Oleh:IH
Kujunjung perempuan tinggi-tinggi...
Aku bersimpuh dihadapan mereka,
Dan layaknya tiap pemuja sejati,
aku merasa diriku tak layak di hadapan objek yang kupuja
(NIKOLA TESLA)
Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga begitulah untaian kalimat dari lagu yang termuat dalam syair lagu bang haji Rhoma irama. Namun sebagian orang menafsirkan kata cinta dan mengaplikasikan dalam kehidupan nyata menjadi dengan cinta kita rusak taman berbunga itu . Pelajar menjadi Aktor utama setiap sinopsis Cinta yang berujung malapetaka. Berdasarkan data, banyak pelajar di luar sana yang mengalami hamil di luar nikah, akibat dari menjalin asmara di momen yang belum tepat . Menurut data Komnas perempuan jumlah perempuan yang dispensasi perkawinan anak meningkat 7 kali lipat sejak 2016. Total permohonan dispensasi pada 2021 mencapai 59.709 . Hemat penulis sebagian anak muda Indonesia, menikah hanya modal cinta, nafsu birahi. Dan kurangnya pemahaman definisi cinta secara universal, cinta di maknai hanya pada pasangan semata. Cinta identik dengan Seks. Itulah mispersepsi tentang cinta.
Opini ini bermaksud untuk menguraikan dan menjelaskan tentang Kontroversi dan pelajar yang menjalin asmara secara tidak sah di mata hukum dan agama, serta apa urgensi nya. Pelajar yang dimaksud Mahasiswa, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP). Sedangkan Asmara menurut KBBI adalah perasaan senang kepada lawan jenis.
Cinta Dan Fitra Manusia.
Rasaya kurang elok jika tak membahas asmara namun kita membicarakan cinta. Sebab cinta dan asmara satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan. Sejarah mencatat awal mula manusia berbuat dosa, dan manusia mendapat sanksi oleh tuhanya atas perbuatan tersebut adalah dampak dari menuruti hawa nafsunya yang didorong atas nama cinta. Dalam perspektif agama samawi kejatuhan manusia di muka bumi ini di awali dari cinta . Adam dan Hawa dua sosok yang sedang jatuh cinta menikmati Surya-Nya. Adam Mengikuti langkah Iblis atas dasar perintah kekasihnya Hawa. Cinta menjadi pokok dan sumber masaalah jika salah di pahami dan di aplikasikan dalam kehidupan nyata. Banyak pandangan para ahli tentang cinta namun penulis lebih sependapat dengan Ibnu Qayyim bahwa cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan sesuatu melainkan menambah kabur atau tidak jelas berarti definisinya adalah cinta itu sendiri
Dalam buku The Art Of Loving karya Erich Fromm mengklasifikasikan 5 objek cinta
yaitu :Cinta persaudaraan: cinta terhadap sesama manusia, cinta terhadap orang miskin, menderita, terancam. cinta keibuan: hakikat cinta keibuan adalah pemeliharaan dan pertumbuhan anak, dan keharusan untuk keterpisahanberbeda pada cinta erotis, dua orang yang berpisah menjadi satu dalam keibuan dua orang yang bersatu lalu berpisah. Cinta erotis: mendambakan peleburan, penyatuan dengan pribadi lain serta eksulisif, tidak universal, mudah terpedaya oleh keinginan seksual serta berawal dari impresi jatuh cinta, runtuhnya batas diantara dua orang yang semula asing, selanjutnnya yang asing itu menjadi intim . Cinta diri: cintailah sesamamu sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri menunjukan bahwa sebelum mencintai sesama harus punya cinta terhadap diri sendiri. Adapun Cinta Tuhan seperti kebutuhan akan keteropisahan,dambaan akan pengalaman penyatuan, anugrah dan inayah, yang kemudian disebut manusia iman.
Cinta yang dipahami oleh sebagian anak muda adalah tentang cinta erotis. Cinta lawan jenis (Heteroseksual). Ataupun sesama jenis (guy, lesbian).
Sebagai makhluk tuhan yang di ciptakan dengan kesempurnaan di antara makhluk ciptaan di bumi lainya, dengan standard paripurna atas ciptaan itu adalah akal, akal inilah kemudian yang menafsirkan atas persepsi yang ia lihat dari realitas kehidupan ini . maka dalam konteks cinta perasaanlah yang menghadirkan cinta. Akal hanyalah pemicu dalam menghadirkan cinta, peran hati atau perasaan sangat besar sehingga tidak salah kemudian pepatah mengatakan “cinta datangnya dari mana, dari mata turun ke hati”
Perempuan Adalah Malapetaka
Jika kita membaca cerita metafor seperti yang di gambarkan manusia pertama kali melakukan dosa pertama dengan menerima konsekuensi atas perbuatan itu lalu nabi adam di usir dari surga dan diturunkan ke bumi. Skenario itu perempuan berperan penting proses turunya manusia di bumi. Seandainya perempuan pertama Hawa dapat menolak ajakan Adam yang berasal dari skema politisasi iblis untuk memakan buah khuldi, mungkin saja manusia hari ini masih berada di surga-Nya. Namun sekali lagi cerita itu hanyalah metafor dan penganalogian. Nah menurut hemat penulis di sini awal mula perempuan menjadi malapetaka. Pada sisi lain bible juga berbicara tentang perempuan kaitanya dengan sejarah Hawa (eva) sebagai sosok yang merayu adam untuk berbuat dosa . Bahkan dalam perspektif hukum setiap kejahatan perempuan terdapat peran di belakangnya.
Lanjut, Dalam konteks seorang pelajar penulis menganggap perempuan itu sebuah malapetaka, penghambat. jika berbicara ingin mengembangkan setiap potensi diri kita dan berproses di kampus/sekolah. Akan menjadi masaalah di kemudian hari apa bila pacar kita ini mengintervensi untuk membagi meluangkan waktu kita. Bagaimana rumitnya mendapat pacar yang posesif, selalu mempertanyakan keadaan kita di setiap saat. Juga ada hubungan yang sifatnya hanyalah candaan dan mempermainkan perasaan.Penulis mempelajari pada setiap lembaga kampus yang menduduki ketua-ketua lembaga kemahasiswaan, mahasiswa berprestasi di akademik dan non akademik, mempunyai karya adalah mereka yang fokus mengasah diri, mengembangkan potensi diri dan mengexplore bakat mereka, dan tentunya mereka bukan penganut paham bucinisme.
Bagi seorang pelajar, Pisau analisis kita sehingga perempuan tidak menjadi malapetaka dalam meraih cita cita, maka perempuan harus posisikan dia, apakah ia sesuatu yang mendesak atau penting jika status nya seorang pelajar. Juga, menempatkan perempuan dalam konteks asmara apakah ia sesuatu hal mendesak atau penting. Di mulai pertanyaan sederhana ini membaca opini ini penting atau mendesak? Tentunya membaca adalah hal yang penting namun tidak mendesak. Membaca dapat kita jadwalkan di waktu yang lain, dan boleh kita jadwalkan di setiap waktu kosong kita.Kondisi dimana aktivitas tersebut kita kategorikan mendesak, yaitu jika kita tidak melakukan aktivitas tersebut mempunyai konskuensi logis yang tak dapat di ulangi lagi” contohnya seorang pekerja pemadam kebakaran, dan menjenguk orang tua yang sedang sekarat.
Perempuan apakah mendesak atau penting jika statusnya pelajar?
Berangkat dari kerangka berfikir di atas maka asmara bukanlah hal yang mendesak bagi seorang pelajar. Artinya pada fase ini, sebagai pelajar masih dapat kita ulangi pada momen momen tertentu dalam mencari pasangan asmara kita.
Satu keharusan bagi pelajar untuk menyelesaikan misi yang diberikan oleh orang tuanya sebagai harapan keluarga.
Begitu pula perempuan laki-laki bukanlah sesuatu yang mendesak namun penting untuk disuruh-suruh dan manfaatkan tenaga mereka yang kuat.
Di sisi lain perempuan tidak selamanya menjadi malapetaka itu hanya oknum hawa saja sebab manusia di ciptakan begitu sempurna oleh sang pencipta. Namun jika perempuan adalah sumber masaalah. Penulis sepakat.!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H