Mohon tunggu...
Iwan balaoe
Iwan balaoe Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang biasa

Pemerhati yang perhatian banget

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Susi dan Edhy, Berjabatlah dengan Lobster

9 Juli 2020   18:12 Diperbarui: 10 Juli 2020   09:03 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jujur, secara pribadi saya gak pernah makan lobster. Jika nanti lobster itu dibiarkan hidup pada laut lepas dan tangkap saat udah besar, saya pun yakin bahwa untuk mengonsumsinya bukanlah orang-orang seperti saya ini jenisnya. Lobster akan tetap menjadi barang mewah untuk kalangan bawah seperti saya.

Boleh saja kita sayangkan wacana menteri KKP yang baru ini. Tapi setidaknya ada pembahasan lebih lanjut kenapa wacananya keluar dan solusi yang bagus bagaimana memecahkannya.

Walau hanya netizen biasa yang gak pernah makan lobster, gak ada salahnya untuk ikut tau ada apa sebenarnya yang terjadi.

Berperilaku peduli itu bagus, tapi peduli pada pelestariannya dengan melupakan pihak yang berharap pada alam, bagi saya itu gak bagus juga.

Netizen sosial media dan para SJW mungkin protes keras, namun ada sekelompok nelayan yang menggantungkan nasib pada alam justru senang dengan kebijakan itu. Nelayan yang selama ini mencari pendapatan pada laut lepas dan selama KKP dikepalai oleh Susi, sudah berapa rekan mereka yang ditangkap karena menyalahi aturan pelarangan ekspor benih lobster.

Mungkin kita bisa nyaman bicara mendukung Susi, namun di sebelah sana ada nelayan yang berani pertaruhkan diri untuk tetap menjual benih lobster demi keluarga tercinta. Gak terhitung berapa jumlah yang tertangkap, dan sampai kini mereka pun tetap mengindahkan larangan.

Satu sisi ingin pertahankan benih lobster ada di perairan Indonesia, satu sisi ingin memperjuangkan nelayan negeri sendiri tanpa ada ancaman penjara pada mereka. Itu yang menurut penilaian saya ada di kepala menteri KKP yang baru.

Mengikuti langkah Susi, sudah terjadi bagaimana maraknya penyelundupan dan nelayan yang tertangkap. Sepertinya harus ada langkah tepat untuk hentikan penyelundupan dan menjaga ketersediaan benih di perairan kita.

Budidaya lobster selama Susi menjabat belum mendapatkan perhatian khusus. Harusnya kita bertanya, kenapa Vietnam bisa menjadi negara yang berhasil membudidayakan lobster sampai mau membeli benih begitu mahal pada negara penyuplainya?

Kenapa bukan negara kita yang berjaya dengan budidaya lobsternya? Benih tinggal ambil saja, gak perlu membeli lagi. Kenapa gak terpikirkan oleh Susi di masa ia menjabat kemarin?

Ada baiknya menteri KKP sekarang memikirkan juga untuk membudidayakan lobster seperti Vietnam. Selama ini penyelundupan melalui Singapura sebagai brokernya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun