Mohon tunggu...
iwan dakh
iwan dakh Mohon Tunggu... -

??????

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nyali

19 November 2009   12:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:16 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Saat ini kami hanya memprotes
terhadap orang-orang dan sistem yang ada.”

“Tanpa menghadirkan solusi?!”

Sampai akhir wawancara, mahasiswa
tersebut tidak juga memberikan solusi terhadap sistem yang mereka anggap rusak
di negara ini. Mungkin dia belum siap untuk menyampaikan solusinya yang
spektakuler.

Saya senang dengan keberanian
mahasiswa tersebut (meskipun saya lebih terpesona oleh kecerdasan si pembawa
acara. Seandainya dia mau memperdalam pemahamannya tentang islam, saya pasti
mau menerimanya jadi istri). Tapi untuk memprotes sebuah kerusakan, apalagi
yang rusak adalah sistem yang diberlakukan dalam sebuah negara, berbekal
keberanian saja tidak cukup. Kita juga harus bisa menghadirkan solusi atas
permasalahan yang kita protes.

Saya juga sedih ketika ada partai
politik yang jelas-jelas berasaskan islam, tapi ketika ditanya seputar
permasalahan negara yang begitu kompleks mereka hanya menjawab: pokoknya kita
kembali kepada Qur’an dan Sunnah! Tanpa pernah menjabarkan konsep Islam yang
jelas dalam mengatasi permasalahan yang kompleks tersebut. Bukankah Islam itu
sempurna? Bukankah Islam memiliki konsep tentang sistem pemerintahan? Bukankah
Islam juga memiliki konsep tentang sistem perekonomian? Bukankah Islam juga
memiliki konsep tentang sistem pergaulan sosial? Yang semuanya itu sangat
berbeda dengan sistem Kapitalis dan Sosialis! Yang semuanya itu akan menjaga
kemuliaan para pemimpin dan yang dipimpinnya!

Saya khawatir, apabila teman-teman
mahasiswa yang anti militerisme dan partai-partai Islam tersebut berhasil
dengan perjuangannya dan sampai pada puncak pemerintahan, malah bingung
menjawab pertanyaan masyarakat: kalo sistem yang kemarin adalah sistem yang
rusak, yang membuat rakyat di negeri ini sengsara, lalu sekarang, solusi
seperti apa yang akan kalian terapkan??

Dalam menjawab pertanyaan
tersebut, karena memang tidak siap dengan konsep mengenai solusi yang ingin
diterapkan kemudian memberikan jawaban seperti kasus adik perempuan saya yang
lagi belajar meningkatkan keberanian: “hehe, solusinya sama ama –sistem-- yang
kemaren..”.

Bagaimana mungkin masyarakat akan
percaya dan memilih kita dengan penuh kesadaran dan pembelaan bila kita hanya
mampu memprotes tanpa mengahadirkan solusi atas permasalahan yang ada?!
Bukankah untuk menaiki sebuah angkot saja kita harus tahu dulu jurusan angkot
tersebut?! Sepertinya tidak ada sopir angkot baik-baik yang ketika ditanya:
Pak, angkot ini mau kemana?, lalu menjawab: Aaaah..! pokonya kamu naik dulu!
Nanti baru saya kasi tau angkot ini mau kemana! Jika ada sopir angkot yang
seperti itu, saya sarankan kalian untuk tidak menaikinya. Karena jika kalian
memaksakan diri menaikinya, mungkin kalian akan dirampok atau disodomi!

Kita harus menjadi pemuda-pemuda
cerdas dan pemberani yang memiliki pandangan hidup yang bersih dan jelas! Kita
harus memahami konsep Islam dengan jelas! Supaya kita tidak hanya berani
memprotes tapi juga mampu menghadirkan solusi konkrit yang diridoi Alloh, yang
akan mengarahkan dan menjaga para pemimpin untuk berlaku adil terhadap dirinya
dan rakyatnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun