Indonesia darurat pendidikan sex sehingga dampaknya Sex bebas merajalela. Pendidikan seks bagi pelajar harus senantiasa di bicarakan dimulai pada lingkungan keluarga, juga pada lingkungan pendidikan dititik beratkan namun jangan berharap tentang pendidikan seks sebab lembaga pendidikan formal kita masih menganggap hal yang tabu beda halnya pada lingkungan keluarga. Kedua orang tua harus mendiskusikan ke anak laki-laki dan perempuan. Masyarakat Indonesia masih menganggap membicarakan seks dikhalayak ramai adalah hal paradoks.Â
Apakah enggan membicarakan sex karena kita menjadi bagian dari pelaku dan mempunyai pengalaman yang gelap terhadap sex? Munafik. namun memahami seks sesuatu yang suci. Demikian pula tulisan ini harus menembus isi kepala bagi setiap pelajar yang kesadaranya kurang tentang urgensi Asmara bagi pelajar.
Mahasiswi Perempuan harus dibekali pada pemahaman feminisme radikal, sehingga ini bekal dalam menjalani aktivitas akademisi di kampus selama 4 tahun. Penulis berasumsi masuk ke organisasi seperti Himpunan mahasiswa Islam perempuan akan dibekali senjata ampuh yang dimiliki buaya darat spesies predator seks yaitu Retorika dan Filsafat cinta pemahaman titik kelemahan perempuan. Cinta palsu sangatlah alergi dengan Rasionalitas Kritis, serta membungkam lelaki jika perempuan lebih lihai dalam memahami filsafat cinta.Â
Dengan memahami kelemahan perempuan ada yang ada pada dirinya kemungkinan besar tidak terjebak pada Instrumen Irama cinta palsu yang dimainkan oleh laki-laki hiyperseks dan Nafsuan.
Penulis pernah ditanya "perempuan seperti bagaimana istri tipekal yang anda cari? Saya jawab perempuan cerdas pandai beretorika sehingga ketika saya bersama dia bukan hanya jadi suami takut istri tapi jadi filsuf sejati serangkaian sinopsis percintaan kami akan diselengi DIALEKTIKA seperti konsep Filsuf Hegel . auuw meledak....
Penutup,Perempuan telah diberikan 9 nafsu, dan satu akal. Sedangkan pria diberikan 9 akal dan satu nafsu.. (Rabiatul Al-Adawiyah)
Pahami renungi dan maknai terdapat pelajaranÂ
Penulis merupakan Penganut Paham Maskulinitas Radikal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H