagai "sejarawan awam", menunjuk pada pembukaan Konstitusi yang dimulai dengan, "Kami rakyat Amerika Serikat, secara teratur membentuk persatuan yang lebih sempurna." Perjalanan menuju persatuan yang lebih sempurna bisa saja ada salah langkahnya. Semua kemunduran ini bisa dikatalogkan seperti yang diketahui bersama oleh siapapun, apalagi oleh para jurnalis profesional, karena dia yang hanya seorang pembuat film dan pembaca buku bisa.Â
Dia melanjutkan, "Namun, dalam jangka panjang, kami ingin membuat kemajuan, jelas berkontribusi pada persatuan yang lebih sempurna." Aktor tersebut, yang pernah mengatakan kemenangan Trump dalam pemilu tahun 2016 akan menjadi "hari penuh kekelaman" dalam meyakinkan masyarakat Amerika.Â
Meski banyak sekali yang abai, dan mengatakan bahwa semuanya "akan baik-baik saja" setelah kemenangan Biden. Ini dimaksud untuk mewujudkan untuk sama sama membangun dalam menciptakan "persatuan yang sempurna". "Hal ini terjadi karena, bukan karena narasi seseorang tentang siapa yang benar dan siapa yang menjadi korban atau propaganda hoax negara lain, bukan. Hal ini muncul dari perpaduan perlahan antara kebenaran dengan kehidupan nyata nyata di dunia yang kita jalani, selama ini" katanya. Itu semua juga tergantung pada perbuatan dalam skala lingkup kecil yang baik kepada tetangga terdekat kita. Maksudnya dalam membumikan konsep didaerah atau tema localized  yang lagi populer, termasuk dengan pedagang lokal di mana saja. Dan akan selalu meyakini bahwa Amerika dan masyarakat Barat yang telah menganut sistem demokrasi yang kurang lebih sama, mau tidak mau harus mengambil jalan yang telah teruji benar selama ini.
Ini didapat dari mengutip semua tayangan TV lokal maupun internasional seperti dalam salah satu acara liputan Christiane Amanpour di CNN TV atau ABC news, yang sangat membutuhkan konten beritanya, dan berharap mendapat rating tinggi. Sedangkan di stasiun TV yang menganut kultus individu dalam ruang echo chamber atau bubblenya membuat spinning atau mengubah narasi menjadi demokrasi itu jahat dan merugikan para radikal tidak meliput secara inspiratif, tetapi dicari kesalahan dan dicari cari bagaimana kalau begini dan begitu atau whataboutism.Â
Menurut Tom Hanks, kita tidak perlu menyebut atau membesar besarkan akal busuk yang mau menghancurkan demokrasi yang sedang dinikmati keindahannya. Hanya saja kalau mau menyebut kantor berita yang hobinya berhubungan dengan kultus individu bisa disebutkan adalah seperti Fox news, Newsmax dan OAN, One America News. Mereka semua senang membuat konten yang membalik berita bahkan mencemarkan beberapa perusahaan dan individu yang dapat menghitung kerugian secara material dan sudah beberapa kali harus membayar denda miliaran dollar. Mungkin karena sudah dihitung, kalau beritanya merugikan orang, tetapi menarik penonton dan pengiklan yang menghasilkan lebih dari tuntutan pengadilan kenapa tidak terus saja, menurut kalkulasi mereka.
Film Saving Private Ryan menurut direkturnya Spielberg, bahwa dia sudah berusaha sepenuhnya untuk sesungguh mencerminkan surealis keaslian dan kebenaran semaksimal mungkin. Itu tugas yang dikerjakan secara serius sebagai pembuat film. Dia juga mengklaim sebagai sejarawan awam, karena baik atau buruk, film itu adalah dokumen yang harus mencerminkan secara akurat atmosfir hari itu, maksudnya suasana yang sebenarnya apa adanya diwaktu itu. Dan terbukti, kita semua dapat menyaksikan sendiri sejauh detail apa keberhasilan film ini membuat perang dunia hidup kembali di layar lebar. Menurut Hanks, dia pikir itulah yang ditampilkan secara prima untuk publik dapat menangkap apa adanya.Â
Hanks juga mengemukakan penghargaan setingginya untuk Steven dan kru lainnya, dan juga tak ketinggalan penghargaan bagi para penonton. Karena semua penonton telah bersedia untuk mau menangguhkan ketidakpercayaan terhadapnya, dengan menonton dan membuktikan bahwa Hanks benar bisa berperan sangat menawan.Â
Jika ada yang bertanya-tanya seperti apa rasanya berada di tengah tengah taman makam pahlawan yang gugur dan berhasil dengan gemilang menyelamatkan dunia dari kehancuran sekaligus menyelamatkan demokrasi dan kemanusiaan di dunia, katanya itu bagaikan seperti seseorang di taman makam pahlawan lainnya yang kalau di Amerika ada di Davenport, Iowa atau Oakland , California atau Minneapolis, Minnesota seperti yang terjadi pada hari ini, kita alami bersama. Terbukti dengan adanya  banyak orang termasuk anak kecil yang merangkul dan berterima kasih kepada pahlawan kemanusiaan yang masih hidup di atas kursi roda yang berumur 97 sampai 107 tahun. Menurut mereka semua, para pahlawan bahkan para veteran perang yang  masih hidup telah senyatanya membebaskan kita semua dari tirani Hitler.
Saving Private Ryan tetap menjadi salah satu film Perang Dunia II tersukses yang pernah dibuat, menang lima Oscar, termasuk Sutradara Terbaik untuk Spielberg dan nominasi Aktor Terbaik untuk Tom Hanks. Adegan pembuka, yang didedikasikan sepenuhnya untuk pendaratan pasukan Sekutu di Pantai Omaha di Normandia, telah dipuji secara luas karena keakuratan sejarah dan dampak emosionalnya.Â
Meski Hanks dan Spielberg berbeda pilihan partai politiknya dengan Senator Partai Republik Ted Cruz, mereka sempat bertemu dan bersalaman. Senator Cruz yang selalu memuja Trump di kamera atau media apa pun, sangat mempercayai ilusi dan persepsi bahwa Trump tidak bersalah walaupun telah terbukti divonis pengadilan melakukan kejahatan kriminal. Ini seperti Putin yang lama lama karena gencarnya mempropagandakan bahwa presiden Ukraina yang Yahudi beserta rakyatnya adalah radikal Nazi, diapun termakan dengan propagandanya dan mempercayai setiap kebohongannya sendiri. Pada upacara tersebut, Cruz mencoba memanfaatkan momen viral tersebut dan memposting di Twitter: "Sedang ada di Normandia ikut memperingati 80 tahun D-Day. Bertemu dengan Steven Spielberg & Tom Hanks, dua master story-tellers yang telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam mencatat kepahlawanan yang luar biasa dari Generasi Terhebat." Di sini, Cruz menyebut kepahlawanan yang luar biasa, tanpa mengartikan alasan kepahlawanan itu sendiri atau apa yang dibela oleh para pahlawan ini? Apakah murni hanya berjuang membasmi Nazi, yang fasis dan anti demokrasi sehingga mereka semua rela berisiko tertembak, terkena bom, terlindas tank dan meninggal sebagai pahlawan..
Beberapa peserta di Upacara D-Day di samping Presiden Joe Biden adalah Raja Charles III dari Inggris, dan Emmanuel Macron, presiden negara tuan rumah Perancis, yang mengarahkan SPR. Ketiganya memberikan pidato untuk memperingati operasi tersebut, mewakili tiga aktor paling penting di Angkatan Sekutu 80 tahun setelah peristiwa tersebut. Bagi Raja Charles, upacara tersebut menandai pidato besar pertamanya sejak diagnosis kanker pada bulan Februari awal tahun ini.Â
Dan kali yang tidak hadir adalah Vladimir Putin, karena kalau hadir dia akan merasa canggung setelah menginvasi Ukraina dan melakukan apa yang dilakukan Hitler disana. Putin pernah berdiri tegak sama terhormatnya dengan para pemimpin dunia lainnya, sama-sama menginginkan dunia yang lebih baik bagi semua orang. Rasanya kita semua sangat merindukan Putin sebagai seorang pemimpin yang masih baik dan yang masih mentolerir pemimpin oposisinya seperti Nevalny pada saat itu, dan juga para pemimpin oposisi lain yang belum dibunuhnya, pada waktu itu. Sekarang semua pemimpin oposisi yang ingin menegakkan demokrasi telah tiada mendahului kita semua.Â
Steven Spielberg menggunakan teknik Special Effect atau Teknik efek film khusus dalam membuat karya seni film 'Saving Private Ryan' Spielberg sudah berikhtiar bahwa dia akan menyutradarai film perang dunia kedua pada suatu ketika sebelum ini. Dia hanya belum tahu saja, film apa yang akan dibuat sebelumnya film perang Tom Hanks. Segera setelah mendapat kiriman naskah film yang ditulis oleh penulis skenario Robert Rodat, dia pun terkejut tidak percaya telah menerima film perang yang telah dia tunggu tunggu selama ini. Rasanya sudah sekian lama sekali menunggu momen  satu satunya saat dalam beberapa dekade, ternyata dia bisa menyadari betapa besar jasa para agen, mereka benar-benar memberi saya skenario hebat yang akhirnya saya sutradarai, seperti mimpi saja"Â
Apa yang paling menonjol dalam SPR, salah satunya adalah kehebatan Spielberg dalam cara pengambilan gambar. Seperti kebanyakan film, Spielberg menceritakan sebagian besar filmnya di luar urutan kronologis. Tetapi dengan SPR, dia menggunakan kepiawaiannya mengambil gambar secara linier. Itu di aplikasi dari teknik yang dia pelajari dan kuasai pada satu film lain, dan itu rupanya menurut dia merupakan proses yang sangat melelahkan bagi pembuat film dan kru. Sehingga Itu adalah pengalaman yang membuat semua kru frustasi, dimana harus syuting secara terus menerus dan menguras tenaga, dari awal hingga akhir. Sekarang, mereka semua sama sama mengenang kembali kisah perjuangan itu. Dalam film terakhirnya  juga diterapkan teknik yang persis dalam film ET. Ini semua dilakukan untuk membantu semua orang untuk memahami dari mana mereka berasal dan kemana tujuan mereka dalam alur cerita tersebut. Jadi ini mengingatkan bahwa pada saat itu merupakan perjalanan hidup yang harus membuka halaman berikutnya dari yang sudah sampai esok seperti gambaran scene film."Â
Steven Spielberg menepis keinginan untuk menjadikan 'Saving Private Ryan' terlalu Hollywood. Spielberg mengakui kritik tersebut bahwa SPR secara teknikal menjadi seperti terlalu bercita rasa Hollywood. Spielberg menepis tudingan bahwa fitur tersebut terlalu glamor. Lebih lanjut dijelaskan bahwa misinya adalah memanfaatkan realitas perang. Tapi dia juga sudah menonton banyak film perang, jadi banyak kepekaan Hollywood yang muncul dalam karyanya. Akhirnya, Spielberg mengakui kritik bahwa SPR menjadi terlalu Hollywood, tapi menolak tudingan fitur glamornya.Â
"Saya selalu ingin membuat film perang, dan saya memiliki kesempatan untuk membuat film perang yang realistis, dibandingkan dengan film perang Hollywood yang apokrif," kata Spielberg. "Sebenarnya, saya sedang menahan keinginan untuk pergi ke Hollywood. Orang yang menemukan kesalahannya Prajurit Ryan selalu memilihnya karena saya punya pria dari Brooklyn, saya punya pria Yahudi, dan mereka berkata, 'Oh, Anda menggunakan campuran yang sama dengan yang digunakan Lewis Milestone di Berjalan-jalan di Bawah Sinar Matahari. Anda mencampurkan etnis dan budaya dan menunjukkan bahwa orang Amerika berasal dari seluruh dunia.' dari itu menular Menyelamatkan prajurit Ryan."
"Saya selalu ingin membuat film perang, dan saya memiliki kesempatan untuk membuat film perang yang realistis, dibandingkan dengan film perang Hollywood yang apokrif," kata Spielberg. "Sebenarnya, saya sedang menahan keinginan untuk pergi ke Hollywood. Orang yang menemukan kesalahannya Prajurit Ryan selalu memilihnya karena saya punya pria dari Brooklyn, saya punya pria Yahudi, dan mereka berkata, 'Oh, Anda menggunakan campuran yang sama dengan yang digunakan Lewis Milestone di Berjalan-jalan di Bawah Sinar Matahari. Anda mencampurkan etnis dan budaya dan menunjukkan bahwa orang Amerika berasal dari seluruh dunia.' Hal itu tidak mengganggu saya sama sekali karena Anda belum pernah menonton film Perang Dunia II sebanyak itu.seperti yang pernah saya lihat, dan tidak ada yang menular Menyelamatkan prajurit Ryan."Â
Steven Spielberg merasa dia tidak bisa membuat 'Saving Private Ryan' tanpa syuting 'The Color Purple' Spielberg dikreditkan Warna ungu karena memberinya kepercayaan diri yang dia butuhkan untuk membuat film yang lebih grafis seperti itu Menyelamatkan prajurit Ryan. Ia mengakui bahwa terjun ke film perang mungkin bukan transisi yang mulus jika bukan karena pengalamannya dalam adaptasi Alice Walker.Â
Singkatnya alur cerita SPR, Film dimulai saat veteran perang dunia 2 (Harrison Young) dan keluarganya berziarah ke Taman Makam Pahlawan Normandia-Amerika, Colleville-sur-mer, Perancis. Veteran tersebut lalu jatuh berlutut dan menangis di depan sebuah makam. Pada saat itu, scene film berganti menjadi saat invasi D-Day yang sejarahnya terjadi pada tanggal 6 Juni 1944 seorang tentara Amerika dari Batalyon Ranger 2 dipimpin oleh kapten John Miller (dilakoni oleh Tom Hanks), menyerang pantai untuk menguasai atau mengamankan lokasi dimuka pantai. Misi khususnya setelah pendaratan pantai Omaha yang sangat menegangkan, kapten Miller menerima misi baru, yaitu menemukan prajurit James Ryan yang dilakonkan oleh Matt Damon. Diceritakan bahwa dalam perang ini 3 saudara laki laki James telah terbunuh dalam pertempuran. Jadi prajurit Ryan adalah satu satunya anak yang selamat. Sementara, di Amerika Serikat, jenderal George Marshall mengetahui bahwa 3 dari 4 prajurit Ryan bersaudara telah terbunuh, maka, agar Ryan bungsu / perwira James Francis Ryan (Matt Damon) tidak mengalami hal serupa dan dapat dikembalikan kepada ibunya, George Marshall memerintahkan agar suatu pasukan dapat mengembalikan pulang Ryan dengan selamat.Sehingga departemen perang Amerika harus mengembalikan satu satunya prajurit dalam keluarga ini kepada ibunya. Misi squadron pencarian prajurit ini jauh memasuki ke dalam wilayah yang dikuasai musuh, dan membuat mereka semua menghadapi perlawanan yang sangat sengit dengan banyak makan korban.  Ryan, seorang paratrooper dengan Divisi 101st Airborne, awalnya dicatat sebagai hilang. Akhir ceritanya Miller menjadi korban beserta semua squadronnya dan satu satunya yang selamat adalah Ryan untuk dipulangkan kepada  keluarganya
Inspirasi film ini diambil dari kisah kehidupan yang nyata. Karena ini benar benar menjadi kebijakan departemen pertahanan Amerika yang diterapkan sampai saat ini. Seperti di dalam cerita film ini yang mengambil dari kisah Sersan Frederick "Fritz" Niland. Dia mempunyai beberapa saudara yang bertugas dalam peperangan, dan karena mereka meninggal dalam peperangan, Departemen Perang AS menerapkan "sole-survivor policy" atau kebijakan menyelamatkan satu-satunya saudara yang yang selamat untuk mencegah suatu keluarga kehilangan semua putra mereka dalam perang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H